Tak ada yang tau apa yang tengah gadis itu pikirkan. Tatapan nya kosong. Kalau di dilihat, semua yang melekat pada tubuh gadis itu barang branded. Kelihatannya dia gadis kaya, namun melihat keadaan nya yang sangat kacau dia terlihat seperti gadis yang bermasalah. Namun untuk apa seorang makhluk es seperti Leo memikirkan gadis itu yang asing di pandangan nya? Leo yang dingin, yang bahkan cuek dengan sesama cowok, kenapa saat ini dia memperhatikan gadis itu? Leo menatap lekat gadis itu dari jauh. Kulit nya yang putih berseri, rambut terurai panjang, Leo menjadi sedikit terpana. Namun melihat raut wajah sedih nya entah mengapa ia menjadi khawatir. Cepat-cepat Leo menyadar kan diri dari lamunan nya. Tujuan utama Leo kesekolah sore ini adalah main basket, lalu untuk apa dia memikirkan gadis yang bahkan tidak dia kenal? Leo mulai main basket dan mengabaikan gadis itu. Namun tak lama gadis itu berdiri dan memukul kepala nya sendiri. Dia kemudian teriak dan berlari meninggal kan sekolah. Entah bagaimana, Leo menjadi semakin khawatir pada gadis yang ia sendiri tak kenal.
***
"Nona sudah pulang?" Sahut Dewi begitu kriesha sampai di rumah nya.
Namun kriesha hanya diam. Dia sama sekali tidak menjawab assistan nya itu. Kriesha malah lanjut membuka sepatu nya.
"Nona besok udah mulai sekolah ya." Kata Dewi lagi.
"Bacot, gue capek."
Kriesha langsung masuk ke kamar nya di lantai 2 sementara bu Dewi juga langsung masuk ke kamarnya di lantai bawah.
***
Krek
Kriesha masuk ke kamar nya. Namun dia begitu kaget saat melihat seseorang yang ada di kamarnya. Seseorang yang bisa dibilang menjadi penyebab dari semua ini. Wanita yang menjadi penyebab dari kerusuhan di dalam keluarga nya. Wanita itu kakak nya.
"Pergi." sahut kriesha tanpa melihat ke arah wanita itu.
"Kamu boleh pukul kakak sepuasnya." Gadis itu kini berlutut di hadapan kriesha.
"Pukul aku, silahkan pukul sepuasnya, tapi tolong maafin kakak. Kakak menyesal, kakak bersalah, kries?"
"Kak tif boleh pergi sekarang. Aku cape." Kriesha berjalan melewati Tiffany namun ditahan olehnya.
"Kak tif gaakan pergi sebelum kamu maafin kakak dek."
Kriesha kemudian melepas kasar genggaman Tiffany. "Udah berapa lama umur nya?"
"Besok memasuki bulan ketiga." Sahut Tiffany sedih.
Kriesha tertegun. Benar, sudah 3 bulan terakhir dia mengalami trauma sialan ini. Bahkan teman dekat nya sendiri memilih untuk tidak lagi mengenal nya karena semua orang menganggap nya gila. Bahkan saat ia akan pindah pun teman nya itu sama sekali tidak datang untuk sekedar mengucap kan perpisahan.
"Silahkan pergi dari sini." Kriesha memerintah Tiffany.
"Kries, kamu percaya kak tif kan? Kakak di tipu kries. Temen kakak yang ngasih kakak ke cowok sialan itu dalam keadaan mabuk." Ucap Tiffany mencoba menjelas kan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kriesha Leonardi (End)
Fanfiction2 on #busted 2 on #kimsejeong 1 on #sesecouple apa jadi nya sesama es ketemu? bagaimana jika kedua es ini mencair? akan kah ada benih benih cinta? let me introduce my new story, just for you, KRIESHA LEONARDI.