Side Story of Ra Mi Ran

405 36 1
                                    

Mi Ran akhirnya dinyatakan sembuh total sehingga ia telah diperbolehkan untuk pulang kerumah dan menjalani kesempatan hidupnya yang baru. Senyum Mi Ran mengembang usai mendengar diagnosa dokter yang khusus secara pribadi mengurusinya, disamping Chanyeol dan Lay.

kini Mi Ran melangkahkan kaki jenjangnya itu melewati lorong Rumah Sakit, berjalan menuju ruangan Chanyeol yang jauhnya beberapa blok dari ruangan Mi Ran. Sesekali Mi Ran menyapa beberapa pasien yang mengenalnya seraya mengucapkan harapan akan kesembuhan mereka yang tentu saja diaminkan secara tulus.

Langkah Mi Ran memberat ketika, mata hazelnya itu mendapati Chanyeol yang berada di taman rumah sakit nampak memeluk siluet tubuh yang Mi Ran duga milik seorang perempuan. Dari balik dinding kaca yang bersinggungan dengan taman dimana pria itu berada, ia dapat melihat dengan jelas bahwa pria itu memeluk tubuh perempuan itu begitu eratnya.

Beberapa saat, Mi Ran merasa bahwa jiwanya melayang kala menangkap gambaran itu. sebelum seseorang dari belakang tubuhnya menyentuh bahuny, menarik paksa kembali jiwa Mi Ran untuk kembali ke raganya.

"Ra..." panggil Sehun pelan.

"Ah, Psikiater Oh. Ternyata kau, aku kira siapa."

"Kerjaanmu selain mengomel, jahil dan marah-marah juga melamun ya? Apa yang kau lamunkan Ra?" tanya Sehun penasaran.

Kepalanya menggeleng, "Bukan urusanmu,"

Sehun yang mendengar jawaban Mi Ran, tersenyum simpul disana.

"By the way, Selamat atas kesembuhanmu, Ra. Dan juga, selamat akhirnya kau berhenti menjadi pasien setia di Rumah Sakit ini," kata Sehun, "Aku benar-benar bahagia pada akhirnya pasien kejiwaanku bisa sembuh dari penyakitnya. Lain kali, jangan sakit lagi ya? Aku benci merawatmu,"

Mi Ran memberengut,

"Tenang saja, jika aku sakit aku tidak akan minta dirawat olehmu kok. Lagipula siapa juga yang mau dirawat oleh psikater cerewet sepertimu," cibir Mi Ran hanya ditanggapi tawa renyah Sehun.

Lalu diwaktu berikutnya, Mi Ran merasakan sentuhan telapak tangan dingin Sehun menangkup kedua pipinya. Psikiater Oh itu menatap lamat Mi Ran hingga kedua bola mata mereka saling bersinggungan.

"Jangan sakit lagi ya, Ra? Karena jika kau sakit, aku juga merasakannya. Jadi, kau harus selalu sehat dan bahagia ya?" kata Sehun, "Dan selamat atas rencana pernikahanmu, aku berdoa semoga kau bahagia karena itu juga alasan bagiku untuk bahagia. Aku mencintaimu, Ra. Permisi"

Usai mengucapkan kalimat selamat dan juga pernyataan cintanya, Sehun tersenyum simpul sekali lagi menatap Mi Ran sambil menguraikan tangannya dari wajah Mi Ran dan berlalu pergi meninggalkan MI Ran dengan rasa kecanggungannya.

Sedangkan Mi Ran, gadis itu menatap punggung Sehun yang berangsur menjauhinya dengan perasaan campur aduk sebentar sebelum akhirnya kembali kearah taman.

.

.

.

.

.

Mi Ran terus menerus memukul dada kirinya yang terasa begitu nyeri. Isak tangisnya pun tak henti-hentinya keluar walaupun sudah beberapa jam berlalu sejak ia mendapati pemandangan tidak menyenangkan kala ia dalam perjalanan menuju butik yang menangani gaun pengantinnya.

Bahkan sejak keluar dari butik, Mi Ran yang sedari tadi menahan kesedihannya, pada akhirnya menyerah dengan rasa sakit itu dan berakhir menangis. Mengikis rasa perih yang bergerilya menyiksa batin.

.

.

.

.

Stagnant in You Book 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang