part 5

7.1K 298 15
                                    

"Aku ingin tetap di sini menikmati setiap tetesan air hujan agar aku bisa melupakan sebuah kesedihan yang membuatku jatuh dan belum bisa tuk bangkit kembali"gumam rindu

Sore yang sangat indah rindu duduk di salah satu bangku yang ada di sini

"hai, kamu sedang apa di sini sendirian"ucap seorang gadis seumurannya

"nggak"ucap rindu dengan datar

"oh ya kenalkan nama aku zakia putri. Semua orang di sini memanggilku dengan sebutan kia"ucap gadis itu"kamu sendiri" lanjutnya

"ratu rindu istiqomah"ucap rindu tanpa memalingkan wajahnya sedikitpun

"oh... Kamu tinggal di kamar mana" ucap kia

"satu kamar dengan mira"ucap rindu dengan datar dan dingin

"wahh.. Berarti kita satu kamar dong" ucap kia"oh ya kamu sama mira udah lama kenal yah"tanya kia lalu rindu pun hanya menganggukkan kepalanya

"sejak kapan"tanyanya lagi

"kecil"ucap rindu

"oh.."ucap kia"kita ke kamar yuk udah mulai sore nih"lanjut kia

"kamu duluan aja. Aku masih pengen di sini"ucap rindu

"oke kalau gitu aku ke kamar dulu yah"ucap kia"bye"lanjut kia lalu pergi meninggalkan rindu yang masih berdiri memandangi langit sore yang indah

Sepeninggalnya kia dari tempat itu rindu lalu mengambil sebuah foto di dalam kantong baju gamisnya. Foto yang memperlihatkan dirinya dengan arkana yang sedang tersenyum dan arkana merangkul pundaknya dari belakang keduanya terlihat sangat bahagia dalam foto itu.
Tak terasa air mata rindu kembali menetes hingga membasahi pipinya. Ia terus memandangi foto itu dan sekali-kali dia mengusap foto wajah arkana sambil menitik air mata

"arkana, kamu tau ini adalah hal yang paling aku takutkan selama ini kenapa kamu harus tinggalin aku saat aku tak ingin kamu pergi dari hidupku. Itu adalah mimpi buruk bagiku. Kau lihat sekarang aku sedang berdiri memandang senja. Ini adalah hal yang sangat kamu sukai saat kamu bersamaku dulu. Arkana apa kamu tak ingin kembali untuk menggenggam tanganku seperti yang sering kamu lakukan dahulu. Arkana ku mohon kamu kembali dan menghiasi setiap hariku"gumam rindu dengan air mata yang senantiasa mengalir begitu derasnya.

Tanpa rindu sadari ada seseorang yang telah berdiri di belakangnya sejak tadi. Dan orang tersebut adalah safiq. Safiq telah mendengar semua yang di ucapakan oleh rindu dan ia sangat terkejut saat rindu menyebutkan nama seorang pria sambil menitikkan air matanya dan sorotan mata yang sangat rapuh dan tak bisa diartikan.

"untuk apa kamu memikirkan seseorang yang meninggalkan kamu tanpa alasan"ucap safiq hingga membuat rindu menoleh

"kamu hanya buang-buang waktu dalam hal ini. kamu itu perempuan dan kamu tak perlu memikirkan seseorang yang bukan mahrom kamu. Kamu tau itu sama aja dengan zinah" ucap safiq

"kamu tak tau apa yang saya alami dan yang selama ini membuat saya kaya gini. So, kamu jangan berpikir negatif dulu tentang saya."ucap rindu

"saya memang tak tau apa yang kamu alami tapi dari sorotan mata kamu saya yakin kalau kamu ditinggal pergi oleh cowo kamu karena ada perempuan lain di hatinya"ucap safiq

"anda salah menilai dia dan dia tak seperti apa yang anda pikirkan"ucap rindu hingga membuat safiq terdiam
"so, bisakah kamu tinggalkan saya sendiri sekarang"lanjut rindu lalu safiq pun pergi dari tempat itu

"cowo rese"gumam rindu

***

Safiq pov

Hari ini abi menyuruhku untuk ke rooftop asrama putri untuk mengambil beberapa barang yang abi simpan di gudang rooftop. Namun saat aku sampai di rooftop aku melihat seorang gadis sedang memandangi senja dan aku lihat ia sedang menangis karena bahunya bergetar.

Aku pun berjalan mendekatinya namun tepat saat aku berada di belakangnya aku mendengar ia mengucapkan nama seseorang lelaki sambil menangis. Aku pun tak tahan dengan melihat dia seperti itu aku pun langsung angkat bicara tanpa tahu sebab yang pasti tentang cewe itu.

"kamu hanya buang-buang waktu dalam hal ini. kamu itu perempuan dan kamu tak perlu memikirkan seseorang yang bukan mahrom kamu. Kamu tau itu sama aja dengan zinah" ucapku

"kamu tak tau apa yang saya alami dan yang selama ini membuat saya kaya gini. So, kamu jangan berpikir negatif dulu tentang saya."ucap gadis itu

"saya memang tak tau apa yang kamu alami tapi dari sorotan mata kamu saya yakin kalau kamu ditinggal pergi oleh cowo kamu karena ada perempuan lain di hatinya"ucapku

"anda salah menilai dia dan dia tak seperti apa yang anda pikirkan"ucap gadis itu hingga membuat aku terdiam
"so, bisakah kamu tinggalkan saya sendiri sekarang"lanjut gadis tersebut lalu aku pun pergi dari tempat itu

Aku menyesal telah berbicara seperti itu kepada gadis itu karena aku tak tau apa masalah yang sedang ia hadapi tapi aku malah berbicara seperti itu. Aku pun menggerutuki diriku sendiri aku sangat menyesal telah berbicara seperti itu kepadanya

"kamu bodoh safiq"gumam safiq

Safiq off

Sepeninggalnya safiq dari tempat itu rindu pun memasukkan foto tersebut di gamisnya lalu melangkah pergi meninggalkan tempat itu untuk kembali ke kamarnya karena sebentar lagi adzan magrib akan berkumandang sesampainya di kamar rindu langsung di hadang oleh amira dan amira langsung angkat bicara kepada rindu.

"rindu kamu kemana aja sih. Kamu tau aku dari tadi nyariin kamu tapi lamu tetep aja nggak ada"ucap amira

"maaf mira. Aku tadi habis dari rooftop"ucap rindu

"kamu habis ngapain ke rooftop"ucap amira"jangan bilang kamu habis nangis lagi"lanjut amira hingga membuat rindu terdiam

"rindu aku pernah bilangkan sama kamu. Kamu harus belajar mulai sekarang kamu harus ikhlasin dia pergi. Kamu jangan bikin dia sedih rindu dengan kamu selalu kaya gini. Kamu harus move on rindu move on"
ucap amira namun rindu hanya terdiam tanpa mau berkata sedikitpun

"kita ke mushola yuk"ajak rindu mengalihkan pembicaraan hingga membuat amira menghembuskan nafasnya dengan kasar

"baiklah, ayo kita ke mushola"ucap amira

Mereka pun mengambil mukena dan langsung memakainya lalu pergi ke mushola untuk menunaikan sholat magrib berjama'ah. Namun saat mereka sampai di perbatasan mushola putri dengan mesjid putra mereka berdua bertemu dengan safiq

"assalamualaikum gus"sapa amira

"wa'alaikumsalam mira"ucap safiq sambil melirik rindu yang sama sekali tak mau melihatnya dan malah menundukkan pandangannya

"mengucapkan salam itu sunah dan menjawabnya itu adalah wajib bagi kaum muslim"ucap safiq membuat rindu mengangkat wajahnya

"assalammualaikum"ucap rindu lalu kembali menundukkan pandangannya

"wa'alaikumsalam"ucap safiq sambil tersenyum lalu pergi meninggalkan rindu dan amira

Setelah gus safiq pergi amira menyenggol lengan tangan sahabatnya itu lalu ia hendak angkat bicara namun di cegah oleh ucapan yang keluar dari mulut rindu

"udah gak usah mikir yang aneh-aneh"ucap rindu lalu melangkah pergi meninggalkan amira. Amira pun langsung mengejar langkah rindu yang sebentar lagi rindu akan sampai di mushola

"uuhh...rindu kamu tega banget sih ninggalin aku"ucap amira

"salah sendiri suruh siapa kamu berbicara dengan orang itu"ucap rindu

"orang itu? Siapa"tanya amira dengan polosnya

"gak usah di polos-polosin tuh muka jijik tau liatnya"ucap rindu

"ihhh..rindu mah jahat"ucap amira membuat rindu tersenyum namun senyum itu hanya senyum palsu

"udah yuk kita masuk sekarang keburu mulai dulu"ucap rindu

Mereka berdua pun masuk ke dalam mushola dan menunaikan ibadah sholat magrib berjama'ah.

"aku ingin kamu kembali walaupun itu hanya sekedar mimpi ataupun khayalan ku. Aku mencintaimu arkana putra"batin rindu

Senja Di Pesantren Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang