me dedicated this special chapter to the most special person i ever had in 19 years of my life. hopefully, it will still counting.
for Yourmabeanelse 0115199 — 01152019
kebetulan, dia sangat sangat suka Jennie Blackpink, yang kemudian juga berulang tahun di tanggal 16. Satu hari setelah temenku, Saras nama dia. sekarang, kalian pasti paham kenapa Jennie kupilih jadi temennya Minhwa, hehehechapter ini memang special, pake banget. jadi, setelah berakhir itu akan kembali mengalur melanjutkan cp3. disini, ceritanya 'aku' udah sama Wonwoo, hanya untuk di special chapter ini, ya, sekali lagi.
this is for you, bitj.
***
"Sayang, hape kamu ribut banget dari tadi."
Aku menoleh ketika Wonwoo mulai mengeluh. Kami sedang di antrian Mcd, memesan 20 cheeseburger untuk keperluanku. Tadi, ponsel ku titipkan pada Wonwoo karena kehabisan baterai setelah seharian pergi. "Coba kamu cek siapa yang spam?" Kebetulan, giliran kami untuk memesan.
Melirik sekilas kepada Wonwoo yang sibuk membaca semua chat di WhatsApp ataupun Line, aku tertawa sedikit, "Dari semuanya nggak penting kecuali Jennie."
"Dia bilang gimana?"
"Minhwa! Kamu nggak ucapin aku ulang tahun? Hebat! Kita putus! Bye, Min." Suara Wonwoo seolah menirukan Jennie yang tengah memberenggut. Aku sontak benar-benar ketawa, Wonwoo juga. "Kamu belum ngucapin sama sekali?"
Aku menggeleng, "Sengaja, Won. Aku... ya, kayak nggak mau jadi yang pertama gitu lah. Ngerti kamu, 'kan?"
"Nanti dia marah." Wonwoo mulai merangkulku. Dia tinggi sedangkan aku hanya sepintaran bahunya, pasti tidak tampak bahwa aku lebih tua.
"Dia bercanda marahnya." Tepat saat itu, pesanan cheeseburgerku tiba, aku menarik tangan Wonwoo segera untuk pergi, masih banyak yang belum aku beli.
"Sekarang kemana lagi, Yang?"
Aku berpikir sejenak, mengingat apa yang sejak dulu menjadi keinginannya, "Ke Mall boleh, ya? Beli parfum kayaknya."
"Boleh." Wonwoo menyelipkan jemarinya pada milikku, "Kamu se-loyal itu ke Jennie, atau teman, deh." Parkirannya agak jauh, jadi kami bisa puas berbincang.
"Namanya juga sayang, Wonwoo. Jadi dulu, sih, sebelum ada kamu, aku apa-apa suka cerita ke Jennie. Dia yang paling dekat, biarpun sama Dahyun, Jihyo juga. Senang, susah, sedih, ya ke mereka, Won."
Wonwoo berhenti, memandangku menjurus, "Kalau aku—kamu bakal loyal gitu?"
"Enggak."
"Enggak?!"
Aku mengangguk seraya kembali menariknya berjalan, "Mereka, ya, mereka. Sahabatku. Kamu... ya, kamu. Jeon Wonwoo, pacarku."
***
Hari ini, Jennie ulang tahun. Aku, Dahyun, juga Jihyo sudah menyiapkan kejutan untuknya dari jauh-jauh hari. Tetapi di luar itu, secara pribadi juga bersiap diri.
Jennie, sahabatku pertama sejak masa orientasi, dan setelah mendapat kelas baru kami bertemu dengan Dahyun dan Jihyo. Karena alasan itu, aku memang lebih nyaman dengan Jennie.
Sesuai rencana, pagi ini pukul 9 aku sudah berada di depan rumah Jennie. Menunggunya keluar dari dalam mobil, terlihat sekali raut wajahnya yang menekuk. Dia tahu kalau aku yang akan menjemputnya menuju rumah Dahyun.
"Happy birthday to you.. happy birthday to you.. happy birthday happy birthday happy birthday Dear Jennie... selamat ulang tahun Jennie, selamat sudah dewasa, selamat bertambah tua, semoga selalu menjadi yang dikenal semua orang, jangan pernah berubah kecuali menjadi orang yang semakin berpikiran positif! Once again, happy birthday!"
Aku bernyanyi dengan ponsel yang menyala, merekam ekspressi tidak menyangkanya. Jennie menutup mulut dengan sebelah tangan, mengambil cheeseburger yang aku tata di sebuah nampan di bangku penumpang, "Nyebelin sumpah! Dikira lupa..."
"Nggak lah, bego! Sengaja aku biar jadi yang terakhir. Bener yang terakhir, 'kan?"
"Iya. Sampai lewat sehari, hehe..."
"Hahaha, maaf! But yeah, Happy Birthday my lovely dovey Jennie!" Aku memeluknya. "Sekarang udah dewasa, kamu paling besar di antara kita semua, tugasmu untuk bimbing aku, Dahyun, dan Jihyo supaya lebih dewasa juga."
Jennie mengangguk, wajahnya kini berseri hebat, "Thankyou! Siap siap."
"Dari aku, dibuka nanti waktu pulang." Tanganku meraih bingkisan yang sengaja ku sembunyikan di bawah kemudi. Itu parfum serta kamera intax yang ingin aku berikan, omong-omong.
"Waaaaa! Thankyou so so so much, Minhwa!" Dia malah menoyor kepalaku bersemangat. Ya, pelampiasan rasa bahagia, mungkin? Untunglah.
"Tunggu dari yang lain, ya, hahaha!" Kataku, mobil mulai melaju.
"Ah! Selama kalian jadi teman gabutku? udah seru lah, puas!"
Aku tertawa, lalu secara perlahan merogoh ponsel dan berupaya menghubungi Jihyo, "Jih, kata Jennie dia nggak perlu hadiah kita. Bakar aja semua!"
"Bohong! Bohoong! BOHONG! f**k!"
Ketika itu pula, karena masih pagi, dari 20 cheeseburger, aku dan Jennie hanya menyisakan 5 untuk Dahyun dan Jihyo. Maaf!
***
END-THANK YOU⬇️⬇️
selamat bertambah satu tahun menuju usia matang, beb!!!! selamat menyambut 20 tahunmu! sekarang, 15 januari 2019 pukul 22. 56 WITA semoga aku bener-bener ngucapin jadi yang terakhir.karena menurutku, nggak jaman jadi yang pertama. menurutku juga, yang terakhir lebih berkesan. dear Yourmabeanelse aku buat special chapter ini emang buat 'ke' (kamu), maapin hasil halu yang bggak seberapa, tapi ini emang sengaja nggak ngucapin dari pagi, rencana memang gini, bre😂
once again, happy birthday! jangan marah lagi deh lu ahhhh. *i'm not lying guys, dia beneran kayak yg aku tulis diatas hahaha
btw, momentnya emang pas. dia tanggal 15, terus jennie tgl 16. jadi sekalian❤️
KAMU SEDANG MEMBACA
Toward Dusk | wonwoo
Fanfiction"Karena cowok juga sama kayak cewek. Mereka bisa marah, mereka lelah mengalah, mereka ingin dimengerti, mereka mau kodenya ditangkap. Jadi tolong, kadang pahami tipikal cowok. Tipikalku." Begitu ucapnya sebelum berlalu meninggalkanku sendiri. Wonwo...