Secarik asa hadir menegaskan langkah
💞
Myung Soo memang tak bertanya apapun sejak mereka meninggalkan gedung KBC namun mata pria itu sesekali memperhatikan So Eun terlebih saat musik persembahan Yiruma mulai mengalun mengiringi perjalanan mereka. Puncaknya adalah ketika denting Kiss The Rain menggema seolah kian menggoda emosi So Eun, pipi basah wanita itu tampak begitu jelas. Myung Soo pun menepikan mobilnya lalu ia ambil sapu tangan yang ada di dalam saku celananya dan menempelkan benda itu di pipi So Eun.
Arah pandangan So Eun yang semula lurus ke depan kini beralih pada Myung Soo, matanya sangat basah.
“Selesaikan dulu tangisanmu, aku akan menghubungi Eommoni kalau kita akan datang sedikit terlambat.”
Sapu tangan kini telah berpindah ke tangan So Eun sepenuhnya, pelan-pelan So Eun mengusap bagian wajahnya yang terkena air mata. Sedangkan Myung Soo mengetik pesan yang akan dikirimkan pada ibunya.
“Oppa tidak menawariku untuk pulang saja dan membatalkan makan siang ini?”
“Maaf, aku tidak bisa menawari itu karena aku tak mau mengecewakan ibuku.”
“Lalu bagaimana denganku? Aku menangis.”
“Setelah selesai kau akan merasa lega, dan aku yakin kau akan kembali ceria.”
“Apa yang membuat Oppa yakin?”
“Sudah kukatakan aku belajar untuk mengenalimu, lagipula ini bukan pertama kalinya kau menangis di depanku.”
“Aku terbawa suasana, tadinya mau mendengar musik yang menenangkan tapi malah menangis.”
“Kita putar Spring Time saja.” Myung Soo memilih daftar lagu lalu mengaktifkan menu repeat.
“Musik yang ini lebih ceria, bukan?”
So Eun tersenyum tipis.
“Siap melanjutkan perjalanan?”
“Lanjutkanlah.” So Eun menatap Myung Soo yang kembali fokus menyetir. “Rakyat jelata? Sikapnya bahkan jauh lebih baik dari yang mengaku keturunan bangsawan. Lagipula aku juga rakyat jelata, seharusnya aku yang tersinggung dengan perkataannya.”
So Eun kembali menatap lurus ke depan dengan sedikit menyandarkan kepalanya di jendela, tangannya masih menggenggam sapu tangan Myung Soo. Posisinya tetap seperti itu hingga mereka tiba di tempat tujuan.
“Itu mobil Appa,” ucap So Eun sebelum turun.
“Benarkah?”
“Aku hapal nomornya.”
“Berarti orang tuamu juga ada di sini.”
“Oppa, haruskah kita bersandiwara?”
“Untuk apa?”
“Untuk membuat mereka senang?”
“Tak perlu, bersikaplah seperti biasa. Lagipula kita tak sedang bertengkar.”
“Benar juga, walau seperti ini tapi kami baik-baik saja dalam berinteraksi. Oh, kuenya hampir lupa.” So Eun membalikkan badan dan mencondongkannya untuk meraih kotak kue yang ia simpan di jok belakang.
“Panas sekali, tapi tadi pagi aku dengar prakiraan cuaca sore ini akan turun hujan.” Myung Soo mengomentari panasnya udara saat sudah turun dari mobil dan bersiap masuk ke dalam rumah.
“Kalau begitu, jangan pulang terlalu sore,” timpal So Eun.
“Oh, kalian datang,” sambut ibu Myung Soo saat melihat anak dan menantunya sudah ada di dalam rumah.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Marriage, My Adventure [Completed]
FanficDua insan dengan kepribadian bertolak belakang di satukan dalam pernikahan yang diatur. mereka tak saling mengenal sebelumnya, lantas mau dan mampukah mereka berjuang untuk mewujudkan pernikahan yang sesungguhnya? Fanfic Kim Myung Soo💝Kim So Eun