Epilog

609 59 8
                                    

Lima tahun kemudian...

Chanyeol memandangi potret dirinya dan juga seorang gadis yang tengah cemberut padanya. Sudah lima tahun berlalu, kenangan akan Mi Ran masih belum bisa hilang dari pikirannya. Dan selama itu pula, Chanyeol kembali menutup pintu hatinya rapat-rapat meski pernah beberapa orang mencoba untuk mengetuknya.

Chanyeol memandangi lamat fotonya dan Mi Ran yang berada di atas meja kerjanya. Terhitung lima tahun lamanya, ia tak pernah mendengar kabar Mi Ran selain bahwa gadis itu baik-baik saja dalam menjalani kehidupannya.

Tak ada kabar lain yang tersisa, hanya itu saja. Itupun ia dengar karena Alan secara spontan mengatakan kabar Mi Ran padanya. Setidaknya, ia cukup merasa tenang bahwa Mi Ran baik-baik saja. ia begitu takut jika mendengar buruk dari Mi Ran.

Maafkan aku. aku merindukanmu...

Sudah tak ada lagi nama Nihan dalam benaknya karena Mi Ran sudah mengambil alih tahta Nihan dihatinya.

.

.

.

.

.

Tangan kecil dan lembut dari seorang anak laki-kali berumur genap 4 tahun dengan apik meletakan setangkai bunga tulip pada pusara dengan pemilik nama Darren Yu. Usai meletakan itu, anak laki-laki itu mundur satu langkah dari pusara lalu membungkukan tubuhnya 45 derajat, memberi penghormatan terakhir.

"Senang bertemu kembali denganmu, paman. Bagaimana kabar paman di surga? Pasti bahagia ya, sama seperti Jinu dan mama bahagia disini." Ujar anak laki-laki itu yang menyebut dirinya sebagai Jinu itu.

Sedangkan seorang perempuan dewasa yang berada di belakangnya hanya mengusap surai rambut Jinu, gemas.

"Oh iya, maaf ya paman, Jinu lamaaa sekali tidak mengunjungi paman. Soalnya mama bilang Jinu harus pindah bersama mama ke Jepang untuk terapi. Dan juga, Jinu mau beritahu kalo sekarang mama sudah sembuh kok paman. Jadi paman tidak perlu khawatir lagi sama mama. Paman yang tenang disana, karena Jinu yang akan menggantikan paman untuk menjaga mama." Ujar Jinu dengan suara khas milik anak-anak seusianya.

Perempuan dewasa itu terkekeh disana.

"Oh iya. Jinu juga mau beritahu kabar baik juga. Mama menerima lamaran menikah dari papa. Paman tolong beritahu sama Tuhan ya, biar mama sama papa beneran nikah. Biar papa bisa jadi papa asli, Jinu. Jadikan, Jinu gak sendirian jaga mama,"

"Bicara apa sih anak mama," ujar perempuan itu pada Jinu.

Sedangkan Jinu hanya tersenyum lebar disana hingga kedua matanya menyipit sempurna.

.

.

.

.

.

Seluruh dokter yang ada di rumah sakit baru saja merampungkan rapat besar mengenai jadwal dan sistematika pelaksanaan operasia pada perdana menteri korea. Chanyeol bersama dengan Lay yang ikut rapat juga keluar dari ruangan rapat untuk kembali ke ruangan mereka masing-masing.

Diperjalanan menuju ruangan mereka, Lay membuka pembicaraan.

"Apa kau sering mendapatkan kabar Mi Ran dari Alan?"tanya Lay.

Chanyeol menggeleng, "Alan tidak mau membuka mulutnya jika mengenai Mi Ran. Semuanya nampak kompak menyembunyikan berita tentang Mi Ran."

Lay mengangguk, "Bisa dimengerti jika mereka benar-benar berniat menyembunyikan kabar mengenai Mi Ran. Mengingat, masa lalu kalian yang tidak mudah untuk dimaklumi. Aku juga benar-benar meminta maaf padamu, jika bukan karena ucapanku yang memancingmu, semua mungkin tidak terjadi."

Stagnant in You Book 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang