part 32

4.3K 206 0
                                    

Lucu yah kamu kalau lagi marah tapi aku tetap sayang, I love you my wife

Pagi nan cerah menghiasi hari yang indah di pesantren para santriwan-santriwati berlalu lalang melakukan kegitan di pagi itu semua seakan tak ada lagi waktu untuk melakukan kegiatan rutinitas mereka lantunan ayat-ayat suci di kumandangkan dengan begitu merdu dan fasih membuat siapa pun yang mendengarkannya merasakan sebuah ketenangan dan kesejukan dihatinya

Gus Safiq tengah duduk bersama dengan Rindu di depan ndalem hal itu mengundang banyak perhatian dari santriwati karena memang lentak ndalem yang berhadapan langsung dengan asrama putri

Mereka semua menatap Rindu dan gus Safiq dengan berbagai tatapan bahkan sampai-sampai ada yang terang-terangan menatap Rindu dengan ketidaksukaan dan hal itu mengundang emosi yang ada dalam hati Rindu dan membuat dirinya tak nyaman

Gus Safiq yang melihat gelagat sang istri yang rupanya sedang menahan emosi hanya tersenyum lalu menggengam tangan Rindu dengan begitu erat

"Kamu lucu deh kalau lagi marah"gumam gus Safiq yang rupanya masih terdengar oleh Rindu. Rindu pun segera melayangkan tatapan tajam kearah suaminya itu dan gus Safiq pun langsung melanjutkan ucapannya tadi

"Tapi tenang aku tetep sayang ko sama kamu"ucap gus Safiq membuat senyum Rindu kembali menghiasi wajah cantiknya

Entah kenapa hari ini Rindu merasakan suasana hatinya tak baik bahkan ingin rasanya ia berteriak sekencang mungkin dan ada satu lagi yang dia inginkan

"Mas, aku pengen makan mangga manis langsung dari pohonnya dan aku maunya sekarang juga tanpa ada bantahan"ucap Rindu lalu pergi ke dalam ndalem tanpa mengucapkan kata-kata lagi

Gus Safiq yang heran pun akhirnya ia bertanya kepada umi karena dia tahu umi akan tahu kemana ia harus mencarinya dan untungnya umi tahu kalau pamannya yang berada di kampung sebelah memiliki pohon mangga yang tengah berbuah lebat ia pun segera menuju rumah pamannya tanpa menunggu lagi

Sesampainya di sana ia berbincang-bincang sedikit dengan pamannya lalu ia segera memetik buah sesuai dengan keinginan sang istri untungnya saat itu pamannya memiliki buah yang akan di panen saat itu

Dengan rasa yang penuh dengan kegembiraan gus Safiq pun pulang dengan membawa sekantung plastik hitam berisi mangga matang yang siap untuk dimakan sang istri

Setibanya di rumah Rindu segera berlari mengejar gus Safiq dan ia pun segera mengupas kulitnya dan memakannya dengan begitu lahap. Gus Safiq tersenyum melihat sang istri yang tanpak bahagia tersebut ia pun tak lupa mengabadikannya lewat kamera ponselnya

Rindu tak menyadari kalau dirinya saat ini sedang di foto ia terlalu asik dengan mengga yang ada didepannya dan sekali-sekali ia menoleh dan menyuapi gus Safiq dengan tangan mungilnya

"Mas, tahu nggak sebenernya aku bukan pengen makan mangga aja tapi aku pengen makan kue buatan bu nur yang ada di perematan menuju pondok itu mas"ucap Rindu

Tanpa menjawab lagi ucapan Rindu ia segera berangkat menuju toko kue yang kebetulan tak jauh dari pesantren. Sesampainya di sana ia segera membelikan bronis coklat kesukaan Rindu dan segera pulang

Namun saat ia sampai ia melihat sang istri yang tertidur di meja makan ia pun menggeleng-gelengkan kepalanya lalu menaruh bronis itu di atas meja dan ia segera membopong Rindu ke dalam kamar mereka tang berada di lantai atas

Ia meletakan Rindu dengan sangat hati-hati dan ia pun ikut berbaring di sampingnya mengamati wajah cantik wanitanya yang sedang tertidur

Terima kasih telah memberikan aku kebahagiaan yang tak bisa aku gantikan

***

Safiq keluar dari kamarnya dan menemukan uminya sedang duduk memakan bronis yang tadi dibelinya

"Fiq, ini bronis kesukaan istrimu kan. Maaf yah umi makan soalnya tadi umi lihat kayanya menggoda banget jadi umi makan deh"ucap umi

"Iya mi, gak apa-apa umi makan geh lagian yang punya juga lagi tidur umi makan aja nanti bisa ko beli lagi"ucap gus Safiq

"Owh yaudah, umi mau ke kamar dulu yah"ucap umi yang hanya di balas anggukan oleh gus Safiq

Setelahnya gus Safiq memutuskan untuk keluar sebentar ia ingin bertemu dengan beberapa temannya yang sudah lama ia tak pernah bertemu

Dengan motor meticnya ia pergi melajukan motornya membelah jalanan yang cukup ramai di siang hari seperti ini tibalah ia di sebuah warung kecil yang dulunya tpat ia bermain bersama dengan teman-temannya

Kedatangannya di sambut dengan baik oleh teman-temannya dan juga pemilik warung tersebut

"Eh gus, bagaimana kabar engkau dan istri engkau"ucap abah alan

"Baik bah, Alhamdulillah sekarang lagi ngisi"ucap gus Safiq dengan antusias

"Widih yang bener, jadi bentar lagi kamu jadi ayah dong gus"ucap Bang Rendi

"Iya bang, alhamdulillah"ucap gus Safiq

"Tapi sekarang ada di mana istrimu abah pengen liat wajahnya soalnya waktu kesana wajahnya bermake up kata orang-orang sih yang abah denger dia tetep cantik walaupun gak pernah make up"ucap Abah Alan

"Aduh abah, atuh iya cantik orang dia adek kelas kita waktu sekolah dia mah orangnya natural bah cantiknya dia mah asli pokoknya kalau orang liat dia geh pasti ngiranya dia anak SMA bah"ucap Dani

"Wihh, bang Dani bisa aja muji istri sayanya"ucap gus Safiq

"Atuh, iya geh gus, saya aja dulu ngefans banget sama dia berhubung saya denger-denger dari temen-temen saya kalau kau punya rahasia yang berusaha kamu tutupi dari aku dan dia jadi ya aku mundur aja takutnya kau mau di jodohin ama dia eh ternyata bener kamu di jodohin ama dia"ucap Dani

"Hehe, maaf yah bang. Oh ya bah maaf saya gak bawa istri saya soalnya dia masih kurang enak badan maklum kehamilan pertama jadi dia memilih berdiam diri di rumah dan memang dia gak boleh keluar sama umi"ucap gus Safiq

"Oh iya iya, abah ngerti ko gus"ucap abah Alan

Selanjutnya mereka semua bercanda dengan riang hingga akhirnya gus Safiq pun memutuskan untuk pulang karena memang hari udah sore

Ia melajukan motornya membelah jalanan yang cukup padat dan saat ia sampai ia melihat sang istri tengah duduk di teras ndalem dengan al-qur'an yang ada dalam genggamannya

Gus Safiq pun tersenyum dan ia langsung menghampiri sang istri untuk mengajaknya masuk ke dalwm karena sore itu cuaca sangat tidak mendukung ia takut sang istri akan jauth sakit dan itu juga akan membahagiakan kandungannya

***

Hello guys aku uptude lagi jangan lupa yah

Votte and follow akun aku

See you next time

Senja Di Pesantren Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang