13. We

1.7K 127 74
                                    

Tak ada lagi langkahku atau langkahmu tapi kini yang ada adalah langkah kita.

💞

Myung Soo menutup mata sementara kedua tangannya membalas pelukan So Eun, sebuah langkah yang sama itu adalah niat Myung Soo sejak awal namun tak pernah ia sampaikan sepenuhnya karena sudah didahului oleh permintaan So Eun yang inginkan jarak di antara mereka. Kini apa yang ia niatkan ternyata terwujud bahkan So Eun sendiri yang menawarkannya.

Sekilas terlihat So Eun lah yang mendominasi segala keputusan di kehidupan pernikahan mereka namun Myung Soo enggan berpikir seperti itu terlebih setelah mengetahui betapa selama ini So Eun menyimpan luka.

“Ayo…” Myung Soo mengeratkan dekapannya, “ini adalah langkah awal, dan masih panjang jalan yang akan kita tempuh. Akan ada banyak hal yang akan kita lalui, kau sungguh siap?”

“Aku harus siap,” jawab So Eun, "Oppa sepertinya masih merasa berdebar, lalu bagaimana dengan sesak napasnya?” So Eun melepaskan pelukannya, begitu pun dengan Myung Soo.

“Masih, tapi ada perasaan lain yang terselip dan aku baru menyadarinya.”

“Perasaan apa itu?”

“Perasaan senang, rasa hangat, rasa bahagia.” Myung Soo menatap lembut pada So Eun.

Mereka saling menatap, bukan untuk pertama kalinya tapi kini jadi menimbulkan sedikit kecanggungan hingga keduanya mencoba mencairkan situasi dengan tertawa.

“Kurasa sudah waktunya tidur. Kau harus bangun pagi, ingat syarat yang kuberikan padamu.”

“Syarat itu masih berlaku?”

“Tentu saja, apa kau berpikir tak berlaku lagi?”

“Setelah Oppa menyadari perasaan, masihkah menganggap syarat itu?”

“Kenapa tidak?”

Heol, dasar pria kaku,” gerutu So Eun.

“Sudahlah ayo tidur.” Myung Soo berbalik untuk melangkah ke arah kamarnya, satu tangannya ia gunakan untuk menarik tangan So Eun.

Oppa…”

“Iya?”

“Kenapa menarikku?”

“Pria kaku ini mengajakmu untuk masuk ke dalam kamar dan tidur.”

“Kamar itu?”

“Mulai malam ini kamarku akan menjadi kamar kita.”

“Kamar kita…” So Eun mengulangi ucapan Myung Soo dengan perasaan berbunga. 

“Haruskah aku memindahkan barang-barangku ke sini?” tanya So Eun setelah ada di dalam kamar.

“Ruang penyimpan pakaian itu masih banyak yang kosong,” timpal Myung Soo yang sudah bersiap untuk berbaring.

Oppa, besok berangkat jam berapa?”

“Jadwal selama liburan dimundurkan satu jam. Jadi aku berangkat pukul delapan.”

“Berarti tak perlu bangun terlalu pagi, kan?”

“Perlahan belajar untuk bangun pagi.”

Ne…mohon bimbingannya.” So Eun membungkukkan badan membuat Myung Soo tertawa.

“Sudah tidurlah.”

So Eun menyusul Myung Soo ke tempat tidur, berbeda saat pertama kali tidur di sini di mana So Eun menjaga jaraknya dengan mengambil bagian tepi ranjang kini So Eun tak ragu berbaring sangat dekat dengan Myung Soo. Ia bahkan meletakkan satu tangannya di atas perut pria itu.

My Marriage, My Adventure [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang