Pengorbanan Arizona

122 11 0
                                    

Kelompok Naura dan Dika sudah tiba di depan Bumi. Begitu juga dengan kelompok Lea.

Mereka tidak mendarat di Bumi. Hanya membiarkan pesawat dalam mode beku dan datang ke bumi memakai koin portal yang otomatis tersambung ke rumahnya Lea.

"Kemana kita sekarang?" Tanya Ivan. "Kita pergi ke rumah Tyra?" Usul Nanda. "Engga. Leon ga mungkin dikurung disana. Aku punya firasat kalau Leon dikurung di taman pribadi dekat rumahnya karena itu tempat favorit Tyra" kata Lea.

"Ya lebih baik kita ke taman itu" kata Azka. "Aku sudah tau lokasinya lewat penglihatanku" lanjutnya. "Baiklah. Kita sepakat untuk pergi ke taman itu" kata Ryan.

Mereka berjalan pergi ke taman itu. Tentu saja mereka menggunakan baju biasa. Pelindung bajanya sudah mereka lepas saat masih berada di rumah Lea.

"Ooh... jadi bumi seperti ini" gumam Azka. "Kok aku ga asing sama suasananya ya?" Syam bertanya pada dirinya sendiri.

"Kita sampai..." ucap Lea. Taman yang cukup besar untuk satu orang. Ryan tampak melihat sekitarnya. "Ada apa Ryan?" Tanya Alexa. Setelah memastikan kalau tidak ada orang, Ryan mendekati pagar dan.. Brak! Dia mendobraknya

Mereka memasuki taman itu. Dan berusaha mencari dimana Leon berada.

•••

Leon mulai berpikir tentang apa yang harus ia lakukan.

"Aku ga bisa cuma diam saja. Aku harus melindungi Lea. Tapi aku bingung. Bagaimana caranya keluar dari sini? Menyentuh dindingnya saja aku tidak bisa. Bergerak saja sulit. Aku harus keluar dari sini. Demi Lea dan teman-temanku!"

Muncul cahaya kuning disekitar tubuhnya.

"Aku harus keluar dari sini untuk menyelamatkan dunia!"

Kini batinnya mulai berkobar. Kekuatan bintangnya bertambah kuat dengan sangat drastis. Cahaya kuningnya semakin bercahaya dan Duar! Dia berhasil meledakkan perangkap itu

•••

Duar!

Ledakkan muncul di hadapan Lea dan teman temannya. Cahaya menyilaukan mereka. Saat cahaya itu redup kembali, Lea melihat seseorang dibalik cahaya itu.

"Leon!" Seru Lea terkejut. Leon terjatuh karena kekuatan bintang yang baru saja ia keluarkan. Ryan, Dika, dan Kevin menghampirinya namun,

Zzt...

Cahaya kegelapan melintas dan mengenai Ryan, Dika, dan Kevin hingga terlempar. "Tyren, dan Tyra! Kalian lagi!" Seru Alexa. Dia sangat marah dengan Tyren. "Bola kegelapan!" Syam menyerang Tyren dari belakang. Tapi itu tidak berhasil. Tyren berhasil menangkis dan membalikkan serangan itu.

"Huh. Apa kau berpikir aku akan membiarkanmu mendekati Leon?" Ujar Tyren. "Apa maksudmu?!" Seru Lea. Tyren menjentikkan jarinya. Sebuah kurungan mengurung Leon kembali.

"Kau dan dia punya kekuatan terbesar kan?" Kata Tyren. "Apa?" Lea tidak menyangka kalau Tyren mengetahui itu. "Leon masih aku butuhkan, tapi daripada aku mmebuang waktuku dengan kalian, lebih baik aku membunuh kalian!" Serunya.

Muncul kekuatan kegelapan dari pedang semesta. Serangan itu mengenai Lea. "Aargh.." Lea tak sanggup menahan sakitnya. Lea terjatuh namun serangan itu tidak berhenti menghantamnya. "Lea!" Seru Alexa. Alexa hendak menyerang Tyren tapi mendadak serangan yang diberikan Tyren pada Lea memantul pada Alexa.

Serangan yang mengenai Lea memantul ke semua kesatria kecuali Leon.

Lea merasakan tubuhnya yang semakin kaku. Ini bukan serangan biasa. Tyren menyerap tenaga mereka terutama tenaga Lea.

Arizona dan Trizona yang melihat itu merasa marah. Mereka menyerang Tyren dengan cara menjatuhkan pedangnya. Itu mudah bagi mereka karena mereka tidak terlihat.

Tyren langsung mengambil pedangnya. "Sampai jumpa lagi setelah aku menguasai bumi" kata Tyren. Lea tau kalau Tyren akan segera menghilang bersama Leon. Trizona! Ikuti Leon! Trizona mengangguk dan masuk ke dalam perangkap bersama Leon. Tak lama kemudian, Tyren, Tyra, Leon, dan Trizona menghilang lagi.

Bruk!

Lea terjatuh. Kini suhu tubuhnya hampir sama dengan es. "Lea!" Seru Alexa. Alexa, dan Naura membantu Lea dan mendudukkannya di bawah pohon.

"Maaf ya. Gara gara aku, tenaga kalian jadi berkurang" ucap Lea pelan. "Kau ini aneh" omel Nanda.

Tubuh Lea semakin sulit untuk digerakkan. Lea tidak bisa menggerakkan kakinya. Saat ia lihat, sebagian kakinya sudah terlapis oleh es berwarna biru itu.

"Apakah Lea akan baik baik saja?" Tanya Ajeng khawatir. "Dia akan baik baik saja. Lebih baik, semuanya mencari keberadaan Tyren, Tyra dan Leon. Azka, apa kau tau lokasinya?" Tanya Ryan. "Ya. Aku baru saja mendapatkannya" jawab Azka. "Kesatria Bulan Bintang, tetap disini. Dan yang lain, ikuti Azka!" Perintah Ryan. Semuanya melaksanakan apa yang dikatakan Ryan.

Setelah semua kesatria terpilih pergi, tubuh Lea semakin membeku. Kesadaran Lea makin berkurang.

"Apa yang harus kita lakukan?" Tanya Rini. "Dia benar benar membutuhkan Leon. Kekuatan bulannya sudah berkurang" kata Rio. "Lalu apa yang harus kita lakukan?" Tanya Naura panik. "Hanya ada satu cara" ucap Arizona. Semuanya meliriknya. "Apa kalian bersedia memberikan sedikit kekuatan pada Lea?" Tanya Arizona. "Aku siap!" Jawab Nanda. "Aku juga" jawab Kevin. Semuanya setuju.

Arizona memejamkan matanya. Semua tubuh kesatria kecuali Lea bercahaya dan cahaya itu keluar dan masuk ke tubuh Arizona. Setelah dirasa cukup, Arizona kembali membuka matanya dan cahaya itu berhenti mengalir.

Arizona mendekati Lea. "Lea, jaga kekuatan ini" ucap Arizona. Kemudian, wujud serigala yang tadinya jelas berubah jadi samar samar. Arizona berlari dan melompat masuk ke dalam jiwa Lea.

Tubuh Lea bercahaya. Kekuatan itu mengusir lapisan es yang sudah menutupi setengah tubuhnya.

Bulan & BintangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang