Part 26 : Tanda

1.9K 194 20
                                    

*Jika Anda membaca cerita ini di Platform lain selain WATTPAD, Anda kemungkinan besar berisiko terkena SERANGAN MALWARE.*

*If you're reading this story on a Platform other than WATTPAD, you are most likely at risk of a MALWARE ATTACK*

######

"Selamat datang..."
"Oppa, kita hanya setengah jam di sini. Oke?."
"Kau bahkan belum masuk, Soojung."

Yoong membawa Soojung ke dalam. Soojung agak terkejut melihat hiasan-hiasan bunga mawar yang berada disana.

"Sekarang kau duduk dulu, dan nikmati makan malam kita."
"Kau yang menyiapkan ini semua?."
"Aku yang memasak, selebihnya aku menyuruh orang lain."

"Kenapa kau cemberut begitu?."tanya Yoong
"Biasanya, para namja pasti menjawab. 'Tentu, ini semua aku yang menyiapkannya untukmu'. Kau sama sekali tak romantis."komentar Soojung
"Aku bukan para namja itu. Aku berkata jujur soal memasak. Hanya dewa yang bisa menyiapkan semua hiasaan ini sendirian."balas Yoong realistis
"Kau menarikku kesini hanya untuk makan. Benar-benar..."dumel Soojung
"Kau tidak suka?."tanya Yoong dengan polosnya "aku belum pernah berkencan dengan wanita lain. Aku hanya melakukan kebiasaan kita, yang lebih sering menghabiskan banyak waktu di apartement?."

"Oppa... sudahlah, kita makan saja dan pulang. Sebentar lagi waktu tidurnya David."
"Dan tengah malamnya dia akan terbangun."

Yoong dan Soojung mulai makan, ketika Yoong sudah berhenti. Soojung belum menghabiskan miliknya.

"Kenapa kau berbohong?."
"Kau sudah mendengar semua alasannya disana, bukan?."
"Tetap saja, kau seharusnya mengatakan semuanya dengan jujur. Kau bahkan sudah tahu kita bukan saudara kandung. Kau seharusnya mengatakan semuanya padaku."
"Itu bukan kapasitasku."
"Apa maksudmu?."
"Fakta kalau kita bukan saudara kandung adalah kebohongan yang dibuat oleh Appa. Dia yang berbohong, dia yang seharusnya mengatakannya. Aku bukan orang yang suka mengadu."

Yoong tersenyum mendengar itu...

"Ayo kita bereskan tempat ini dan pergi."

Soojung membereskan tempat makan mereka, Yoong sama sekali tak membantu. Membuatnya kesal saja, tapi tak lama setelah itu Yoong tiba-tiba memeluknya dari belakang. Dia menyusupkan kepalanya ke dalam leher Soojung.

"Biarkan saja, besok akan ada orang yang membereskan semuanya. Kita nikmati waktu kita berdua. Wangi tubuhmu tak pernah berubah."bisik Yoong membuat Soojung meremang

Yoong membawa Soojung ke sofa ruang tamu, dia kemudian mengambil sesuatu daru saku jas miliknya. "For you."ucapnya sambil memberikan kotak kecil pada Soojung
"Ige mwoya?."tanya Soojung
"Kau pasti tahu kotak kecil apa ini."

Soojung membuka kotak kecil itu, di dalamnya ada cincin dan juga secarik kertas kecil bertuliskan 'Marry Me?.'

"Say Yes, oke!. Sekarang kita pasang cincinnya dan cepat-cepat pulang."

"Oppa, kau benar-benar tak romantis."protes Soojung lagi

"Sejak tadi kau mengatakan pulang dan pulang. Jadi aku tak ingin disalahkan, dan kita harus pulang."goda Yoong

"Isshhhh."

"Jadi aku harus apa?."tanya Yoong lembut sambil mengambil cincin itu dan memasangnya di jari manis Soojung

"Katakan kau cinta padaku, dan tanya apakah aku bersedia. Yes or No?."jelas Soojung

"Kau tahu aku sangat mencintaimu, Soojung-ah. Aku bahkan baru kali ini merasa bahagia dengan semua kebohongan yang dibuat oleh Appa. Rasanya melegakan bisa mengatakan semua perasaanku dengan bebas. Saranghae, Jeongmal Saranghaeyo."ujar Yoong

The Kwons [Complete]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang