8. Avoiding

1.2K 112 23
                                    


Backsong: turning page of memories versi Hong Joo Chan 💕

💞

Membungkam asa, menghentikan langkah sementara

💞

Myung Soo membolak-balikkan badannya sejak ia kembali berbaring di tempat tidur, rasa gelisah menggelayutinya terkait dengan So Eun. Rasa penasaran akan seperti apa So Eun sebenarnya kini jadi mengganggu pikirannya. Wanita itu tak terlihat seperti apa yang Myung Soo tangkap selama ini melalui sikap, kata-kata juga tulisannya. Sifat kerasnya pun terlebih saat berhadapan dengan Eun Ji seolah luntur karena air mata begitu mudah mengalir.

"Apakah kau semudah itu menangis sebelumnya? Ataukah pernikahan ini penyebabnya? Kenapa suasana hatimu mudah sekali berubah?"

Myung Soo sulit terpejam, kini So Eun menjadi teka teki tersulit baginya mengalahkan soal matematika sesulit apapun.

"Aku tak pernah berupaya memahami seseorang seperti ini."

Tentu saja hal tersebut belum pernah Myung Soo lakukan, teman-temannya bisa dihitung jari dan mereka bukanlah orang-orang yang sulit. Myung Soo tipikal penyendiri yang jika berhadapan dengan orang-orang yang sekiranya menyulitkan, maka ia dengan senang hati menghindar. Tapi ini So Eun, wanita itu menjadi pengecualian meskipun pernikahan mereka disepakati hanya di atas kertas tapi Myung Soo tak bisa memungkiri begitu saja jika So Eun perlahan menjadi bagian dari rutinitasnya.

"Aku merasa langkah yang tertatih, namun di saat mulai tegap aku menjadi terlalu jauh melangkah. Aku lupa sejak awal pun kau meminta jarak, maafkan aku."

Sampai di sini seharusnya Myung Soo mulai lega, namun kenyataannya tidak karena pikiran lain hinggap di kepalanya.

"Kalau seperti ini, seharusnya tidak usah menikah saja."

Mata Myung Soo bukannya semakin lemah, akhirnya ia putuskan untuk melanjutkan membuat materi pelajaran berikut soal-soal bagi ketiga muridnya yang akan mengikuti olimpiade. Seolah memiliki energi tambahan, Myung Soo benar-benar tetap terjaga dan fokus menyelesaikan pekerjaannya hingga matahari terbit.

Myung Soo memijit lehernya. "Semoga hari ini aku akan baik-baik saja."

Myung Soo membereskan semua peralatannya dan karena masih cukup pagi, Myung Soo menyempatkan diri untuk mencuci pakaian terlebih dahulu sebelum bersiap ke sekolah. Selagi mesin cucinya bekerja, Myung Soo menyiapkan sarapan dan saat itulah sedikit goresan kembali hadir di hatinya.

"Jika aku tak terbuai perasaan yang memekarkan asa, perasaan sedih ini mungkin tak akan hadir."

Rasa sedih yang menghampiri Myung Soo pagi ini terkait dengan kemungkinan tak ada lagi momen sarapan dan makan malam bersama, sesuatu yang sudah menjadi kebiasaan baru yang menyenangkan untuk Myung Soo. Ia pun teringat dengan ucapan So Eun tentang belajar memasak, meski Myung Soo tak meminta tapi dia senang mendengar niat So Eun itu. Namun tampaknya itu tak akan jadi kenyataan.

Omelet jamur shitake dan kacang polong yang dibuat Myung Soo sudah siap, ia pun menyiapkan minumannya dan kali ini pilihannya jatuh pada teh madu. Sebelum memulai makan, ia kembali ke ruang cuci untuk menyelesaikan pekerjaan di sana.

Pukul tujuh semua kegiatan pagi Myung Soo sudah selesai, ia pun bersiap untuk berangkat tapi So Eun sama sekali belum keluar dari kamar.

Dering ponsel membuat Myung Soo mengurungkan sejenak niatnya untuk membuka pintu, tampak nama Ryu Deok Hwan tertera di layar ponselnya.

My Marriage, My Adventure [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang