KL 4

1.1K 121 2
                                    

Kriesha berjalan pelan menuju ke rumah nya. Kali ini pikiran nya tertuju pada seseorang. Seseorang yang telah mencampakkan nya.

"Keadaan mama gimana ya?" Sahut nya berbicara kepada diri sendiri tanpa sadar. Bahkan ia sama sekali tak sadar ada Leo yang mengikuti nya dibelakang sejak tadi.

Tiba-tiba Kriesha menghentikan langkah nya. Sontak membuat Leo kaget dan segera bersembunyi di balik pohon. Entah bagaimana kisah nya, hujan pun turun dari langit yang sedari tadi cerah. Langit seolah tau ada hati seseorang yang tengah bersedih.

Kriesha kemudian terduduk tiba-tiba di tanah. Dia berteriak "KENAPA MA?"

Seketika wajah mama kriesha bergentayangan di fikiran nya.

"Aku benci mama. Tapi aku sayang mama." Sahut kriesha terakhir kali sebelum semua pandangan nya kelam.

***

Kriesha terbangun. Pandangan nya masih belum jelas, masih blur, dan bergoyang-goyang. Kepala nya juga terasa pusing.

"Dewiiiii." Panggil nya.

"Iya non?" Sahut Dewi yang baru datang.

"Jam?" Tanya kriesha.

"5.00 nona. Sebaiknya nona segera bersiap-siap berangkat ke sekolah. Saya bakal siapin sarapan."

"Siapa yang anter saya?"

"Saya gatau non. Katanya sih temen nona, cogan tau non."

***

"Kriesha." Panggil Nana.

Kriesha yang baru sampe sekolah menjadi bingung. Kenapa semua siswa berkumpul di lapangan basket? Karena penasaran, kriesha langsung menuju ke arah Nana.

"Kenapa?" Tanya kriesha singkat seperti biasa.

"Kemarin ada kakel yang jadi trainee di SM entertainment. Tapi udah gagal gitu apalah itu namanya, ga lolos, jadi di pulangkan ke Indonesia. Jadi dia di kasih kek penghargaan gitu dari sekolah."

"Ohh

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ohh." Jawab kriesha lagi-lagi singkat.

"Ooh doang? Astaga kries, tanya kek kelas berapa, Komen kek wah cantik yaa apa kek gitu. Sumpah ya lo es banget." Balas Nana kesal.

"Ya terserah gue lah, hidup hidup gue, gue yang jalanin kenapa lo yang bacot?" Balas kriesha.

"Dan itu adalah ucapan terpanjang lo! Wow man, congratulations."

Namun hanya di balas tatapan mematikan dari kriesha.

"Iye iye maap." Sahut Nana sambil menggaruk leher nya.

Nana jadi takut natap Kriesha. Serem.

'apa setelah ini lo ninggalin gue?' batin kriesha.

"Woi kries ayo ke kelas. Acaranya udah kelar." Anaek Nana.

Jadilah mereka menuju kelas.

***
"Selamat ya Lea." Sahut kepsek kepada Lea.

"Iyaa makasih pak."

"Kalau gitu bapak masuk dulu ya. Kamu juga masuk kelas ya." Sahut si kepsek lagi.

"Iya pak saya sama juna otw kelas habis ini pak jangan kuatir pak." Balas Lea sambil mengacungkan kedua jempol nya.

Si bapak hanya membalas dengan senyuman. Setelah itu berlalu menuju ruangan nya. Lea melihat ke arah siswa yang mulai membubar kan diri menuju kelas masing-masing.

"Jun." Panggil Lea.

"Apa?"

Balas juna dengan tatapan mematikan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Balas juna dengan tatapan mematikan.

"Ish, biasa aja dong. Bikin merinding aja." Sahut Lea yang seketika tidak sanggup menatap mata juna sepupu nya itu.

"Hahaha iye iye maap kali. Apaan?"

"Noh lo liat yang bareng Nana, siapa ya? Kok gue ga pernah liat?"

"Noh lo liat yang bareng Nana, siapa ya? Kok gue ga pernah liat?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Oh dia? Anak baru sebelah kelas gue. Cantik kan?" Sahut juna.

"Ish, cantikan gue lah."

"Juna" panggil seorang guru.

"Iya kenapa bu?" Sahut juna.

"Kelas kamu sebelahan sama kelas Leo kan? Nitip surat ya."

"Oh okedeh bu."

Si ibu pergi. Saat itu juga Lea merampas surat tersebut dari tangan Juna.

"Biar gue aja." Sahut Lea.

"Astaga Lea? Lo masih ngejar Leo juga? Ga capek apa? Lagian masa sih lo udah move on dari Adit."

"Bacot lo bocah. Udah biar gue yang anterin."

"Udah gue aja kali, kelas lo kan jauh."

Tanpa memperdulikan Juna lagi, Lea tetap berjalan menuju kelas nya Leo.

BERSAMBUNG

Kriesha Leonardi (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang