part 20

4.8K 259 9
                                    

"kau adalah sebuah tanggung jawab baru di hidupku tapi aku tak akan menuntutmu untuk melakukan segala hal yang memang kamu inginkan"

     ~MaulanaSafiqDarussalam~

                                  ***

Gus Safiq dan Rindu sudah berada di kamar Rindu mereka berdua hanya saling berdiam diri tanpa ada yang berbicara sedikitpun. Gus Safiq terus saja menatap Rindu sedangkan Rindu hanya mampu menundukan kepalanya

Hingga suara ketukan membuat gus Safiq sadar. Saat Rindu hendak bangkit untuk membukakan pintu gus Safiq menjegahnya

"biar saya yang membukakan pintunya"ucap gus Safiq

Gus Safiq pun bangkit dari ranjang dan berjalan menuju pintu. Saat membuka pintu ia melihat mamahnya Rindu tengah berdiri di depannya sambil melemparkan senyum yang indah untuknya

"Ayo kita makan malam dulu nak Safiq"ucap mamah mertuanya

"Iya mah, sebentar lagi Safiq dan Rindu akan turun"ucap gus Safiq

"Oh, ya sudah. Mamah turun duluan yah nak"ucap mamah mertuanya

"Iya mah"ucap gus Safiq

Setelah mamah mertuanya pergi gus Safiq pun masuk kembali ke dalam kamar dan mendekati Rindu yang belum sama sekali merubah posisinya dar ranjang

"Sayang, ayo kita makan malam dulu"ucap gus Safiq yang membuat pipi Rindu merah merona saat itu juga

Gus Safiq yang melihat itu tersenyum lalu kembali menggoda Rindu

"Loh sayang, ko pipi kamu merah yah. Sejak kapan kamu pake blason(maaf gak tau namanya😁)"ucap gus Safiq

Ucapan gus Safiq membuat Rindu semakin malu dan pipinya pun semakin memerah lalu gus Safiq memeluk Rindu dari samping lalu membisikan sesuatu ke telinga Rindu

Setelah itu gus Safiq berlari keluar dari kamarnya sambil tersenyum. Rindu pun tersenyum hangat lalu bangkit dari ranjang dan turun untuk makan malam

                                  ***

Setelah makan malam tadi Rindu ke kamar dan ia duduk di tepi ranjang sambil membaca novel, tak lama kemudian gus Safiq masuk ke dalam kamar

"Rindu, kamu belum tidur?"tanya gus Safiq

"Eh, gus. Ia aku belum tidur"ucap Rindu

"Kenapa? Apa yang sedang kau pikirkan."ucap gus Safiq

Rindu namapak terdiam sejenak lalu ia pun angkat bicara

"Gus, anti takut anti gak bisa jadi seorang makmum yang baik bagi kamu gus. Kamu terlalu sempurna untukku gus"ucap Rindu

Gus Safiq pun mulai mendekati Rindu dan duduk disampingnya lalu memeluk Rindu dari samping

"Dengarkan antum Rindu, kamu adalah tanggung jawabku, dan kamu adalah orang yang sudah membuat hatiku memilih kamu. Dengar kamu adalah seseorang yang telah allah takdirkan untukku dan aku harus menjaga, melindungi, menyanyangi, memberinya cinta bukan cinta yang berikan kepada seseorang yang bukan muhrimmu"ucap gus Safiq

Kata-kata terakhir gus Safiq membuat Rindu malu, ia sungguh malu karena memang gus Safiqlah yang mampu membuatnya bisa melupakan seseorang yang pernah ia beri cinta dan kasih sayang

"Maafkan anti gus, anti malu tapi anti hanya manusia biasa yang tak luput dari kesalahan"ucap Rindu

"Jangan kau menyalahkan diri kamu sendiri karena aku pun sama Rindu seperti kamu karena aku telah memberikan cinta kepada orang yang salah. Namun sekarang aku telah mendapatkan cinta yang telah allah untukku dan aku berjanji akan selalu menjaganya dan akan selalu bertanggung jawab atas dirinya"ucap gus Safiq lalu mencium kening Rindu

Keduanya terdiam dengan pikiran mereka masing-masing. Namun, saat Rindu akan berbaring di ranjang gus Safiq menghentikannya lalu terbesitlah ide konyol untuk mengerjai Rindu

"Rindu"ucap gus Safiq

"Iya, gus"ucap Rindu

"Boleh nggak aku minta jatahku malam ini"ucap gus Safiq dengan muka serius

Rindu terkejut dengan perkataan gus Safiq ia terdiam tak mampu berkata apa-apa

"Tapi gus aku masih sekolah dan bukankah kamu juga akan kuliah"ucap Rindu bergetar

"Tak masalah"ucap gus Safiq

Lalu gus Safiq mendekatkan wajahnya ke wajah Rindu sehingga tak ada jarak lagi di antara mereka. Rindu menutup matanya tak ingin melihat apa yang akan di lakukan gus Safiq selanjutnya

Gus Safiq tersenyum lalu membisikan sesuatu ke telinga Rindu

"Ciee, udah gak sabar. Hahahahahahahahahahhaha"ucap gus Safiq dengan tawanya yang pecah

Wajah Rindu saat ini sangat memerah karena ia sangat malu bisa-bisanya ia dikerjain oleh gus Safiq

"gussss........"teriak Rindu

Gus Safiq pun lari mengelilingi kamar sehinggah terjadilah aksi kejar-kejaran antara gus Safiq dan Rindu

                                 ***

"ada banyak cara allah mempertemukan setiap hambanya kepada jodohnya. Walaupun terkadang kita menolaknya karena perbedaan yang ada diantaranya tapi karena takdir allah semua perbedaan itu akhirnya menjadi satu. Dan bukankah setiap pasangan pasti memiliki kekurangan dan kelebihan maka dari itu mereka harus saling melengkapinya

Dan apabila menginginkan jodoh yang baik maka kita sendiri harus memperbaiki diri kita sendiri mulai dari saat ini seperti yang telah di jelaskan oleh allah dalam al-Qur'an surat An-nur ayat 26"Wanita-wanita yang keji adalah untuk laki-laki yang keji. laki-laki yang keji adalah untuk perempuan-perempuan yang keji, dan perempuan-perempuan yang baik adalah untuk laki-laki yang baik. Laki-laki yang baik untuk perempuan-perempuan yang baik"dari ayat tersebut mari kita perbaiki diri kita sendiri belajarlah dari masa lalu dan perbaiki diri kita dari sekarang

Dan apabila kita telah menemukan orang yang memang benar-benar pas dengan diri kita jaga dia jangan biarkan dia salah arah dan terjerumus ke dalam jurang kezaliman

Bimbinglah ia agar ia memiliki moral karena bagaimanapun perempuan adalah moralis islam yang apabila moralnya hancur maka hancurlah semua yang ada pada dirinya.

Di zaman ini banyak para wanita, remaja, bahkan yang sudah tua sekalipun telah digiring kepada nilai nilai materealisme yang menjunjung tinggi nilai hedonisme tanpa melibatkan nilai agama sedikitpun

Maka dari itu mari bimbinglah pasangan kita, bimbinglah ia ke jalan yang benar bukan menjerumuskannya

Berilah ia cinta dan kasih sayang jangan pergunakan tangan anda apabila dia melakukan kesalahan karena kita sebagai manusia pasti punya kesalahan yang tak pernah luput dari diri kita

                                ***

Senja Di Pesantren Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang