Bab 5. Pengusik

1.4K 215 7
                                    

Banyak ungkapan yang pernah terdengar bahwa jatuh cinta itu mudah tapi untuk melupakan adalah hal tersulit untuk dilakukan. Seperti halnya yang dirasakan oleh Park Chanyeol yang kini masih terbelenggu dengan kenangan pahit tentang cintanya.

Sekuat apapun ia berusaha untuk melupakan sosok Nihan, tetap saja itu sulit untuk dilakukannya. Semakin ia berusaha maka semakin sering jua ia dibayangi sosok Nihan. Semakin terasa sakit pula ia rasakan.

Kini, Chanyeol hanya bisa memandang kosong arah luar jendela ruang kerjanya. Menahan rindu yang menyesakan dada. Usai pertemuannya dengan wanita itu, Chanyeol harus lagi-lagi menata ulang kepingan hatinya yang retak karena merasa begitu sakit kala mendapati wanita itu telah bahagia dengan kehidupan barunya.

Namun lamunan Chanyeol teralihkan oleh suara bedebam pintu terbuka dengan kasar. Chanyeol berbalik, dan mendapati dari balik pintu seorang gadis berparas cantik dengan rambut pendek hitam sebahu serta kacamata bulat yang membingkai mata indahnya muncul dengan membawa handuk di bahunya.

Chanyeol mengernyit kala gadis itu masuk dengan seenaknya, melenggang menuju kamar mandi khusus yang ada di ruangannya tanpa permisi. Dan beberapa sekon kemudian ia mendengar suara guyuran air yang keluar dari shower. Chanyeol mengerjap, bingung.

"Dia mandi?" gumam Chanyeol tidak mengerti.

Beberapa saat berlalu akhirnya suara shower berhenti dan kemudian gadis itu keluar dari balik pintu kamar mandi dengan keadaan rambut basah yang tergelung dengan handuk serta mengenakan pakaian khusus pasien yang di rawat di Rumah Sakit.

Pasien, pikir Chanyeol.

"Terima kasih atas kamar mandinya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Terima kasih atas kamar mandinya. By the way, Sabunmu harum. Aku suka itu," ujar gadis itu dan setelahnya, ia kembali melenggang meninggalkan ruangan tanpa banyak bicara.

Chanyeol mengernyit. Seumur hidupnya baru kali ini dia menemui seorang gadis yang tak tahu malu datang kedalam ruangan pribadinya tanpa izin. Dan meringsek masuk tanpa rasa bersalah. Chanyeol hendak marah karena merasa terusik dengan kehadiran gadis itu, namun ia harus mengurungkan keinginannya itu kala menyadari bahwa gadis itu adalah salah satu pasien di Rumah Sakit tempat ia bekerja.

Chanyeol hanya bisa menggelengkan kepalanya, tak habis pikir. Dan kembali hanyut dalam kesendiriannya.

.

.

.

.

.

Chanyeol baru saja selesai berkeliling mengunjungi pasiennya, untuk sekadar menyapa dan memeriksa sedikit kondisi pasiennya. Namun langkahnya terhenti kala mendengar suara gaduh dari arah kantin rumah sakit. Dari jarak yang tak terlalu jauh, ia bisa melihat gadis yang kemarin meringsek masuk ke ruangannya tanpa izin itu tengah berdebat dengan seorang perawat laki-laki disana.

Stagnant in You Book 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang