"Cepetan Leo lama beud dah lebih parah dari anak cewe lu!" omel Kriesha kepada pacar nya itu.
Bagaimana tidak mengomel, Leo sudah berada di dalam kamar nya itu sejak 30 menit yang lalu. Namun masih belum juga selesai bersiap-siap. Rencana awal nya adalah Leo yang akan menjemput Kriesha ke kediaman nya. Namun sekarang malah Kriesha yang berada di rumah pacar nya itu. Acara pernikahan abang teman nya akan berlangsung 25 menit lagi, namun mereka masih berada di rumah.
Karena tak ada gubrisan dari orang yang ia omeli, Kriesha kembali mengomel. "Woi kutil. Buruan dong, acara nya udah mau di mulai." omel Kriesha dengan sedikit rengekan.
Kali ini si ganteng Leo menggubris pacarnya itu. "Iya beb sabar napa. Kan kamu juga yang bakal seneng kalo aku ganteng."
Kriesha mendesah keras. "Tapi ga lebih dari 30 menit juga sih nyet, lu ngapain aje di dalem? Gue aja makeupan ga nyampe 10 menit jadi Le. Buruan ah, sumpah ngeselin banget."
Akhirnya pintu kamar Leo terbuka. "im done." Ucap nya.
Kriesha yang semenjak tadi berisik langsung bungkam. Tertampar ketampanan sang pacar.
Mereka terdiam cukup lama, sekitar 10 menit mungkin. Kriesha melirik Leo dari atas hingga bawah. Kedua bola mata nya sama sekali tidak bisa berbohong bahwa ia tengah terpesona terhadap laki-laki di hadapan nya ini. Yang nyata nya adalah pacar Kriesha sendiri.
"kok diam? Shocked ya ngeliat aku ganteng banget?" Ucap Leo menerka-nerka.
Dan ya, terkaan nya benar. Namun, bukan Kriesha nama nya kalau tidak menjaga gengsilisasi nya.
"Geer banget kamu. Ayuk ah aku udah lama banget nungguin dan acara nya juga mau dimulai, harus cepet. " Omel nya sambil beranjak pergi dari sana, serta mengalihkan topik pembicaraan.
Leo hanya tersenyum.
*
*
*"Haduh lama beud dah nih bocah berdua." Omel Lea, kakaknya Kriesha.
Ia mengomeli sang adik yang semenjak tadi tidak mengangkat telpon nya. Dan dengan sendirinya, Lea malah terus-terusan menelpon Kriesha padahal ia tau tidak bakal di angkat. Sementara di atas altar kedua mempelai sudah selesai bersaksi, dan mengucap kan janji suci mereka. Kedua nya bahkan tengah berciuman. Itu tanda nya ritual sakral tersebut sudah berakhir. Tinggal beberapa rangkaian acara, mungkin makan-makan atau lempar bunga. Dan Lea benar-benar kesal jika sang adik benar-benar melewatkan semua rangkaian acara pernikahan sahabat nya itu.
"Kenapa sih? Udah lah di tunggu aja, mungkin macet atau ada urusan mendadak." Ucap Evan memberikan Lea nasihat.
Tapi bukan Lea nama nya jika menerima pendapat Evan. "Halah bocah tamatan sma gini apaan sih kesibukan nya van. Palingan juga mereka main-main, atau ngebucin dulu kali."
Evan hanya menghela napas sambil menggeleng pelan. "Yaudah terserah kamu. Lagian percuma berdebat sama kamu, buang-buang waktu saya."
Tersadar akan sesuatu, Evan kembali berucap."Bentar, tadi kamu panggil saya apa? Van?"
Lea kemudian terlihat panik. "Engga ah pak, kamu salah denger deh." Gadis itu kemudian pergi meninggalkan Evan dari lautan orang di tempat itu.
"kayaknya saya ga salah denger deh." Ucap Evan pada dirinya sendiri.
*
*
*"Wah sayang udah sesi lempar bunga aja. Ayo buruan siapa tau kita dapet." Ucap Leo antusias begitu mereka berada di ambang pintu ruangan besar tersebut.
Tempat yang menjadi saksi cinta Berlian dan Aditya. Meskipun mungkin proses awal nya terlalu complicated.
"Ayo sayang." Leo menarik Kriesha ke dalam ruangan dengan sangat bersemangat.
"Ya tuhan, kenapa rasanya jiwa ku dengan Leo ketuker hari ini ya tuhan." Ucap Kriesha tak terlalu pelan, masih dapat di dengar oleh laki-laki itu. Tapi ia tidak peduli.
Kini Leo mengangkat kedua tangan nya berharap ia berhasil menangkap bunga yang akan di lempar oleh pengantin di atas altar sana. Saat mc menghitung hitungan ke tiga, Leo memang berhasil menangkap bunga itu. Namun bukan hanya tangan nya, ada tangan kakak nya Kriesha disana.
"Gue duluan, lu masih bayi belum boleh nikahin ade gue." Ucap Leanna.
"Kan gue yang pegang duluan. Lagian lu emang mau nikah ama sape mbak?" Jawab Leo sambil menarik bunga itu perlahan.
"Ntar juga ada, siniin dulu bunga keberuntungan percintaan gue." ucap Lea menarim bunga itu.
"Gue dulu. Gue udah punya pacar lu belum ada." lagi-lagi Leo menarik bunga yang malang itu.
"gue"
"gue"
"gue "
Mereka berdua terus menerus tarik menarik bunga. Bahkan mereka tidak peduli jika semua mata sedang memandang ke arah mereka.
"Diam kalian." Ucap si gengsi dan si dosen secara bersamaan.
Kedua nya seketika terdiam. Kriesha mengambil benda yang menyebabkan keributan itu. Membagi tumpukan bunga tersebut menjadi dua bagian. Memberikan bagian pertama pada Leo lalu bagian sisa nya kepada Lea.
Kriesha kemudian menarik Leo untuk Keluar dari aula besar itu. "Kita harus bicara." Ucap nya sambil memelototi.
Leo yang sepertinya merasa bersalah hanya diam dan menunduk mengikuti perintah sang pacar.
Sementara Evan juga melakukan hal yang sama dengan mahasiswi nya tersebut. "Malu-maluin aja kamu." Omel nya.
Berbeda dengan Leo yang hanya diam dan menurut, Lea malah berdebat lagi. "Kenapa bapak yang malu, emang saya siapa nya bapak."
Evan menghela napas lumayan panjang. Bagaimana bisa ia malah suka dengan wanita seperti ini yabg yang kini sedang menjadi pacar palsu nya.
END.
KRIESHA LEONARDI SEASON 2 WHO EXCITED??????? Tell me in the comment if you guys EXCITED. Jadi cerita di atas cuplikan salah satu episode di 'Heart Breaker' sebenarnya. Kebetulan di episode ini Leo dan Kriesha lagi ucul beud makanya aku jadiin extra part di sini. Dan rencanya bakal aku buat season 2 nih, kalian setuju ga nih? Tungguin season 2 nya yaaa.
Bye bitches!!! 💋
KAMU SEDANG MEMBACA
Kriesha Leonardi (End)
Fanfiction2 on #busted 2 on #kimsejeong 1 on #sesecouple apa jadi nya sesama es ketemu? bagaimana jika kedua es ini mencair? akan kah ada benih benih cinta? let me introduce my new story, just for you, KRIESHA LEONARDI.