PART 5

2.5K 188 16
                                    

~ Peradaban di Andalusia ~

Dunia dibagi menjadi 2 golongan ,yaitu yang memiliki kecerdasan dan tidak beragama dan orang-orang yang memiliki agama dan tidak memiliki kecerdasan

- ibnu rusyd -

~ 💕~

Siang itu, matahari tak begitu terik. Ia malu-malu untuk menampakkan dirinya di Kota Seribu Cahaya itu. Selama lebih dari tujuh abad, dari 8 M sampai 15 M, peradaban Islam pernah berakar kuat di Spanyol.Wilayah kekuasaan Islam itu lebih dikenal dengan Andalusia. Islam mulai memasuki negeri ini pada masa Khalifah Al-Walid dari Dinasti Umayyah yang berpusat di Damaskus.

Salah satu kota bersejarah di Andalusia adalah kota Cordoba. Gaya arsitektur bangunan yang ada di kota ini juga masih terlihat khas Andalusia, meski di beberapa bangunan lainnya kini telah bercampur dengan arsitektur modern. Cordoba, merupakan kota terbesar ke dua di dunia setelah Bizantium. Tentunya pada saat kota ini masih berada di bawah kejayaan kekhalifahan Cordoba yang memerintah hampir di semenanjung Iberia.

Jalanan sempit dan berbukit-bukit, jarak bangunan yang hampir rapat antara satu dengan yang lainnya, hiasan-hiasan khusus yang dipajang di tepi-tepi jendela, serta ukiran keramik di hampir setiap pintu-pintu masuk rumah atau pada kompleks pertokoan yang mencerminkan jati diri dari wilayah Cordoba menyita perhatian pemuda berpeci yang saat ini tengah jalan dengan Rosalia, dan Angeli.

" Kamu tinggal di mana?" pekik pemuda berpeci itu mulai membuka percakapan.

"Aku tinggal di perkampungan Jeduaria, tak jauh dari sini," timpal Rosalia tanpa memandangi lawan bicaranya itu. Sedangkan pemuda berpeci dengan hidung mancung itu hanya memanggut-manggutkan kepalanya mendengar pernyataan Rosalia.

"Sudah berapa lama ?" sambung pemuda itu dan masih sibuk mengamati jalanan Cordoba.

"Kurang lebih 5 tahun," sambung Rosalia yang menggandeng tangan mungil Angeli.

"Angeli sudah besar ya? " sambung pemuda berpeci itu dan mengusap lembut puncak kepala gadis kecil itu yang tertutup jilbab warna maroon.

"Gimana kabar Rain?" Rosalia tersenyum tipis dan pikirannya menerawang jauh kabar sahabatnya yang saat ini tengah berada di Indonesia.

"Baik," jawab singkat pemuda itu dan memulai mengeluarkan kamera dari dalam tasnya untuk memotret objek yang menurutnya menarik.

Mereka bertiga berjalan menyusuri perkampungan Jeduaria di tengah sang mentari yang bersinar tak begitu terik. Hening. Hanya langkah kaki dan suara dari pejalan lain yang terdengar di indra pendengarannya. Pemuda berpeci itu masih sibuk dengan benda berwarna hitam di tangannya, mengabadikan moment indah di Andalusia. Sedangkan Angeli, gadis kecil itu hanya diam dan mengikuti langkah kaki sang bunda.

"Ehm, kalau boleh tau, apa tujuanmu ke Andalusia?" Rosalia memulai kembali percakapannya dengan pemuda berpeci itu setelah sekian lama tak bertemu.

"Aku mengadakan observasi di Cordoba untuk menyelesaikan tugas skripsiku."

"Tugas skripsi S2?" tanya Rosalia yang dijawab anggukan oleh pemuda di sampingnya. Rosalia tersenyum bangga dengan pemuda itu. Semangatnya mencari ilmu begitu tinggi dan bisa diacungi jempol.

"Maukah kamu membantuku menjelaskan situs sejarah Islam di Cordoba? Aku rasa kamu mengetahui banyak tentang projek yang akan aku kerjakan." tanya pemuda itu dan menatap penuh harap ke arah Rosalia.

"InsyaAllah, aku akan membantumu akhi," timpal Rosalia dan tersenyum tipis ke arah pemuda berpeci putih itu.

"Syukron," timpal pemuda itu dan membalas senyum Rosalia.

Kalam Cinta di Andalusia ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang