KL 22

556 68 2
                                    

"Gue gapapa kok." Ucap Leo.

Laki-laki itu senyum. Sangat tulus.

"Oh iya, mama udah pulang semalam. Dan mama seneng banget begitu tau gue udah ga trauma hujan lagi." Lanjut nya sangat excited.

"Waaahhh bagus deh le." Ucap kriesha sambil tersenyum tak kalah tulus juga. Bahkan lebih tulus sepertinya.

Leo hanya membalas dengan seutas senyum, kemudian meraih tiga buah paper bag bawaan nya.

"Nih yang satu lo bawa pulang," Ucap nya sambil memberi satu paper bag berisi dua kotak kecil kue khas Dubai. "satu lagi buat Nana," sambil menaruh paper bag yang isi nya sama pada meja Nana, di sebelah meja kriesha. "Yang ini buat di bagiin ke temen-temen ntar di bagiin sama-sama yaa." Sambil mengeluar kan dua kotak kecil kue khas Dubai tersebut dari paper bag.

"Ya ampun makasih banget ya Le. Bilang mama makasih juga ya. Kapan-kapan gue pengen main kerumah deh." Sahut Kriesha.

Mereka benar-benar sudah akrab sekarang. Dan juga mereka telah berubah menjadi pribadi yang hangat. Tanpa mereka sadari mereka sudah saling merubah satu sama lain.

Tiba-tiba seorang siswa datang dan menyamperi meja Kriesha.

"Wah apaan nih, bagi-bagi kali." Sahut cewe dengan nama Joy itu sambil langsung mengambil dan memakan satu kue.

"Oh iya ini ambil, bagiin sama temen-temen yang lain juga jangan lo doang." Ucap Leo bahkan masih setia dengan senyum di wajah nya.

Gadis itu terkekeh "Yaelah es batu. Iye, gabakal gue abisin sendiri. Guys nih esbatu ngasih oleh-oleh nih." Gadis itu membagikan ke pada teman-teman kelas Leo yang lain.

"Wah thankyou ya esbatu" Ucap seorang siswa.

"Btw lo banyak berubah ya esbatu, gue liat sih semenjak kenal kriesha." Sahut siswa yang lain.

"Kriesha sendiri juga tuh. Gue seneng liat kriesha akhir-akhir ini mau berbaur sama Kita ye gak?" Sahut yang lain lagi.

"Iya. Makanya kalian berdua gini dong. Kan enak liat nya." Ucap yang lain lagi.

Kriesha maupun Leo hanya terkekeh mendengar kecerewetan teman-teman nya.

***

"Udah dong sayang jangan ngambek lagi." Sambil berjalan, Adit terus membujuk Nana yang semenjak beberapa waktu lalu masih mendiamkan Adit.

"Enak di kamu ga enak di aku bang. Pikir deh, kamu udah tamat SMA, sementara aku enggak, kenapa ga nunggu setahun lagi aja sih? Biar aku tamat SMA juga?" Omel Nana. Mata nya sudah memerah tanda sebentar lagi akan ada airmata yang mengalir.

Adit menghela napas nya. "Yaudah nanti aku coba bujuk mama ya, kamu juga bujuk papa kamu."

"Huh." Nana juga menghela napas bahkan lebih panjang dari Adit. Kemudian mengangguk sambil melihat ke bawah dan tetap menahan tangis nya.

Adit tersenyum. "Yaudah ayok." Ajak Adit bermaksud lanjut mengantar Nana hingga ke kelas nya.

"Bang, ini udah di depan kelas aku tau. Kamu kok bikin aku makin kesel sih." Ucap Nana. Lalu langsung saja masuk ke kelas tanpa mempedulikan Adit lagi.

Laki-laki itu hanya bisa memahami Nana, mungkin mood nya benar-benar sedang tak bagus.

***
(Ini tuh kek udah beberapa bulan setelah nya gitu loh. Lagi weekend, jadi mereka mau jogging bareng.)

"Ohh jadi ini ya rumah Rafi." Ucap kriesha sambil melihat keluar kaca mobil.

Sementara Leo masih sibuk dengan ponsel nya. "Nih orang ganti baju aja kok lama banget." Omel Leo.

Kriesha Leonardi (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang