"Bisakah kau diam?!" Bentak Alexa. Kali ini dia benar benar marah. Tangan Alexa melayang dan hampir mendarat di wajah Lea.Alexa menarik tangannya kembali. "Maafkan aku. Aku tidak bermaksud melakukannya" ucap Alexa. Tiba-tiba ia berlutut dan menunduk menyadari kesalahannya itu. Lea menghampirinya.
"Tidak apa-apa, Alexa. Ini salahku. Aku terlalu depresi memikirkan Kak Minna" jelas Lea.
"Tapi Alexa, bisakah kau memberitahuku?" Tanya Lea.
"Tentang apa?""Tentang apa yang terjadi padaku. Aku bermimpi bertemu denganmu, suaramu yang terdengar di dunia nyata, dan ucapanmu yang menjadi kenyataan"
Alexa terdiam. Dia kembali berdiri.
"Dengar, ini nyata Lea. Maksudku, kau tak sepenuhnya bermimpi. Jiwamu dikirim ke dunia kami. Tentang aku? Aku ini nyata, Lea.." jelas Alexa.
"Dunia kalian? Bukankah bumi adalah satu satunya kehidupan?" Tanya Lea.
"Dunia ini luas Lea.. ada banyak kehidupan di luar sana. Seseorang akan menjelaskannya untukmu besok" ujar Alexa.
"Bagaimana kau tau? Kenapa ucapanmu bisa jadi kenyataan?" Tanya Lea lagi.
Terlambat.
Sekitarnya telah menjadi gelap gulita.Kelopak matanya terbuka. Lea terbangun. Dia celingak-celingukan.
"Aarrgh! Sialan! Kenapa harus berhenti coba?" Teriak Lea. Dia sangat penasaran tentang semua yang terjadi padanya hari ini dan kemarin.
Lea mengambil jam bekernya dan melihatnya.
"What?! Udah jam enam?! Bisa bisa gue telat nih!" Seru Lea. Dia lupa kalau semalam dia tidak menyalakan jam bekernya.
.
.
.
"Hei, kenapa tadi kau datang siang? Hampir saja kau terlambat" ujar Tyra. "Tadi aku terlambat bangun" jawab Lea."Eh, Tyra. Aku penasaran sama kamu" celetuk Lea. "Memangnya ada apa denganku?" Tanya Tyra. "Kenapa kamu itu.. pintar? Apa sih rahasianya? Terus kamu juga punya banyak kenalan kakel ya?" Tanya Lea.
"Satu satu tanyanya woi. Aku bukan program internet yang bisa menjawabnya sekaligus" kata Tyra. "Aku ga punya rahasia apa apa. Aku cuma belajar. Tapi sebelum aku belajar ke materinya, aku harus belajar untuk menyukai materinya itu dulu" jelas Tyra.
"Kalau soal kakel? Banyak banget. Ada yang satu bimbel, ada yang satu ekskul. Kalau di bimbel itu ada yang pinter tuh Leon. Perempuannya juga ada namanya Reyfa. Tapi aku selalu kesulitan di bidang hitung menghitung. Jadi aku lebih dekat dengan Leon" ceritanya lagi.
"Permisi, aku ingin berbicara dengan Lea" kata seseorang. Dia seorang pria. Pria bertubuh tinggi.
"Eum ya.. aku Lea. Ada apa ya?" Tanya Lea. "Ikut aku sebentar" perintah pria itu sambil berjalan pergi. Lea segera mengikutinya.
Lea sebenarnya penasaran. Tapi dia sedang malas untuk bertanya.
Sampailah mereka di lorong menuju lab IPA. Lorong yang selalu sepi.
"Lea, apa kau pernah mengalami mimpi bertemu seseorang? Dan semua ucapan orang itu menjadi kenyataan?" Tanya pria itu.
"Darimana kau tau?"
"Karena aku juga mengalaminya" jawabnya. Lea mengernyitkan dahinya. "Sudah ya. Aku sibuk. Pulang sekolah temui aku di perpustakaan" ucap pria itu sambil pergi meninggalkan Lea.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bulan & Bintang
FantasyLea hanyalah seorang siswi SMA normal. Menjalani kehidupan sehari harinya layaknya seorang pelajar remaja. Namun mimpi aneh, dan bertemu dengan ksatria mengungkap kenyataan bahwa dia memiliki kemampuan yang lebih. Kemampuan lebih, maka dia pun dihar...