KL 16

802 91 7
                                    

Kalian inget gak sama Rafi? Dia pernah muncul di beberapa part. Jadi karakter Rafi itu sama kek Nana, tapi dia lebih ke berteman ke semua orang. Nana juga, tapi dia merasa paling nyaman berteman sama Leo. Kali ini gue bakalan munculin si Rafi lagi. Pokoknya ntar mereka bakal temenan berempat gitu. Gue juga bingung kenapa makin kesini makin banyak cast nya haha. So, nikmati aja.

Btw Rafi tuh ini! :) (Suholkay)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Btw Rafi tuh ini! :) (Suholkay)

***

"Nana." Panggil kriesha yang baru turun dari mobil.

Benar, hari ini kriesha terpaksa menyetir sendiri karena Dewi belum kembali. Padahal dia sangat malas. Kriesha berjalan menuju ke arah Nana. Dilihat nya gadis itu tersenyum samar.

"Morning." Ucap Nana sambil masih senyum.

"Morning too. Lo tadi berangkat sama siapa?" Ucap kriesha sambil melirik laki-laki yang baru saja meninggalkan Nana tepat disaat kriesha memanggil Nana.

Namun Nana, bukannya menjawab malah menunduk. Terlihat jelas wajah nya menampilkan raut yang sedih. Ada apa sih ini? Memang nya Kriesha salah bicara ya?

Tak lama Nana kembali tersenyum "Kita ke kelas aja dulu yuk." Ucap nya ceria.

Nana langsung saja menyeret kriesha ke kelas. "Keburu bell." katanya.

***

Teng Teng Teng.

Waktu benar-benar berlalu dengan sangat cepat. Kini mereka sudah memasuki jam istirahat.

"Ngantin gak?" Tanya Nana ke kriesha.

Cewek itu hanya mengangguk sambil masih sibuk merapikan buku-buku pelajaran nya. Setelah selesai Kriesha menatap ke arah Nana. Sial, kenapa cowok itu ada di dekat Nana? Ya, cowok yang di maksud adalah Leo. Semenjak kriesha menyuruh Leo pergi dari rumah nya tadi pagi, mereka sama sekali belum berbicara. Alasannya tentu saja masing-masing dari mereka malu. Bagaimana tidak, mereka tidur bersama. Walaupun hanya tidur tetap saja hal tersebut sangat memalukan. Kedengaran nya saja memalukan bukan? Tapi, kenapa rasanya Kriesha senang.

Kriesha memegang tangan Nana dan membawa gadis itu pergi segera. Rasanya dia benar-benar tidak punya muka jika harus berhadapan dengan Leo.

"Sialan." Umpat nya pelan.

Nana langsung melepas kasar tangan kriesha. Mereka berjalan sangat cepat, membuat Nana sangat kesusahan.

"Lo kenapa sih kries?" Tanya Nana kesal. Mood Nana sejak semalam memang sudah buruk, dan kini kriesha memperburuk nya.

"Hmm, anu gue, gue cuma pengen cepet aja." Ucap Nana gelagapan.

"Lo ada masalah kan sama Leo? Lo liat dia ngapain lagi sekarang? Dia nyium siapa lagi?" Omel Nana sambil tersenyum menggoda.

Kini kriesha yang menatap Nana sinis. Bagaimana bisa gadis itu mengingat kan nya dengan kejadian yang benar-benar ingin dia lupakan? Sial.

"Apaan sih. Bukan itu bangsat." Omel Kriesha balik.

Kriesha Leonardi (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang