Jadi kayak nya story ini bakalan finish dalam waktu dekat. Terus gue kepikiran pengen buat story baru lagi tapi gatau case nya siapa. Pada setuju ga gue bikin story baru? Terus case nya mau pasangan artis nya siapa? Drop ur comments :*
* * *
Makanan yang terletak di atas meja makan besar itu lumayan banyak dan tentu nya enak. Tapi seorang Nana sama sekali tidak berniat memakan nya. Bahkan hanya menyentuh saja rasanya Nana enggan. Diri nya masih terlalu kesal dan malu dengan kejadian beberapa waktu lalu. Yang lebih membuat nya kesal, Adit pacar nya itu sama sekali tidak merasa bersalah. Dasar laki-laki.
"Dimakan dong sayang. Emang nya kamu ga lapar?" Ucap Airin, mama nya Adit. Tentu saja tertuju kepada sang calon menantu.
"Iya sayang. Makan dong." Lanjut Adit mengiyakan perkataan mama nya.
Nana memandang laki-laki di sebelah nya. Rasanya hanya laki-laki itu saja yang berani ia pandang saat ini. "Kan tadi udah makan, aku mah udah kenyang."
Airin menggeleng Kan kepala nya gemas kepada Nana sambil sesekali melirik Riyan, papa nya Nana. Benar-benar lucu sekali menurut nya. Mungkin karena baru pertama kali ciuman. Wkwkwk.
"Yasudah. Jadi saya datang kesini sebenarnya ingin menyampaikan sesuatu." Ucap Airin kemudian jeda sebentar karena menaruh sendok makan nya. Makanan nya sudah benar-benar habis. "Gimana jika pernikahan kalian di percepat, setelah Adit lulus sma?"
*
*
*Hanya keheningan yang terasa oleh dua insan di atas atap itu saat ini. Kriesha maupun Leo sama-sama tidal ingin memulai pembicaraan duluan.
"Kries........"
"Le........."Eh sekalinya pengen bicara, malah langsung berdua.
"Lo duluan aja kries." Ucap Leo canggung.
Kriesha menggaruk tengkuk nya "Eh engga, lo aja." Kemudian kriesha duduk pada kursi taman di atap itu.
Melihat Kriesha duduk, Leo pun ikutan duduk.
Leo mengambil nafas, kemudian membuang nya kasar.
"Maaf." Ucap nya pada kriesha.
"Maaf? Harusnya gue makasih sama lo Le, ternyata selama ini lo jagain mama." Ucap kriesha, masih lumayan canggung.
Leo heran. Padahal maksud laki-laki itu bukan soal mama nya. Apa kriesha benar-benar lupa?
"Emang nya lo beneran udah ga marah lagi?" Tanya Leo.
Kini giliran Kriesha yang heran. Marah kenapa coba?
"Marah kenapa?" Ucap kriesha balik bertanya.
"Anu." Ucap Leo kemudian jeda. Wajah nya malah memerah merona. "Itu, tidur." Lanjutnya.
Yang membuat Kriesha seketika mengingat kejadian beberapa waktu lalu. Pipi Kriesha ikutan merona saking malu nya.
"Gapapa. Lupain aja ya." Ucap kriesha sambil tersenyum tipis.
"Tapi kenapa lo jauhin gue?" Tanya Leo. "Kan harusnya di omongin baik-baik lah." Lanjut nya.
Sebenarnya kriesha bukannya menjauhi.
"Gue ga jauhin lo kok. Gue cuma ga punya muka aja buat muncul di depan lo." Jawab Kriesha.
Jawaban sederhana dan ngasal yang berhasil membuat seorang Leo yang kaku berhasil tertawa. Tertawa loh ya, bukan tersenyum.
"Duh lega bisa tau alasannya. Gue Kira lo ga bakalan mau kenal sama gue lagi." Sahut Leo sembari menyandar ke pagar tembok.
"Gue cuma terlalu shock aja. Lagian ada ya orang kayak lo yang udah gue bangunin dengan cara apapun tapi ga bangun-bangun? Gue ampe ngira lo meninggal tau ga?" Ucap kriesha diselingi tawa.
"Astaga amit-amit kries." Leo menggeleng kan kepala nya.
Kemudian seutas senyum terpampang indah pada wajah nya. Melihat gadis di depan nya tertawa karena nya. Mulai detik itu Leo berjanji pada diri nya sendiri untuk membuat Kriesha tersenyum dan tertawa seperti ini terus, dan itu semua hanya karena nya. Tapi tunggu dulu, Leo teringat sesuatu. Bukan hanya dia yang membuat Kriesha tertawa, tapi ada seorang lagi.
"Lo kok bisa deket banget sama Juna?" Tanya Leo.
Benar, Juna adalah orang nya. Orang yang bahkan selalu membuat Kriesha tertawa lepas.
"Oh Juna?" Kriesha tersenyum tulus. "Rasanya dia udah kayak pelengkap hidup gue."
Deg.
Perasaan apa ini? Mengapa Leo merasa seperti ini? Pernyataan kriesha barusan rasanya ingin sekali di tentang oleh Leo.
Disaat keheningan mulai tiba kembali, saat itu pula Leo maupun Kriesha mendengar sesuatu.
"POKOKNYA SAYA MAU TIFFANY MENGGUGUR KAN KANDUNGAN NYA. KALIAN INGIN UANG BERAPAPUN AKAN SAYA KASIH"
Dengan segera kriesha dan Leo mendatangi asal suara. Tempat yang sama disaat mereka berada beberapa menit yang lalu. Ruang makan. Ada pria asing disana yang berteriak dengan posisi nya membelakangi Leo dan Kriesha.
"Kamu gila ya, bayi kamu sendiri kamu tukar kan dengan uang? Sebanyak apa pun uang mu tidak akan pernah bisa membayar dosa mu terhadap anak kamu, masih gak ngerti juga ha?" Ucap papa kriesha sambil menangis.
Kriesha mulai mengerti situasi saat ini. Ini adalah masalah kakak nya. Jadi om om ini pacar kakak nya?
"Jadi orang bertanggung jawab dong om. Gimana kalo misalkan anak cowok om yang menghamili anak orang, emang nya ga malu?" Rasanya kriesha tidak tahan melihat perlakuan pria bejat itu.
Pria itu berbalik dengan kesal sambil berkata "Anak kecil gausah ikut camp........." Perkataan nya tiba-tiba terhenti begitu melihat Kriesha. Oh bukan kriesha, tetapi laki-laki di sebelah nya, Leo.
"Leo?" Ucap Rey, papa nya Leo.
"Dasar brengsek kamu." Leo pergi setelah mengatai pria dihadapan nya barusan. Kriesha memutuskan untuk mengejar Leo.
BERSAMBUNG
KAMU SEDANG MEMBACA
Kriesha Leonardi (End)
Fanfiction2 on #busted 2 on #kimsejeong 1 on #sesecouple apa jadi nya sesama es ketemu? bagaimana jika kedua es ini mencair? akan kah ada benih benih cinta? let me introduce my new story, just for you, KRIESHA LEONARDI.