part 22

4.4K 216 2
                                    

"Entahlah bagaimana keadaanku tanpa hadirmu disisiku, rasanya aku ingin kamu tak pergi tapi aku tak ingin menjadi seseorang yang egois walaupun itu akan menyakitkan hatiku"

    ~RatuRinduIstiqomah~
         
             ***

Tak terasa hari ini adalah hari dimana keberangkatan gus safiq ke kairo. Hai itu membuat Rindu terdiam seakan tak memiliki semangat hidup lagi tapi setiap orang-orang yang bertanya kepadanya ada apa dia pasti menjawab'aku tak apa-apa'padahal saat ini hatinya sedang gelisah tak menentu

Hari ini langit mendung seakan mengungkapkan isi hati Rindu yang sedang kacau. Tak lama kemudian datang Difa serta Sely yang membuat Rindu harus pura-pura tersenyum dihadapan mereka

"Rindu, bisa kau ikut kami?"ucap Difa

"Tentu ustadzah"ucap Rindu karena ia tak ingin orang cutiga apabila ia memanggil Difa atau Sely dengan panggilan kak

Mereka bertiga pun berjalan beriringan menuju ndalem dan banyak santriwati yang menatap Rindu sinis karena mereka iri dengan Rindu karena ia bisa dekat dengan saudara abi dan umi padahal Rindu adalah anak baru

             ***
Sesampainya di ndalem Rindu beserta Difa dan Sely bergegas menuju Ruang keluarga dan terlihat disana ada gus Safiq, abi, dan umi

"Assalamualaikum,"ucap Rindu, Difa, dan Sely

"Wa'alaikumsalam"ucap abi, umi dan gus Safiq

"Rindu,sini duduk"ucap umi

Rindu pun duduk disamping gus Safiq

"Sayang, apa kamu ikhlas melepaskan Safiq pergi"tanya abi

Rindu menarik nafas panjang lalu mengehembuskannya dengan kasar

"Insya allah aku siap abi, lagian aku gak boleh egois karena bagaimana pun hal ini adalah impian dari mas Safiq sendiri"ucap Rindu dengan senyuman

"Baiklah kalau memang kamu menerimanya dan mau menunggu Safiq sampai lulus nanti"ucap abi

Sekarang giliran gus Safiq yang angkat bicara

"Abi,aku ingin berbicara berdua dengan istriku"ucap gus Safiq yang langsung di angguki oleh abi begitu pula denfan umi

"Rindu mari ikut aku sebentar"ucap gus Safiq

Rindu pun mengangguk dan berjalan mengikuti gus Safiq dari belakang sesamapainya di depan pintu kamar yang Rindu tebak pasti kamar suaminya itu karena memang setelah kembali ke pesantren Rindu sama sekali tidak bertemu dengan gus Safiq

Dan baru kali ini ia menemui gus Safiq,gus Safiq pun membuka pintu kamarnya dan menyuruh Rindu masuk ke dalam dan saat Rindu masuk aroma mint dengan lemon khas dari suaminya pun langsung tercium

Kamar yang begitu tertata rapi tak seperti kamar laki-laki pada umumnya terpasang beberapa foto yang menghiasi dinding kamar yang berwarna biru muda itu

Rindu pun melihat-lihat foto-foto tersebut dan matanya pun tertuju pada foto seorang perempuan dengan gamis berwarna biru muda yang membelakangi kamera dan gadis itu sedang menikmati senja dan rintikan hujan

Rindu menatap bingkai foto itu dengan intens dan iya dia ingat gamis itu sama seperti gamis yang dia punya dan dari postur tubuhnya itu seperti dirinya

"Iya itu adalah foto kamu yang aku ambil diam-diam waktu itu"ucap gus Safiq

"Ih, mas ko mas mah kaya gitu jadi selama ini mas selalu ada di belakangku saat aku sedang menikmati senja"ucap Rindu yang dibalas anggukan oleh gus Safiq

"Dengar Rindu, aku memang telah menyukaimu semenjak kamu datang ke pesantren ini walaupun saat itu kamu orang yang dingin dan tak tersentuh tapi aku selalu mengikutimu dan mendengarkanmu berbicara kepada senja ataupun hujan aku pikir kamu sudah gila karena kamu berbicara sendiri tapi saat aku tau semua tentang kamu aku jadi tertarik untuk terus berada di belakang kamu dan saat abi dan juga papahmu telah memjodohkan aku dengan kamu. Aku begitulah senang tapi saat setelah pertunangan itu aku seperti ingat kepada janjiku terhadap seseorang dan hal itu membuatku bingung akan keputusan yang telah ku ambil

Dan saat aku tahu kalau dia yang pernah aku beri janji hancur aku merasa telah menyakitinya sehingga aku terpaksa untuk diam seperti tak tersentuh oleh orang-orang padahal aku selalu memikirkan setiap kata yang mereka ucapkan

Saat aku melihatmu ikut terdiam hatiku terasa sakit tapi aku tak tahu harus bebuat apa. Dan waktu itu aku melakukan sholat istikhoro dan setiap mimpiku itu adalah kamu tapi aku masih belum terlalu yakin dengan hal itu

Tapi pada suatu malam aku melihatmu berada di mushola putri yang dekat dengan rumah ini aku melihatmu dan dari hari itu entah mengapa hatiku merasa tenang tak seperti sebelum-sebelumnya

Dan paginya aku pun langsung berbicara dengan abi dan umi untuk segera menikahkan aku dengan kamu sebelum aku pergi ke kairo"jelas gus Safiq

"Tapi mas aku takut saat kau pergi dia kembali dan menghancurkan aku dan hubungan kita"ucap Rindu

"Tenanglah, percayakan semua itu kepada allah. Selalu berpikir positiflah dan selalu percaya pada komitmen yang sudah kita bangun"ucap gus Safiq dan Rindu pun mengangguk sambil tersenyum

Gus Safiq pun memeluk erat tubuh Rindu begitupun Rindu membalasnya dengangan begitu erat

"Ana Uhibbuki Ratu Rindu Istiqomah"bisik gus Safiq

             ***

Senyum indah terpancar dari wajahnya
Genggaman tangannya membuatku lupa akan perpisahan yang akan terjadi
Waktu kian terasa lebih cepat membuat kebersamaan ini terasa hanya sesaat
Bayangan-bayangan seakan muncul begitu saja membuatku seakan berat tuk meninggalkannya
Mata indah yang selalu bersinar setiap saat aku tak akan melihat hal itu lagi
Tawanya yang menggelegar tak akan bisa ku dengar lagi

Hai bidadariku....

Aku tau ini juga terasa berat bagimu
Tapi kau mampu menahan egomu demi masa depanku
Aku berjanji akan menjaga komitmen yang kita bangun
Walaupun jarak dan watu telah memisahkan kita

  ~MaulanaSafiqDarussalam~
    
             ***

Seakan berat untukku mengikhlaskannya
Tapi demi masa depannya aku akan menerimanya dengan ikhlas
Ya allah, jagalah dirinya yang akan jauh dari pandanganku
Jagalah hatinya untukku selalu tanpa ada oranglain yang masuk kedalam hatinya

Ya allah, bolehkah aku egois kali ini saja tapi entah mengapa hatiku berat tuk melakukannya

Entahlah setelah ini apa yang terjadi padaku
Aku seakan tidak perduli lagi dengan hal ini
Karena yang ku harapkan saat ini hanyalah bersama dirinya sampai dirinya pergi

Aku kembangkan senyum palsuku itu agar dia tak mengkhawatirkan aku di sana
Walaupun ini terasa sakit tapi aku tak mau aku kalah dengan egoku aku harus kua menahannya

Walaupun akhirnya pertahanan ini akan runtuh tapi aku siap dengan konsekuensinyademi dirinya

Senja mungkin hanya kau yang akan menjadi tempatku bercerita ketika dirinya pergi dariku untuk waktu yang tak bisa ditentukan

    ~RatuRinduIstiqomah~

             ***

Senja Di Pesantren Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang