Pembekuan Lea

128 12 27
                                    

"Sepertinya sudah cukup bermainnya. Aku harus menghancurkan dunia dulu. Oh ya, Leon akan kubebaskan nanti setelah aku menguasai dunia ini" ujar Tyren sambil tertawa. Lea hendak menyerangnya, tapi Azka melarangnya.

"Sampai jumpa" ucap Tyren. Dia menghilang bersama pedang semesta itu. "Ayo! Kita harus pergi ke bumi!" Seru Ryan. Mereka berlari kembali. Di tengah perjalanan, Lea mendadak terjatuh. "Lea, ada apa?" Alexa menghampiri Lea. Saat Alexa membantu Lea untuk berdiri, "tubuhmu sedingin es. Jangan sia-sia kan tenagamu. Kau butuh Leon" ucap Alexa. Lea mengangguk.

"Trizona, Arizona, bisakah kalian membiarkan para kesatria melihat kalian?"
Pinta Lea
"Jika itu yang kau inginkan"
Ucap Arizona dan Trizona.

"Eum.. Lea, sejak kapan mereka ada disini?" Tanya Azka. Dia terkejut melihat kedua serigala di samping Lea. Alexa yang mendengarnya langsung melihat ke arah Lea. "Serigala neon..."

•••

Leon Pov.

Aku membuka mataku. Aku berada di ruangan yang sangat gelap. Hanya ada cahaya dari tubuhku. Cahaya dari kekuatan bintang yang aku keluarkan. Aku sengaja melakukannya. Aku memberikan kekuatan ini pada Trizona melalui pikiranku. Itu supaya Trizona bisa menyalurkannya pada Lea.

Yang aku khawatirkan adalah, ketika kekuatanku habis. Habis tak tersisa. Itu akan membuat Lea membeku. Aku juga bisa mati. Ah! Aku ga peduli kalau aku mati. Yang aku peduliin cuma keselamatannya Lea.

•••

Lea merasakan kakinya yang mulai kaku. Trizona datang menghampirinya dan duduk di dekat kakinya. "Ini kekuatan bintangnya Leon. Tidak akan berpengaruh sepenuhnya, tapi setidaknya ini bisa memperlambat pembekuannya" kata Trizona.

Arizona mengikuti apa yang dilakukan Trizona.

Lea tersenyum melihat kedua serigala itu. Dia jadi teringat dengan Leon. "Azka, apa kau bisa mencari keberadaan Leon?" Tanya Lea. Ide itu tiba tiba melintas di kepalanya.

"Mungkin bisa. Tapi itu akan butuh waktu lama" kata Azka. "Itu akan lebih mudah dilakukan jika Leon memancarkan kekuatannya" lanjut Azka.

Mendengar itu, Trizona langsung berkomunikasi lewat pikirannya dengan Leon. "Leon, keluarkan kekuatan bintangmu sekuat kuatnya!".

•••

Leon Pov.

"Leon! Keluarkan kekuatan bintangmu sekuat kuatnya!". Itu suara Trizona. Aku sudah mengenali suaranya. "Untuk apa? Kau mau tenagaku habis?" Kataku dengan nada agak tinggi. Aku cukup terkejut dengan perkataan Trizona.

"Ikuti saja" kata Trizona lagi.

Yasudahlah. Aku malas berdebat dengannya. Dengan sekuat tenaga, aku mengeluarkan tenagaku yang cukup besar secara bersamaan.

•••

"Eh, tunggu sebentar. Ada gelombang yang sangat tinggi" ucap Azka. "Aku akan memeriksanya" lanjut Azka lalu terdiam. Dia menutup matanya. Di pinggiran mata Azka terlihat cahaya biru bersinar.

Semua orang tidak berbicara. Hening, tidak sabar menunggu jawaban dari penglihatan Azka.

Azka membuka matanya. "Dia ada di sektor 5, skuadron 3" kata Azka. "Artinya...". "Dia di Bumi" lanjut Alexa. "Kalau begitu, lebih baik sekarang kita kesana" kata Ryan. Ryan langsung mengarahkan pesawatnya ke arah bumi menuju sumber gelombang itu berada.

Bulan & BintangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang