Bruk!
Leon terjatuh karena pukulan dari Tryder. Lea masih terpaku di tempatnya. Dia ingin membantu tapi Leon melarangnya.
"Halah! Bodo amat!". Lea memakai jubah pelindungnya dan menyerang Tryder itu dengan kekuatan listriknya. Walaupun tidak sebesar kekuatan Leon, setidaknya bisalah buat ngalihin perhatian Tryder.
"Ooh... ada pasangannya... kamu nyembunyiin dia buat jadi pahlawan gitu?" Ejek Tryder. "Diam kau!" Seru Lea. Dia memukul Tryder itu dengan sengatan listriknya. Tapi sayang, Tryder itu terlalu kuat untuknya.
Tryder dengan mudah menangkap serangan Lea dan membalikkan serangannya.Bruk! Lea terjatuh di samping Leon. "Lea apa yang kamu lakukan?!" Bentak Leon.
"Ha- aku sudah bosan dengan ini. Lebih baik kalian kuakhiri disini saja!" Seru Tryder itu. Dia menyiapkan kekuatan kegelapan yang sangat besar.
Whuss... angin yang sangat kencang mengganggu serangan Tryder itu. Rupanya itu serangan dari Nanda dan Kevin. "Pergilah kau tamu tak diundang!" Seru Rio. Dia mengeluarkan kekuatan api yang sangat besar dan berhasil mengenai tubuh Tryder itu.
Mereka terkejut bukan main. Bukannya terluka, Tryder itu malah berubah sosok menjadi..
"Zena! Jadi kau..." sebelum Alexa menyelesaikan bicaranya, Zena sudah memotongnya. "Iya! Aku yang bawa Tryder kesini. Kenapa? Kaget? Ternyata kamu ga sepintar yang aku pikirkan. Kamu bodoh Alexa! Kamu bodoh!" Ejek Zena.
Selama ini, Lea sudah menganggap Zena sebagai teman yang sangat baik. Bahkan dia sudah menganggap Zena sebagai kakaknya sendiri.
"Usaha menyelamatkan dunia kalian akan sia-sia!" Seru salah satu Tryder. Dia berubah menjadi Aldo!
"Ayo kita pergi dari sini, Zena. Dan untuk kalian, kalian betah kan tinggal disini? Tinggallah disini selamanya!" Suara Aldo terdengar sangat menggelegar. Aldo, Zena, dan Tryder yang lain menghilang entah kemana. Keheningan terjadi. Hanya terdengar beberapa ucapan berisi umpatan dari mereka. Semua berpikir apa yang akan mereka lakukan selanjutnya.
Bum!
Suara ledakan disertai sebuah guncangan hebat membuyarkan lamunan mereka.
"Apa itu?!". Mereka langsung pergi ke ruang inti. Ryan membuka komputernya dan melihat keadaan luar Respira. Sebelum Ryan menemukannya, Azka keluar dari kamarnya.
"Kita terkurung disini" ucapnya. Walaupun pelan, namun ucapannya itu cukup membuat orang orang di dalamnya terkejut. "Maksudmu apa?" Tanya Rian. "Zena dan Aldo menggunakan kekuatannya untuk mengurung kita" jelas Azka.
"Kok aku merasa bodoh ya?" Gumam Alexa. "Eh ga boleh gitu" ucap Ajeng. "Ini salah Tryder. Kita harus bisa mencoba keluar dari sini dengan cara apapun" kata Hiro.
"Azka, maafin aku ya.. aku udah ragu sama kamu sampai kelepasan nyerang kamu" ucap Ibnu. "Iya ga apa apa. Aku udah lupain kok" kata Azka.
"Eh iya!" Seru Luc. "Ada apa?" Tanya Dika. "Kalau Zena nyamperin kelompok Ivan terus pura-pura ikut mereka gimana?" Kata Luc. "Ah iya! Azka! Coba hubungi Ivan!" Perintah Syam. Azka menurutinya.
"Aargh! Sepertinya kekuatan kegelapan di perangkap ini mencegah pikiranku" gerutu Azka. "Gimana dong?".
●●●
"Ivan, kau yakin jalannya kesini?" Tanya Callista.
Kelompok Ivan sudah sampai di sebuah tempat bernuansa kristal dengan aura hitam di sekelilingnya. Ivan yakin kalau itu tempat munculnya Tryder. Mereka berjalan dengan konsentrasi penuh. Kaki mereka melangkah perlahan berhati hati jika terjadi sesuatu.
"Apa maksudmu? Apa kau meragukanku?" Ivan menatap tajam Callista. Suaranya yang dibuat pelan tetap terdengar tegas dan tajam. "Aku hanya bertanya.." ucap Callista pelan. Mereka kembali berjalan lagi mengikuti arahan dari Ivan
Tanpa mereka sadari, seseorang di luar sedang mengikuti, dan mengintai mereka.
"Masuklah ke dalam sana dan matilah kalian" gumamnya pelan. Dia pergi ke tempat lain untuk menyiapkan rencana selanjutnya.
●●●
KAMU SEDANG MEMBACA
Bulan & Bintang
FantasyLea hanyalah seorang siswi SMA normal. Menjalani kehidupan sehari harinya layaknya seorang pelajar remaja. Namun mimpi aneh, dan bertemu dengan ksatria mengungkap kenyataan bahwa dia memiliki kemampuan yang lebih. Kemampuan lebih, maka dia pun dihar...