My Beautiful Commander[Novel Terjemahan]

Bab 131: Berjanji Setia

"Hmm .. Kakak Anda ini sangat menakjubkan." Xia Lian memuji dirinya sendiri, seolah-olah itu adalah hal yang wajar untuk dilakukan. Menyaksikan sikap narsisnya bahkan kelinci kecil yang jinak tidak bisa berkata apa-apa. Kakaknya benar-benar menjadi orang yang tidak tahu malu. Tapi, dia suka kakaknya yang tidak tahu malu dan terlebih lagi dia ingin menjadi seperti dia.

"Kakak .." Xia Lian memiringkan kepalanya untuk melihat kelinci kecil yang gelisah. Dia terkejut kelinci kecil itu merasa agak gugup saat ini. "Apakah aku bersikap tegas padanya?" Dia tidak bisa tidak bertanya-tanya.

"Apa itu Ming? Jangan takut dan katakan padaku apa yang terjadi?" kemudian setelah merenung sebentar dia menambahkan kalimat lain, "Bahkan jika kamu menginginkan seluruh dunia ini, aku akan memenangkannya untukmu." Dia benar-benar bersungguh-sungguh, kelinci kecilnya layak mendapatkan yang terbaik.

Mendengar kata-katanya, wajah mungilnya yang tembem tersenyum manis membuat hati semua orang yang hadir di sana menjadi hiruk pikuk. Bahkan Xia Lian tidak bisa menahan diri untuk tidak menghela pesonanya. Dia yakin kelinci kecil ini akan berubah menjadi kelinci tampan dalam beberapa tahun. Pikiran itu membuat hatinya dipenuhi dengan perasaan campur aduk. Dia berharap dia akan berhenti tumbuh dan tetap menjadi kelinci kecil selamanya, tetapi dia segera memarahi dirinya sendiri karena egois. Dia akan menikmati setiap fase pertumbuhannya, masa kecilnya yang polos dan masa dewasa yang menawan, dia akan berada di sisinya dan membentuknya menjadi orang yang mengikuti kata hatinya.

"Kakak, maukah kau mengajariku seni bela diri?" Ekspresi serius di wajah polosnya membuatnya berhenti di tengah jalan. Dia terkejut melihat sikap serius pria kecil itu.

"Biar kupikirkan dulu .." kelinci kecil itu segera tersenyum. Dia berpikir bahwa saudara perempuannya akan mengatakan tidak, tetapi sepertinya dia punya kesempatan. Jadi, dia senang dengan hasilnya. Dia ingin menjadi kuat agar bisa melindunginya. Jika Xia Lian mengetahui pikirannya, dia pasti akan tersentuh.

Meninggalkan kelinci kecil bersama Fan Ling, dia kembali ke kamarnya dan wajah kecilnya memasang ekspresi serius sepanjang waktu. Dia merosot ke kursinya dan mulai merencanakan pelatihan kelinci kecil itu.

Tok!

"Tuan .." Gagal mendapat jawaban untuk waktu yang lama, Bao Su memanggilnya.

"Masuk .." sebuah suara lemah dan lelah menjawab dan dia perlahan membuka pintu. Xia Lian saat ini sedang beristirahat di kursi dengan mata tertutup. Bao Su merasa tidak enak karena mengganggu istirahatnya, tetapi dia tidak punya pilihan lain.

"Tuan, ini waktunya untuk berbicara kepada orang yang Anda selamatkan." Memaksakan matanya terbuka, dia melihat pada penjaga bayangannya dengan dingin, "Apakah ada dari mereka yang pergi?"

"Tidak ada tuan, bahkan tidak satu pun." ada ledakan kegembiraan dalam suaranya yang membuatnya mengangkat alisnya. Dia sangat terkejut karena dia tidak menyangka bahwa orang-orang akan benar-benar tinggal. Dia memberi mereka kesempatan untuk pergi, tapi ternyata tidak. Itu menunjukkan betapa bersyukurnya mereka dan dia memutuskan untuk bertemu dengan mereka.

"Bagaimana dengan Dokter He dan si kembar?"

"Tuan, tersiar kabar bahwa ada yang merawat orang sakit dan miskin di rumah sakit ini. Jadi, orang-orang dari kelas bawah mulai muncul di sini. Sejak bulan lalu Dokter He, Bohai dan Bolin merawat rumah sakit ini."

Sekarang ekspresi wajah tampannya perlahan berubah menjadi rumit. Dokter He dan si kembar ini terlalu baik dan lembut. Pada awalnya, dia berpikir untuk memeras mereka dan perlahan-lahan mengikat mereka di sisinya. Sekarang, dia akan terlihat terlalu kejam jika dia benar-benar melakukan hal seperti itu. Dia membutuhkan dokter berbakat dan dia bisa melatih mereka menjadi lebih dari itu. He Chun dan si kembar sangat baik padanya. Jadi, dia tidak tega mengancam mereka. Dia akan dengan ramah meminta bantuan mereka dan dia akan membujuk mereka dengan semua kemampuannya.

"Ayo pergi .." dia bangkit seolah-olah dia disuntik dengan darah ayam dan berjalan keluar ruangan dengan punggung seperti batang senapan. Bibir Bao Su bergerak-gerak saat dia mengikutinya.

Saat dia menuruni tangga, dia mengamati bahwa pasien sebelumnya yang terbaring di tempat tidur sekarang berjalan dengan mudah. Hanya mereka yang patah tulang kaki yang berada di tempat tidur. Bahkan pasien jantungnya berjalan perlahan dengan seseorang yang mendukungnya. Dia kemudian melihat beberapa pria kuat dalam kelompok itu membantu He Chun dalam perawatannya.

Tanpa dia ketahui, senyuman kecil tersungging di sudut bibirnya. Seluruh suasana di rumah sakit tampak harmonis.

He Chun melihat dia turun dan dia pergi untuk menyambutnya. Dia telah melihat anak ini berlatih seperti monster dalam sebulan terakhir. Dia tidak tahu kenapa tapi dia menyelinap seperti pencuri hanya untuk melihat anak itu berlatih. Tekad dan ketekunan yang ditunjukkan anak ini menciptakan dampak yang hangat di hatinya.

"Dokter Wu, Anda akhirnya memutuskan untuk mengunjungi kami." Suara He Chun membuat lingkungan segera menjadi sunyi. Semua orang mendengar bahwa orang bernama Wu telah menyelamatkan hidup mereka. Tapi, mereka tidak menyangka itu akan menjadi anak muda. Kejutan itu berlangsung sesaat sebelum wajah mereka menunjukkan rasa hormat sepenuhnya.

Sebelum dia bisa membuka mulutnya, semua orang di rumah sakit berlutut, kata-kata yang ada di ujung mulutnya membeku begitu dia melihat tindakan mereka.

Pada saat itulah salah satu orang tua berusia sekitar 45 tahun, mengangkat kepalanya untuk melihat langsung ke matanya "Dokter Wu, Anda menyelamatkan kami dari kedalaman neraka dan mengembalikan kebebasan kami serta memberikan hak untuk kami dalam memilih sendiri."

"Dari saat Anda memperlakukan kami seperti manusia, kami memutuskan untuk mengikuti Anda baik dalam hidup atau mati, ke surga atau ke kedalaman neraka." Begitu dia selesai berbicara, yang lainnya yang berlutut sebelumnya menatap Xia Lian.

"Di hadapan semua dewa dan atas nama Agni, dewa api, kami berjanji setia kepada dermawan kami dan tidak pernah mengkhianati kepercayaannya." suara sonorik dari semuanya menyentuh relung hatinya.