My Marriage, My Adventure [Completed]

17. Romantic Escapade

Melihatmu bahagia di sisiku adalah sebuah kebahagiaan tersendiri bagiku.

💞

Myung Soo terpikir untuk mengunjungi Garden of the Morning Calm setelah membaca blog So Eun dan menemukan artikel yang ditulisnya tentang taman ini. Dengan memperhatikan perkembangan positif yang dicapai So Eun selama masa pemulihan, Myung Soo memutuskan membawa So Eun ke tempat ini dan mengajaknya bicara. Kunjungan ini pun berbuah manis, kesabaran atas setiap usahanya terbayar sudah. 

Myung Soo akhirnya mendapat jawaban atas sikap So Eun selama ini, perasaan inferior sang istri begitu besar membuat Myung Soo ikut merasa pedih namun rasa lega kini sudah diraihnya saat So Eun bersedia kembali meniti langkah bersama.

“Terima kasih sudah kembali padaku.” Myung Soo menyingkirkan jejak air mata di wajah So Eun, “kau sangat cantik, dan jauh lebih cantik lagi jika tersenyum dan tertawa. Bisakah akhiri wajah sendu itu?”

“Aku akan berikan senyuman terbaikku hanya untuk Oppa. Terima kasih sudah bersabar padaku.”

“Kau adalah hidupku, aku tak meminta apapun kecuali satu hal. Tetaplah bersamaku, di sisiku.”

So Eun mengangguk dan kembali memeluk Myung Soo. “Aku sangat merindukanmu, Oppa, sangat rindu…”

Mereka menghabiskan waktu di taman hingga siang, So Eun meminta untuk kembali berkunjung saat musim dingin. Ia ingin menikmati festival musim dingin di sini bersama Myung Soo. Setelah makan siang mereka pun kembali bertolak menuju Seoul.

“Kau tidak merindukan mobilmu? Aku datang ke apartemen seminggu tiga kali hanya untuk memanaskannya.”

“Sepertinya aku lebih suka berkendara bersama Oppa.”

Myung Soo tertawa. “Mobilmu akan cemburu.”

“Biarkan saja, aku harus menebus banyak hal yang telah kusia-siakan terkait dengan Oppa. Mulai saat ini, Oppa adalah prioritasku.”

“Aku sangat terharu.” Myung Soo menimpali dengan canggung namun ia sangat bahagia.

“Tapi, aku masih butuh waktu untuk melewati semua ini. Kehilangannya masih menyisakan ketakutan.” So Eun mengelus perutnya.

“Tentu, kita pelan-pelan saja melangkah.” Myung Soo meraih tangan So Eun dan mengecupnya.

Setiba di rumah, orang tua So Eun menyambut dengan tatapan penuh tanya namun jelas tersirat ada binar bahagia di sana saat melihat Myung Soo menggenggam erat tangan So Eun.

“Kami pulang.”

“Selamat datang,” ucap ibu dengan senyum merekah meski kedua matanya tampak berkaca-kaca.

“Kalian sebenarnya dari mana?” tanya ayah.

“Gyeonggi,” jawab Myung Soo.

“Jauh juga, kalian pasti lelah. Sekarang istirahatlah.”

Myung Soo dan So Eun masuk ke dalam kamar masing-masing dan tak lama ibu menyusul ke kamar yang ditempati Myung Soo. Setelah mengetuk lalu dipersilakan masuk, ibu langsung bertanya dengan antusias kepada Myung Soo.