It's Okay

1.4K 122 37
                                    

Warn !
Mature content !
Please be smart readers..

🌴 🌴 🌴 🌴

Peluh dan desahan terus memenuhi ruangan besar yang cukup mewah itu. Seperti tak kenal lelah, seperti tak ada hari esok, si pria dewasa berparas tampan terus saja menggempur lubang yang ketat dan panas milik pemuda manis yang berada dalam kungkungannya.

Pemuda itu sudah cukup lelah, namun si dominan sepertinya belum puas mengejar kenikmatannya.

"J-Jinyoungie..." Lirihnya dengan suara yang hampir hilang karena ia kembali merasakan kenikmatan yang lebih.

Pria bernama Bae Jinyoung itu tak peduli dengan pelepasan kedua yang didapatkan oleh pemuda di bawahnya. Keningnya mengernyit, mencari kepuasan sendiri sambil terus bergerak maju mundur dengan mata terpejam.

Sebuah tangan mengelus tengkuk Jinyoung lembut, membuat lipatan di kening pria itu sedikit memudar.

"Santai saja, Jinyoungie." Bisiknya lembut.

Jinyoung yang masih terpejam mengangguk, menurunkan wajahnya dan meraup sesuatu yang mencuat di dada mulus pemuda itu. Elusan di tengkuk Jinyoung berubah menjadi remasan kuat kala si dominan menghisap dadanya kuat.

"I'm close.." Ucap Jinyoung dengan suara beratnya.

"Arrhhgg.. Jihoonie hyunghh. " Desahnya seraya melepaskan semua cairannya kedalam lubang hangat pemuda manis itu.

Jinyoung ambruk dalam pelukan pemuda yang lebih mungil darinya, membuat tangan kecil itu mengelus punggung lebar yang tengah bergetar.

"Sshh.. tenanglah." Bisiknya menenangkan hingga pria itu tertidur dengan posisi memeluknya. Meskipun hatinya sendiri merasakan sakit yang teramat mendalam.

🌴 🌴 🌴 🌴

Jinyoung terbangun dengan selimut yang membalut tubuh telanjangnya. Mata kecilnya mengerjap, menatap ruangan pribadinya yang berantakan seperti kapal pecah dan juga bau sperma yang menyengat. Sudah pasti bau itu berasal dari miliknya sendiri. Kepalanya pening membuat ia tak langsung beranjak dari tempat tidurnya.

"Kemana dia ?" Gumam Jinyoung melihat tak ada baju lain selain miliknya yang berceceran dilantai.

Pintu kamar mandi pun terbuka menandakan tidak ada seorang pun yang sedang berada disana.

Jinyoung pikir mungkin pemuda itu sedang memasak atau sudah pulang tanpa berpamitan dengannya. Jadi ia putuskan untuk segera membersihkan diri karena ia pun harus kembali ke kantor.

Apartemen mewah miliknya memang tampak sepi, karena pria dewasa berparas tampan yang menjabat sebagai direktur ini memang hidup sendirian. Kakinya melangkah menuju meja makan, dimana disana sudah tercium aroma wangi dari masakan yang menggugah rasa laparnya setelah kegiatan semalam.

Secarik kertas menempel pada cangkir kopi yang sudah tak mengepulkan asapnya lagi.

"Selamat pagi hyung ! Maaf tidak membangunkan mu, kau tampak kelelahan. Aku membuatkan sarapan untukmu, kuharap kau menyukainya meskipun ini hanya sebatas nasi goreng.

Ah ya, hyung. Maaf untuk beberapa hari atau mungkin seminggu kedepan kau tidak bisa dulu menggunakan tubuhku karena aku akan pergi keluar kota untuk pekerjaan.

Kendalikan emosimu hyung. Semoga harimu menyenangkan. Dan semoga kau bisa menyelesaikan masalahmu dengan Jihoon hyung.

All I Wanna Do ! || Wanna One !Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang