KL 6

1K 125 7
                                    

Saat ini kriesha bersama dengan Nana sedang menunggu jemputan. Tak berapa lama mobil jemputan Nana datang.

"Kries, lo mau main ke rumah gue ga?" Tanya Nana ke kriesha.

"Ga." Balas kriesha. Seperti biasa, DINGIN.

"Yaudah sih. Gue duluan ya." Sahut Nana.

Kriesha cuma mengangguk dan sedikit melambai. Sambil terus mengikuti arah gerak mobil Nana hingga mobil itu menghilang dari pandangan Kriesha akibat belok saat di persimpangan. Nana adalah satu-satu nya orang yang dengan senang hati mau berteman dengan Kriesha. Tapi tetap saja Kriesha takut apakah nanti pada akhir nya Nana akan meninggalkan nya juga?? Rasanya tidak mungkin Nana akan meninggalkan kriesha, gadis itu sangat baik pada nya. Tapi mungkin bisa saja berubah sewaktu-waktu. Seperti teman di sekolah lama nya misalnya? Awal nya sangat baik seperti Nana, namun begitu mengetahui ibu Kriesha ternyata menjadi gila, ia langsung meninggal kan Kriesha. Jahat sekali.

Kali ini Kriesha beralih kepada seorang laki-laki yang sepertinya semenjak tadi memperhatikannya. Bahkan kini ia sudah berada di sebelah Kriesha. Menatap Kriesha dari samping, sambil memainkan hp nya sesekali, siapapun pasti akan merasa tidak nyaman bukan? Dia seperti mata-mata.

"Kenapa?" Tanya kriesha karena dia benar-benar tidak nyaman sekarang.

"Lo anak baru yang sekelas sama Nana ya?" Tanya si cowok.

Namun kriesha hanya mengabaikan cowok itu. Cowok itu sedikit kesal, terbukti dari raut wajah nya mulai berubah dari yang tadinya manis menjadi tajam. Namun detik berikutnya dia kembali menampilkan wajah manis. Lalu bicara lagi,

"Kenalin gue Juna, dari kelas sebelah."

Hal sama masih terjadi. Kriesha masih mengabaikan si Juna itu.

"Lo kriesha Kan?" Sahut si Juna masih ga mau nyerah.

Dia terus saja mengatakan macam-macam hingga kriesha muak dan.......

"Bisa diam gak?" Sahut kriesha emosi.

Alhasil Juna yang dari tadi ngoceh macam-macam menjadi terdiam. Namun hal tersebut hanya bertahan beberapa lama karena setelah itu Juna kembali berbicara.

"Ternyata emang bener kata orang-orang kalo lo itu dingin." Sahut nya sambil tersenyum. "I love it." Lanjutnya lagi.

Saat itu juga mobil Dewi datang. Kriesha buru-buru menuju mobilnya, namun sebelum masuk dia sempatkan untuk mensiniskan Juna. Setelah itu barulah kriesha benar-benar pergi.

"Oh cute." Sahut Juna.

Entah mengapa mata nya seketika berbinar-binar. Seolah dia adalah seorang anak kecil yang tengah menatap permen kapas.
Saat itu juga Lea bersama teman nya Felin datang menghampiri nya.

"Lama banget sih lo! Gue cape nugguin lo setahun." Ucap Juna.

"Lo Kira gue gatau kalo lo tadi gangguin anak baru?" Jawab Lea.

"Eh lo liat ya?"

"Sopan dikit bisa gak sih? Gini-gini gue yang lebih tua dari lo panggil kakak kek. Dasar sepupu laknat."

"Lo kenapa sih biasanya juga kan gue ga pake embel-embel kakak. Kenapa jadi sensitive banget sih lo hari ini?" Tanya Juna dengan nada bicara yang sedikit meninggi.

Namun Lea tidak menjawab kata-kata Juna. Dia hanya terdiam dengan kerutan di wajahnya.

 Dia hanya terdiam dengan kerutan di wajahnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Kriesha Leonardi (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang