Prolog

646 27 1
                                    

"Lea udah belum beres beresnya? Katanya orang rajin. Tapi kok beres beres tas doang lelet?" Komentar Tyra. "Iya.. iya.. bawel deh ah!" Seru Lea. "Makanya cepetan dong!". "Ini udah kok... yuk pulang!"

Lea dan Tyra adalah sahabat karib. Mereka memiliki banyak kesamaan. Mereka hanya punya satu perbedaan. Tyra mudah terpengaruh oleh lelaki. Sedangkan Lea? Dia tidak pernah tertarik sedikit pun kepada lelaki.

"Lea! Jangan lupa ke taman kota lho" ucap Tyra. "Iya.. tenang aja..". Lea memasuki rumah bercat putih itu. Tentu saja itu rumahnya.

"Lea pulang!" Ujarnya. Tidak ada yang menjawab. Pastinya. Lea selalu sendiri di rumah. Ayah dan ibunya kerja di luar kota. Sedangkan kakaknya harus kuliah dan selalu pulang malam.

Lea berjalan menuju ke kamarnya. Tampak sebuah kertas tertempel di meja belajarnya.

Lea, kalo mau makan, ada di dapur. Klo ada apa2 telepon kakak pas jam 2 atau 3.
~Kak Minna~

"Haha.. pake notes segala. Padahal kan tiap hari juga gitu" Pikirnya. Dia segera terjun menuju dapur.

"Kakak ini terlalu rajin". Dia mengambil dan memakan makanannya itu.

Setelah itu, dia kembali ke kamarnya. Lea mengaktifkan handphonenya. Lea berniat untuk menonton beberapa video gaming.

"Setel dulu alarm ah. Aku kalau udah nonton suka lupa waktu". Jam 4 sore, Lea sudah berjanji untuk bertemu Tyra di taman kota.

Lea membuka aplikasi Youtube. Matanya fokus menonton seseorang yang sedang bermain game itu.

Tanpa ia sadari, matanya terbuka dan tertutup tanpa bisa dikendalikan. Akhirnya, matanya memutuskan untuk menutup sementara waktu

Bulan & BintangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang