PART 16

794 93 2
                                    

باسملله الرحم ن الر حيم

📝 Author's Note

1. Pastikan sudah membaca Al-Qur'an sebelum membaca KCdA

2. Jangan lupa tekan 🌟 sebelum membaca, dan komen 🔥 setelah membaca

3. Silakan share quote atau adegan favorit kalian (boleh d ig, snap wa, dkk). Jangan lupa tag aku @rifkarizki12 dan mention #KalamCintadiAndalusia

4. Ambil yang baik dari cerita, dan buang jauh² adegan yg tidak seharusnya 👀

5. Selamat menyelami dunia orange 😆 semoga mendapat banyak ilmu lewat KCdA 😚

'
'
'
'
'
'
'



~Mengungkap Kenyataan~

Haruskah aku kembali berjuang untuk dia yang sudah aku patahkan?

-Kalam Cinta di Andalusia-

~💕💕~

Gemerlap lampu diskotik disertai dentuman musik yang keras itu membuat semua orang di dalamnya menggoyangkan badannya. Mereka bercampur baur menjadi satu antara lelaki dan perempuan. Tak memedulikan rasa malu, terlebih takut akan sebuah dosa. Karena sebagian orang yang masuk ke dalam klub malam itu adalah mereka yang sudah tidak percaya dengan agama dan Tuhan.

"Hei Bro! Lo disini?" Suara bariton itu menghentikan tangannya yang hendak meneguk wisky. Lelaki dengan topi rajut itu membalas pelukan hangat sahabatnya. Menawarinya sebuah wisky untuk diminum bersama. "Lo sama aja ya. Gue kira lo sudah taubat setelah bersyahadat."

"Ck." Demian menyeringai. Tangan kanannya masih sibuk membagi wisky itu menjadi dua bagian sama rata. "Syahadat itu langkah awal dari rencana gue."

Mendengar pernyataan Demian, lelaki dengan setelah kaus di depannya itu mengerutkan kening. Tak paham dengan jalan pikirnya. "Gila lo ya! Se bre**sek- bre**seknya gue, gue akan jadiin agama sebagai permainan." Lelaki itu menepuk keras bahu Demian. Kemudian mengambil satu gelas berisi wisky dan meneguknya.

Demian kembali tersenyum. Mengambil satu gelas yang masih tersisa dan mengajak tos sebelum meminumnya.

Ting

Sejurus kemudian, Demian menghabiskan satu gelas berisi wisky itu. "Alah! Lo bilang nggak mempermainin agama? Tapi lo buat model cantik seperti Rosalia jadi jalang, juh." Kesadaran Demian sudah mulai tak bisa dikendalikan. Tubuhnya sempoyongan. Nada bicaranya sudah ngelantur tak tau arah.

"Asal lo tau Dion. Sebelum lo kenal Rosalia, gue orang pertama yang mencintainya."

Degg

Dion masih menatap Demian tak percaya. Sekarang dia sudah mabuk berat. Sudah bisa dipastikan itu. Bagaimana tidak, dua botol wisky dengan cepatnya diteguk dan dilahap habis olehnya.

Dion masih diam. Mendengarkan setiap penuturan yang keluar dari mulut sahabatnya. Karena ucapan ngelantur orang yang mabuk, biasannya berasal dari hati yang terdalam.

"Maksud lo? Bagaimana mungkin lo kenal Rosalia? Lo kan bandar Cordoba?" Dion tak henti-hentinya menjejal pertanyaan untuk Demian yang sudah bergelimpungan tak tentu arah.

Kalam Cinta di Andalusia ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang