part 6

6.6K 298 4
                                    

"Aku hanya bisa terdiam dalam kalbu yang tersakiti oleh kasih sayang yang hilang dan tak akan pernah kembali walaupun aku memintanya untuk kembali kepadaku"

Embun pagi yang menyejukkan membuat setiap yang menghirup udaranya akan merasakan kenyamanan yang sangat luar biasa. Hari ini rindu beserta ketiga temannya sedang melaksanakan piket membersihkan rumah umi ketiganya langsung membagi tugas dan tugas minggu ini amira membersihkan halaman rumah umi, maul membersihkan debu yang menempel di kaca rumah umi, kia dan rindu bertugas menyapu dan mengepel.

Tapi sebelum itu kia di suruh oleh umi untuk membantunya memasak di dapur dan rindu pun mengerjakan terlebih dahulu tugasnya yaitu menyapu. Namun saat rindu menyapu ruang keluarga rumah umi tiba-tiba safiq masuk dan duduk di sofa sambil menyalakan televisi yang berada di ruangan tersebut.

Rindu terus mengerjakan tugasnya tanpa memperdulikan kalau safiq telah memperhatikannya sejak tadi. Keduanya saling terdiam dan tanpa mau berkata sedikitpun. Dan rindu sejak tadi ia hanya menundukkan kepalanya tanpa mau melihat safiq sedikitpun

"apakah kamu punya masalah yang ingin kamu ceritakan ke saya"ucap safiq memecahkan keheningan di antara mereka berdua

"tidak ada"ucap rindu dengan datar dan dingin

"kamu berbohong"ucap safiq

"tidak gus"ucap rindu dengan lebih datar dan dingin

"aku bisa lihat dari mata kamu dan dari ekspresi kamu yang sangatlah rapuh dalam beberapa bulan ini"ucap safiq membuat rindu terdiam lalu menghembuskan nafasnya dengan kasar

"aku belum siap cerita kepada kalian semua"ucap rindu

"oke. Baiklah kalau begitu"ucap safiq

"maaf yah gus tugas saya sudah selesai saya mau kembali ke asrama.
assalammualaikum"ucap rindu lalu melangkah pergi tanpa persetujuan dari safiq

"wa'alaikumsalam"ucap safiq

"ada apa sebenarnya dengan gadis itu aku lihat dari pandangan matanya ia masih sangat rapuh dan butuh seseorang untuk menjadi sandaran baginya. Aku harus cari tau ini semua"
Gumam safiq

                                   ***

Hari demi hari bulan berganti bulan tak terasa sekarang rindu sudah lima bulan berada di sini. Walaupun rindu belum bisa melupakan masa lalunya tapi sedikit demi sedikit rindu telah belajar untuk mengikhlaskan hal ini walaupun itu sangatlah pahit bagi dirinya sendiri tapi ia berusaha tegar menghadapi semuanya dengan sebuah senyuman walaupun senyuman itu adalah senyuman palsu

Hari ini rindu beserta ketiga temannya itu sedang mengunjungi sebuah toko buku yang berada tidak jauh dari pondok pesantren cukup berjalan kaki sekitar dua puluh menit dari gerbang pondok pesantren menuju toko buku ini

"maul, kamu mau beli buku apa"ucap amira

"aku mau beli buku novel aja ra"ucap maul

"oh.. Sama dong dengan ana"ucap amira

"oh ya rindu kamu mau beli apa"tanya kia

"aku cuma mau beli buku matematika sama ipa dan satu lagi novel"ucap rindu

"ya udah yuk kita pulang."ucap maul

"ya udah yuk"ucap rindu

"yuk"ucap amira dan kia

Mereka pun membayar buku yang mereka beli ke kasir lalu keluar dari toko buku dan berjalan kaki menuju pondok namun saat rindu beserta tiga orang temannya sedang berjalan kaki tiba-tiba sebuah mobil sport berhenti tepat di samping mereka

Dari dalam mobil tersebut keluar tiga orang gadis cantik dengan pakaian yang sangat seksi dan dandanan yang mirip kaya tante-tante. Tiga orang gadis itu menghampiri rindu beserta teman-temannya dengan senyum sinis

"hai rindu lo masih inget dengan gue"
Ucap salah satu gadis yang berada di depan dua gadis itu

"mau apa lagi anda"ucap rindu datar dan dingin

"owh.... Lo masih inget gue yah uch.. Uch.. Uchh terharu gue"ucapnya lagi

"dia siapa rin"tanya kia

"melody"ucap amira

"wow... Ada yang udah tau nama gue selain nih cewe murahan"ucap melody membuat semua teman-teman rindu terkejut

"maksud anda apa bilang rindu cewe murahan apa anda tak sadar anda lebih murah di bandingkan rindu. Lihatlah pakaian yang tak sesuai dengan tuntunan rasulullah"ucap kia

"anda mengumbar aurat anda namun anda bilang rindu murahan. Harusnya anda sadar diri kalau anda lah yang di sebut cewe murahan"ucap maul

"dan anda harus berpikir lagi yang anda sebut cewe murahan anda apa rindu. Dan wajar saja kalau arkana lebih memilih rindu dibandingkan anda"ucap amira

Wajah melody langsung berubah menjadi merah padam menahan malu jarena ucapan-ucapan dari teman-teman rindu Begitu pula kedua temannya yang sedari tadi sudah menundukkan kepalanya

Tak lama kemudian mereka langsung pergi tanpa berkata sedikitpun kepada rindu beserta ketiga temannya

"tak punya sopan santun"ucap kia

"oh ya mereka memang siapa rin" tanya maul

"mereka candy genk. Mereka adalah fans beratnya arkana mereka genk yang senang membuly adek kelasnya dan satu lagi melody adalah mantan tunangannya arkana"ucap rindu membuat semua teman-temannya langsung terdiam tak mampu berkata apa-apa

"dan mereka sangat membenci rindu dan mereka lebih membenci rindu saat tau kalau rindu adalah alasan mengapa arkana membatalkan pertunangannya"ucap amira

"owh.... Arkana itu siapa"tanya kia membuat rindu langsung terdiam tak mampu berkata apa pun amira yang melihat itu pun langsung angkat bicara

"arkana adalah kakak kelas dari rindu dan juga pacar dari rindu"ucap amira

"owh... Terus arkana sekarang ada dimana kenapa kamu ninggalin arkana"ucap maul membuat jantung rindu seakan berhenti dan matanya nulai berkaca-kaca

"rin kamu kenapa"ucap kia

"nggak ayo kita pulang nanti keburu di tutup dulu gerbangnya"ucap rindu

Mereka pun menganggukkan kepalanya lalu kembali melangkahkan kakinya menuju Pondok. Sesampainya di pondok rindu beserta ketiga temannya langsung bergegas mandi danet menunaikan ibadah sholat ashar. Setelah itu mereka mengikuti pengajian sore dengan tenang

Setelah mengikuti pengajian sore rindu bergegas menuju rooftop dan duduk di salah satu bangku di rooftop ia memandangi pemandangan yang begitu indah yakni sunset yang berada di pantai karena pondok ini memang dekat dengan pantai yang sangat memanjakan mata bagi para santriwan santriwati

"hai arkana kamu tau. Aku sangat benci dengan hari ini karena tunangan kamu datang dan tiba-tiba dia melabrakkan aku di tengah jalan. Arkana aku pengen kamu ada di dekat ku lagi supaya melody tak mengganggu aku lagi aku lelah arkana aku ingin bebas seperti dulu lagi saat kamu berada di dekatku"gumam rindu sambil menangis lagi

Tanpa sepengetahuan rindu ada seseorang yang memperhatikannya dari jarak jauh dan orang itu semakin mengepalkan tangannya saat mekihat rindu menangis

"apa sih yang terjadi dengan kamu rindu apa masalah yang sedang kamu hadadapi aku harus tau semua itu tanpa kamu ketahui"gumam safiq lalu melangkah pergi meninggalkan tempat itu

Rindu pun menghapus air matanya lalu bangkit dari tempat duduknya dan melangkah pergi meninggalkan rooftop

"ada sedikit kerinduan yang belum terbalaskan dan mungkin tak akan pernah terbalaskan. Tapi akan ada cahaya yang  menerangi kembali hati yang telah tertutupi oleh kegelapan yang menyelimuti"sdp

Senja Di Pesantren Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang