Kesatria Terpilih

212 18 18
                                    

"Memangnya kau bisa?" Tanya Rio. "Engga sih" jawab Ryan.

"Terus kalo ga tau ngapain bilang kaya gitu?" Tanya Rini. "Ya kan nanti aku bikin percobaan dulu lah.." jawab Ryan santai. "Terserah anda" Aldo mulai kesal dengan tingkah Ryan.

"Eh, tapi aku tau cara bikin portal lho..." ucap Ryan. "Kita kan sudah ada portal" kata Alexa sambil menunjukkan koin portal. "Portal yang aku buat ini menuju ke dimensi semesta yang lain" ujar Ryan.

Ryan mengetik sesuatu di komputernya. "Ini menuju dimensi yang mana pula?" Tanya Nanda. "Masih tahap proses percobaan" jawab Ryan. "Tapi kemungkinan sih ke dimensi Netha" lanjutnya.

Tak lama kemudian, muncul sebuah portal berwarna hijau toska, biru, entah apa lah itu. Warnanya berubah ubah.

Semuanya kecuali Ryan mendekati portal itu. Mereka sangat penasaran.

Tiba tiba, Bruk!

Empat orang jatuh dari portal itu. Spontan, Ryan mematikan portalnya, dan semuanya bersiap siap memberi ancaman pada mereka.

"Siapa kalian?!" Seru Alexa. Dia bersiap siap membuat bola air.

Keempat orang itu berdiri.

"Dimana ini?" Tanya salah seorang pria itu. "Jangan bercanda!" Seru Ryan.

Melihat para kesatria bulan bintang itu mengancam mereka, akhirnya pria itu angkat bicara.

"Aku Syam. Dia Hiro, Callista, dan Azka" Pria yang bernama Syam itu memperkenalkan diri dan teman-temannya. "Kami sedang melawan monster. Dan kami terjatuh karena portal itu" ucap Syam. Semuanya menurunkan senjata.

"Monster macam apa yang kau bicarakan?" Tanya Kevin. "Seperti manusia. Namun, dia punya sayap dan tanduk" jawab Callista. "Itu Tryder!" Seru Ryan. "Ternyata mereka sudah menyebar ke dimensi Netha!" ucap Zena.

"Maaf, bukannya menyela. Apa itu Tryder?" Tanya Hiro. "Tryder itu satu satunya musuh kami. Kami perkirakan, mereka akan menghancurkan dunia" jawab Lea. "Darimana kalian tau?" Tanya Azka. "Kami bisa melihat masa depan" jawab Lea.

"Oh ya, nama kalian siapa?" Tanya Syam. "Aku Alexa, ini Ryan, Lea, Leon, Rio, Rini, Zena, Aldo, Nanda, dan Kevin" jawab Alexa. "Perempuan disini kesatria bulan. Dan prianya kesatria bintang alias penjaga kesatria bulan" jelas Alexa.

"Kita harus bisa melacak Tryder, terutama Tyren" ujar Ryan. "Aku mungkin bisa melacaknya!" Seru Azka. "Aku bisa melihat keadaan di berbagai tempat di waktu yang sama" lanjutnya.

Azka memejamkan matanya. Tubuhnya mulai dikerlilingi cahaya biru muda.

"Apa yang dia lakukan?" Tanya Leon. "Dia sedang mencoba melihat keadaan di tempat lain" jelas Syam. Azka terlihat sangat fokus.

"Halaah.. terserah dah" gerutu Azka. "Tadi kamu liat apa?" Tanya Hiro. "Aku ga liat Tryder. Tapi aku liat sekelompok orang di sektor 13 dan sekelompok orang lagi di sektor 20" jawab Azka.

"Itu kelompok luc dan ibnu!" Seru Syam. "Kau tidak pernah cerita kalau kau kenal seseorang di luar kita berempat" ujar Azka. "Kau menyembunyikannya?" Tanya Hiro. "Aku lupa ngasih tau kalian" ucap Syam.

"Ryan, apa kau bisa membuat portal kesana?" Tanya Rio. "Mungkin bisa" jawab Ryan. Dia sibuk kembali dengan komputernya. "Kenapa mungkin?" Tanya Syam. "Portal masih tahap percobaan. Belum tentu akan mendarat disana" ujar Ryan.

Syam:
Kekuatan kegelapan, bisa membuat sesuatu dari emas.

Hiro:
Melenturkan dan menguatkan tubuhnya

Callista:
Bisa membuat senjata langsung dari besi

Azka:
Melihat keadaan di berbagai tempat dalam satu waktu, bisa berkomunikasi lewat pikiran

Beberapa menit kemudian, muncul sebuah portal lagi. "Beri tau mereka Azka!" Perintah Syam. Azka mengangguk dan segera berkomunikasi dengan orang yang diperintahkan Syam.

"Dia tidak percaya" ucap Azka. "Bilang kalau ini perintah Syam" usul Callista. Azka kembali berkomunikasi.

Akhirnya, dari dalam portal, keluar empat orang lagi.

"Kalian ada berapa banyak sih?" Tanya Lea. "Empat kali tiga. Dua belas orang" jawab Syam. "Gila! Banyak amat!" Seru Lea.

"Kenalin. Ini Luc, Rian, Zir, dan Lala" ucap Syam.
"Salam kenal!" Seru semua kesatria bulan bintang.


Luc:
Menggabungkan dirinya dengan temannya menjadi satu raga, tapi dua jiwa

Rian:
Kekuatan lava, petir, dan es

Zir:
Bisa membuat senjata apa saja dalam waktu singkat

Lala:
Penyembuhan, dan dapat melihat masa depan

"Lala bisa liat masa depan?" Tanya Nanda. "Iya" jawab Lala singkat.

"Apa mungkin dia punya kekuatan bulan?" Tanya Kevin. "Sepertinya sih begitu" ucap Alexa.

"Baiklah, langsung saja. Kalian ini siapa?" Tanya Luc. "Kami kesatria bulan bintang" jawab Zena. "Satu kelompok lagi mau di datengin?" Tanya Ryan. Semuanya mengangguk.

Portal itu kembali muncul. Tanpa komunikasi, langsung keluar empat orang lagi.
"Ini Ibnu, Izhar, Ajeng, dan Ivan"


Ibnu:
Mengendalikan waktu, dan kekuatan cahaya

Izhar:
Kekuatan angin, dan menggandakan diri

Ajeng:
Kekuatan air dan api

Ivan:
Kekuatan api khusus dari neraka

Seketika, ruangan inti Respira jadi penuh oleh 22 orang!
"Untung Respira dibuat untuk menampung sekitar tujuh puluh orang" ujar Ryan.

Bulan & BintangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang