KL 25

530 64 2
                                    

Kemaren ada beberapa reader yang nanyain ke gue kapan update, terus gue jawab besok abis sahur, dan ini udah lusa nya, sorry yaa gue ngaret abis. Abisan gue ada keperluan mendadak :(

Ohiya btw ada yang bisa baca arti mimpi ga sih? If u doesn't know, gue itu YG stan dan ikonic, dan gue tadi siang mimpi ketemu ikon sampe gue viral karena mereka meluk gue di tempat umum gitu, tapi  aneh nya  gue  ga seneng malah agak sedih. Harus nya seneng dong mimpi ketemu idol sendiri ya ga sih? nah buat yang tau artinya please banget chat gue ke email. Tq :*

nabwu1990@gmail.com itu email gua.
*
*
*

Bau rumah sakit yang menyengat, masih menusuk masuk kedalam indra penciuman kriesha beserta rasa penyesalan nya yang mendalam. Menyesal karena sudah membenci Tiffany. Bahkan hingga akhir hayat nya, gadis itu belum sempat meminta maaf. Jika kriesha memiliki kemampuan membalikkan waktu, mungkin ia tidak akan membenci Tiffany, membenci papa Gerald, dan juga mama Ren. Seharusnya posisi kriesha adalah mendukung Tiffany yang memiliki masalah serumit ini. Seharusnya nya kriesha menyemangati mama nya agar segera sembuh, bukan malah membenci nya. Ya walaupun pada akhir nya kriesha tetap datang menjenguk sesekali. Seharusnya kriesha mendukung papa yang menghadapi masalah Tiffany, kemudian di ikuti masalah kejiwaan mama nya, bukannya malah ikutan menambah masalah dengan membenci mereka semua lalu pindah ke Jakarta Selatan. Seharusnya kriesha tidak begitu. Tapi itu semua hanya seharusnya. Kini kriesha menangis sejadi-jadi nya sambil terus curhat kepada tuhan nya di dalam sebuah gereja di dekat rumah sakit. Tentang kakak nya, tentang ayah nya Leo, tentang ibu Lea, tentang semua kejadian sadis yang petang tadi ia saksikan. Takdir nya sungguh kejam. Kisah hidup nya sangat menyakit kan. Ia baru saja kehilangan kakak nya Tiffany, beserta anak-anak nya. Keponakan kembar kriesha yang sempat lahir dalam keadaan prematur, beberapa waktu lalu nyawa nya di renggut sang pencipta.

Seseorang menepuk pundak gadis yang sedang menangis itu. Ada Lea di sebelah nya. Perempuan yang Kriesha sangat benci, namun entah sejak kapan perempuan itu selalu ada untuk nya. Begitu juga kriesha, ia selalu bersama Lea semenjak kejadian sadis itu.

"Ayo kita balik ke rumah sakit dek." Ucap gadis itu.

Keadaan mereka sama buruk nya. Mata yang sembab, kantung mata yang besar, hidung merah akibat ingusan, bibir yang pucat, dan berbagai keadaan jelek lain nya.

Kriesha membalas dengan anggukan. Mereka keluar gereja bersama. Menuju rumah sakit itu lagi. Menuju tempat paling menyedih kan. Bahkan bau nya saja sangat menyengat, baik Lea maupun Kriesha, mereka tak suka menghirup udara nakal di tempat itu.

***

"Leo buka pintu nya nak. Makan malam dulu. Nanti kamu sakit." Ucap Ina sambil terus mengetuk pintu kamar Leo.

Sudah 4 jam semenjak Leo pulang. Tadi saat pamit ia bilang ingin melihat sunset bersama kriesha. Namun pulang-pulang, Leo langsung mengurung diri di kamar tanpa memberi tahu Ina apa yang terjadi. Kriesha juga tidak bersama nya, padahal mobil gadis itu masih disini. Apa yang terjadi sih?

"Yasudah terserah kamu saja. Kalau kamu sakit jangan cari mama." Gertak Ina putus asa.

Rasanya dia sudah lelah berdiri di depan pintu kamar putra nya selama kurang lebih 2 jam terakhir. Ia tidak langsung pergi dari situ. Ia menunggu sebentar untuk memastikan apa reaksi Leo. Setelah 5 menit, seperti nya Leo tidak akan keluar? Ina memutuskan pergi saja dari situ. Dia sudah terlalu lelah. Mungkin hanya masalah biasa, masalah anak remaja pada umum nya mungkin. Namun saat langkah ketiga, kaki Ina terhenti. Ia mematung hanya karena sebuah kalimat laknat yang masuk menusuk pendengaran nya. Kalimat yang berhasil merobek kembali luka lama yang sudah ia jahit rapat-rapat.

"Aku liat papa bunuh orang ma."

Ternyata bukan problema anak SMA.

***

Kriesha Leonardi (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang