Bab 18. Keputusan Mi Ran

376 61 13
                                    

Seminggu sejak pertemuan antara Mi Ran dan Chanyeol, Mi Ran nampak terus menghindari Chanyeol. Entah dari mengabaikan pesan dan panggilan telepon dari pria itu. Selalu beralasan sibuk, jika di ajak untuk bertemu bahkan di rumah gadis itu sekalipun dan lainnya.

Hingga akhirnya, di akhir weekend minggu ini, Mi Ran menghubunginya untuk bertemu. Tanpa penolakan, Chanyeol mengiyakannya. Bahkan ia melemparkan tugasnya kepada rekanan sesama dokternya agar bisa bertemu dengan Mi Ran.

Chanyeol kini melajukan mobilnya menuju restoran yang dimaksudkan oleh Mi Ran. Sesekali Chanyeol melirik ke arah bangku penumpang dimana sebuket bunga mawar yang telah ia beli untuk Mi Ran ia taruh disana. Chanyeol sudah membayangkan bagaimana ekspresi Mi Ran kala menyambut bunganya.

Sesampainya disana, dari balik kaca mobilnya ia dapat melihat Mi Ran nampak duduk di meja dekat dinding kaca restoran tersebut. Penampilan Mi Ran nampak cantik dengan balutan dress putih dengan rambut yang terikat rapi ke belakang.

Dengan segera, Chanyeol keluar dari mobilnya sambil menenteng buketan bunga mawar. Berjalan mendekat, melewati Mi Ran yang lagi-lagi nampak diam dengan tatapan kosongnya hingga tak menyadari bahwa Chanyeol berjalan melewatinya.

Kala melihat Mi Ran dengan segala gelagatnya, hati Chanyeol seketika menjadi tidak enak. Ia merasa jika hari ini akan ada sesuatu terjadi. Namun dengan segera Chanyeol mengenyahkan pikirannya yang mulai berpikir yang bukan-bukan.

Chanyeol pun memasuki restoran bergaya Italia itu dan menghampiri Mi Ran dengan senyumnya.

"Senang bertemu kembali, Ra." Ujar Chanyeol sembari menyodorkan buketan bunga tersebut ke depan mata Mi Ran.

Mi Ran yang nampak melamun, sontak terkejut sebentar sebelum akhirnya ia kembali tenang.

"Untukmu," ujar Chanyeol lagi ketika Mi Ran masih belum jua menerima buketan bunga itu.

"Terima kasih. Kau bisa taruh saja di meja," ujar Mi Ran tanpa menatapnya.

Chanyeol yang mendengar itu tertegun sejenak, sebelum akhirnya ia menaruh buketan bunga itu di atas meja lalu mengambil posisi duduk berhadapan dengan Chanyeol.

"Ah, Ra. Aku lapar sekali, apa kau sudah memesan?"

"Tidak,"

"Baiklah, kalau begitu bagaimana jika kita memesan. Pasta disini enak sekali, kau harus mencobanya,"

Chanyeol mengangkat tangannya, hendak memanggil pelayan tapi tangannya mendadak lemas ketika mendengar Mi Ran menyebutnya dengan sebutan formal.

"Tidak perlu. Kedatanganku kemari untuk berbicara sesuatu yang penting denganmu dokter Park," ucap Mi Ran.

"Dokter Park?" Chanyeol membeo, tidak menyangka Mi Ran tiba-tiba bersikap formal dengan menyebutkan panggilan lamanya. Pria itu menatap Mi Ran tak mengerti.

Sedangkan Mi Ran, gadis itu nampak menghela nafas berat sebelum akhirnya kembali berucap sebjah kalimat tak terduga, "Mari kita batalkan pernikahan kita,"

Chanyeol yang mendengar penuturan Mi Ran yang secara tiba-tiba memutuskan untuk membatalkan pernikahan seolah mengajaknya bermain di taman itu, membuat Chanyeol membeku disana sambil menatap Mi Ran.

"Ayo, kita batalkan pernikahan, dokter Park." Ujar Mi Ran lagi, menekankan kalimatnya.

Chanyeol mengepalkan kedua tangannya keras. Pria itu gusar dengan sikap Mi Ran yang tiba-tiba berubah. Sikap dingin nan arogan yang tak pernah pria itu jumpai sebelumnya.

"RA!"

Mi Ran nampak tak bergeming dengan kegusaran Chanyeol.

"Itu saja yang ingin aku sampaikan, aku permisi." Mi Ran hendak berdiri dari duduknya namun tertahan.

Stagnant in You Book 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang