Warn!
Gs!Lee Daehwi💕 💕 💕
"Semoga lekas sembuh ya, bu." Dokter muda itu berkata dengan senyuman ramah yang menjadi ciri khasnya.
Senyuman yang selalu menjadi obat penyembuh bagi pasien-pasien yang di periksa olehnya.
Nama nya, Lee Daehwi. Gadis cantik yang menjadi telah menyandang gelar dokter di usia muda bahkan sudah mendapatkan beberapa penghargaan dari berbagai olimpiade dalam bidang kesehatan.
Pernah menjadi lulusan terbaik disalah satu fakultas di universitas ternama di Jepang dan juga pernah merasakan bagaimana kerasnya mengeyam pendidikan di Harvard.
Dan disinilah ia sekarang, kembali ke kampung halamannya di Korea setelah mendapatkan banyak ilmu dari negeri orang.
Tujuan Daehwi menjadi seorang dokter bukanlah untuk bekerja di negara luar agar terdengar keren, satu-satunya tujuan yang paling mulia baginya adalah mengabdi untuk negara nya sendiri. Dengan ilmu yang dia ambil dari negara lain tentunya.
"Permisi dokter Lee, ada rencana operasi bedah pada pasien jantung bersama dokter Ong pukul tiga sore nanti. Di kamar operasi nomor dua." Lapor seorang perawat sambil menyodorkan data pasien yang dimaksud.
Daehwi membuka data pasien itu lalu membaca beberapa lembar kertas yang dibutuhkan untuk operasi.
"Baik, terimakasih atas informasinya perawat Jeon." Ucap Daehwi ramah.
"Untuk sekarang tidak ada pasien lagi dok. Dokter bisa istirahat sebelum operasi dimulai." Tambah perawat Jeon sebelum pamit undur diri.
Daehwi mengangguk mengerti sekali lagi mengucapkan terimakasih. Hari ini benar-benar hari yang panjang dan melelahkan. Ia yang biasanya hanya datang kerumah sakit untuk memeriksa pasien tertentu dan hanya pada saat akan ada operasi bedah kini harus bekerja dari pagi karena sahabatnya mendelegasikan pekerjaannya sebagai dokter di poli umum padanya.
Mau tak mau Daehwi mengiyakan permintaan sahabatnya meskipun tubuhnya terasa remuk karena ia hanya mendapatkan jam tidur sebentar setelah melakukan operasi besar semalaman sampai dini hari.
Daehwi beranjak menuju pantry tanpa melepaskan jas dokternya. Terlalu malas. Ia berniat membuat secangkir kopi untuk mengembalikan kesegaran matanya.
"Magu ?"
Sedang asik mengaduk cangkir kopinya, Daehwi menoleh mendengar nama kecilnya dipanggil seseorang.
Ia mendapati sesosok pria berperawakan tinggi dengan sepasang mata yang tampak indah. Namun sayang, sebagian wajahnya--dari hidung, mulut dan dagunya-- ditutup oleh masker. Daehwi mengernyit aneh. Kenapa pria itu memakai masker ke pantry ?
"Ah, jadi benar kamu yang bernama Magu." Suara bariton pria itu membuyarkan lamunan Daehwi.
Daehwi sadar saat kedua manik mata pria itu melirik beberapa kali kearah name tag nya yang berada di dekat da..
HEY ! APA PRIA CABUL ITU MENATAP DADA NYA SEDARI TADI ?! Pekik Daehwi dalam hati.
"Siapa ?" Tanya Daehwi singkat.
Dan sepertinya pria itu tidak mengerti akan pertanyaan Daehwi.
"Apanya ?"
Karena ucapan itulah yang terlontar dari mulut pria yang tertutup masker itu.
"Kamu.. anak SMA 101 ?" Tanya Daehwi lagi, tapi ia seperti tidak pernah melihat pria itu.
Daehwi yakin, meskipun pria itu memakai masker.
KAMU SEDANG MEMBACA
All I Wanna Do ! || Wanna One !
Hayran KurguLayarkan kapal mu disini ?? hanya cerita pendek one / two / three / four shoot tergantung mood yang nulis wkwkwkwkwk.. Warn! BxB or GS (tergantung kebutuhan cerita) Bahasa baku or non baku /? suka suka yang nulis wkwk.. Tydack Like ? Nagajuseyo ~~