My Beautiful Commander[Novel Terjemahan]

Bab 7: Tercengang Bodoh

Mereka diam-diam mengikuti jendral mereka untuk melindunginya dan tidak membuat kehadiran mereka diketahui.

Ketika mereka mendengar suara perkelahian, mereka dengan cepat memanjat pohon untuk melihat kepala kekacauan yang berani menyerang jenderal mereka.

Tapi mereka terkejut ketika melihat gadis kecil itu membunuh penjaga yang terlatih dengan satu gerakan bahkan dalam keadaan terluka...

Karena mereka semua pria berdarah panas mereka jelas bersemangat melihat gerakannya. Jadi mereka diam-diam bersorak untuk gadis muda itu, mengabaikan jenderal mereka sendiri.

Ketika dia mendorong jenderal mereka keluar dari jalan untuk melindunginya dari bahaya, mereka mengenalinya di dalam hati mereka.

Mereka tercengang saat melihat kepanikan mereka yang dingin dan tanpa ekspresi untuk pertama kalinya dalam hidupnya. Wanita muda ini adalah yang pertama untuk membuat wajah poker jendral mereka menunjukkan ekspresi manusia..

Selanjutnya dia adalah gadis pertama yang disentuh jenderal mereka.. Dia selalu menjaga jaraknya dari wanita.. Jadi, apa situasi ini ah!

Mereka bingung melihat pemimpin maha kuasa mereka bergegas pergi pada kuda.. Dan mereka tercengang bodoh setelah mendengar perintahnya..

"Apakah jendral kita serius ?" salah satu dari pria itu membuka mulutnya karena terkejut.

"Ini pertama kalinya jenderal kita peduli tentang seorang gadis.." yang lain berkicau.

"Tapi aku harus mengatakan bahwa gadis itu lebih galak daripada tuan muda kita pada usia itu.. Meskipun fitur wajahnya tidak jelas karena cedera, keterampilan dan temperamennya mengagumkan .. Jika tuan muda kita menyukainya juga baik.. " yang termuda di pasukan mereka berbicara serius.

"Berhentilah bicara omong kosong. Apakah kamu tidak melihat bahwa gadis itu terluka. Jenderal kita menyelamatkan mereka. Jadi wajar kalau dia mencoba untuk melindungi mereka" orang yang menerima perintah berbicara perlahan dan menutup mulutnya ketika dia melihat 'Kamu tidak tahu apa-apa tentang ekspresi cinta pada wajah rekan-rekannya'.

"Ketua, Anda hijau dalam urusan cinta. Untuk saat ini Anda harus memikirkan diri Anda sendiri atau aku takut Anda akan mati kesepian."

Orang yang dipanggil sebagai ketua melihat mereka dengan ekspresi bodoh, "Bagaimana dengan diriku sendiri?"

Para prajurit di sekitarnya mengasihaninya, "Ketua, jendral mengatakan bahwa Anda harus meyakinkan tuan muda yang flamboyan itu."

"Jangan khawatir tentang itu. Aku tahu cara untuk meyakinkannya." Pria itu menaiki kudanya dan melihat ke kelompok di belakangnya. "Tunggu di sini untuk jendral kembali. Aku akan menyelesaikan misiku dengan cepat dan menemuimu di perkemahan. "

"Semua yang terbaik, ketua." para pria bersorak-sorai.

Setelah kuda itu meninggalkan pandangan mereka, kelompok tentara muda ini memulai diskusi mereka yang hidup lagi..

Di sisi lain, Xuan Li Wei tidak tahu bahwa orang-orang ini mengarang omong kosong tentang dirinya dan gadis itu.. Jika dia mendengarkan kata-kata itu, dia pasti akan meningkatkan jam pelatihan khusus mereka..

Seorang lelaki tua sibuk menabur benih di ladang kecilnya. Dia mendengar suara seseorang mendekati kuda dan mengangkat kepalanya.

Dia menemukan seorang pria muda mengenakan kerudung yang mengarah ke arahnya. Dia memicingkan matanya dan memperhatikan bahwa ada dua anak yang terluka bersamanya.

Dia segera bangkit dan berlari ke arah mereka. Xuan Li Wei menyerahkan anak itu dan dia secara pribadi membawa gadis itu ke dalam pondok.

"Pak tua ini, tolong periksa kondisinya. Kudengar Anda satu-satunya dokter di desa ini." Xuan Li Wei memandang pria tua itu.

"Jangan khawatir tentang biaya pengobatan."

Lelaki tua itu dengan cepat menggelengkan kepalanya sambil memeriksa bocah itu. "Uang bukan masalah... Anak ini menderita demam. Beri makan ini kepada anak lelaki itu, dia tidak dalam bahaya langsung."

Xuan Li Wei mengambil mangkuk obat dari tangannya dan secara perlahan memberikannya kepada anak lelaki itu.

Orang tua itu mengerutkan kening sambil memeriksa Xia Lian. Xuan Li Wei memperhatikan cemberutnya, jadi dia segera bertanya, "Apa yang terjadi?"