Mulai Akrab

1.6K 95 0
                                    

Hari ini semua anggota Ekskul Dakwah Sekolah tengah sibuk mendekorasi aula yang akan di gunakannya untuk melangsungkan tabligh Akbar. Lain halnya dengan Rina yang masih di kelas dengan teman-temannya karena sedang mengikuti ulangan Harian untuj menuju ulangan semester pertama.

Ya, tidak terasa Rina sudah setahun bersekolah dan sekarang dia berjuang untuk mendapatkan nilai yang bagus agar dia naik kelas, dia berharap agar semua nilainya mendapat hasil terbaik nanti.

Setelah Rina selesai dengan ulangannya dia bergegas keluar untuk menuju aula membantu teman-temannya di sana.

"Putri, Ida ayo cepat kita ke aula" Ajak Rina pada sahabat-sahabatnya
"Tunggu sebentar Rina, tali sepatu aku lepas nih, tunggu sebentar" Ucap Ida berjongkok mengikat tali sepatunya.

Rina dan sahabatnya yang hendak melangkahkan kaki untuk pergi ke aula, di hentikan dengan teriakan seseorang dari belakang memanngil Rina.

"Rina!" Teriaknya
"Ya ALLAH, apa lagi ini?" Keluh Putri dan mereka membalikkan tubuhnya melihat siapa yang memanggil
"Maaf yah fan, kita lagi buru-buru, sebentar kita bicara" Ucap Rina kemudian berlari kecil menuju aula diikuti oleh kedua temannya
"Maaf kak kita bertiga telat" Ucap Rina pada Reno menjabat sebagai koordinator bidang Dakwah
"Kalian kenapa terlambat, hah!!" Tegas Reno
"Tadi ada ulangan kak" Ucap putri sambil menunduk
"Reno! Jangan kasar pada mereka" Ucap Amrul dari belakang sana menuju arah mereka
"Yaelah Bro, gw hanya ngertak mereka. Skali-skali" Ucap Reno dengan cengirannya
"Yah kak reno mah, tadi kitanya mau di hukum beneran" Adu Putri
"Hahahahaha, maaf-maaf" Ucap Rena sambil tertawa
"Ada yang bisa temanin saya?" Ucap Amrul, mengode Reno khususnya
"Mau kemana kak?" Tanya Rina
"Mau ngambil tangga di Gudang" Jawab Amrul
"Kalau gitu lo sama Rina aja" Ucap Reno mengajak pergi Ida dan putri
"Hei..hei mau nyuruh perempuan yang ngangkat tangga gitu?" Tanya Amrul kesal
"Iya iya deh, tuh muka kalau gitu seram" Ngeri Reno melihat ekspresi datar Amrul dengan nada kesalnya
"Kamu masuk saja Rina, saya kegudang dulu, assalamu'alaikum" Ucap Amrul sekaligus pamit dengan Rina yang menunduk
"Wa'alaikumussalam" Jawab Rina dengan senyum yang disembunyikan
"Yaelah, kayak suami istri aja mau kegudang pake pamit segala" Ucap Reno membuat Rina menegakkan kepalanya terkejut membulatkan mata
"Sudah! Tuh mulut nantu saya lakban di gudang lalu diikat, biar nggak bisa kemana-mana" Ucap Amrul meninggalkan Rina
"Sadis amat bang" Ucap Reno dengan nada manja membuat amrul bergelik ngeri

Saat Rina membalikkan badannya untuk melangkah masuk, Amrul membalikkan badannya melihat Rina melangkahkan kakinya masuk ke aula dan tersenyum manis.

Saat perjalanan menuju gudang sekolah Amrul dan Reno di halangi oleh tiga cewe.

"Ya Ampun, cewe cabe lagi" Gumam Reno melihat Clara berjalan khas nya di ikuti dua orang dayang-dayangnya
"Ayang Amrul" Panggil Clara dengan manja, bengaitkan tangannya di lengan Amrul
"Maaf saya sedang buru-buru" Ucao Amrul melepaskan tangan Clara dari lengannya.
"Ayo Ren" Ajak Amrul pergi dengan berlari kecil di ikuti reno di belakangnya
"Ihih... Kok gw ditinggalin sih, liat aja lo bakal nyesal amrul" Ucap Clara dengan tersenyum miring

Saat digudang Reno tidak berhenti mengoceh tentang hal yang terjadi dengan Clara

"Gila tuh cewe, nggak nyadar apa dia mirip kayak cabe" Ngoceh Reno
"Udah lupain aja, lebih baik bantu saya angkat tangga ini" Ucap Amrul

Sesampainya mereka di aula dengan tangganya, Amrul langsung menaiki tangga dan memasang lampu gerlap Panggung.

"Pegangin tangganya" Perintah Amrul mengijak anak tangga yang kedua.
"Iya iya di pegangin bos" Ucap Romi

Saat kaki Amrul ingin menginjak anak tangga yang ke 6, Rina berteriak kencang memanggik namanya

"Kak Amrulll!! Awas jangan di injak" Teriak Rina membuat Amrul refleks ingin jatuh kebelakang karena kaget anak tetapi dia langsung berpegangan pada tiang tangga
"Anak tangga ke 6 nya patah kak, jangan naik lagi" Perintah Rina menyiratkan rasa khawatir membuat semua orang memandanginya
"Eeemm bukan maksud apa-apa ko kak, Rina hanya tidak ingin terjadi kecelakaan disini" Ucap Rina menunduk
"Makasih ya" Ucap Amrul setelah turun dari tangga dengan senyum hangatnya
"Hmmiya kak" Balas Rina dengan menundukkan kepalanya takut melihat wajah Amrul yang dia tau sekarang ekspresinya dapat meneduhkan hati, jika dia mengucapkan terima kasih. Ya, Runa pernah melihat ekspresi itu waktu dia memberikan surat pada Amrul.

Rina sedikit mengangkat kepalanya ternyata Amrul masih berdiri di depannya dengan membelakanginya. Sehingga Rina melihat bekas luka goresan yabg darahnya sudah kering di siku Amrul

"Kak" Panggil Rina yang kepalanya terangkat sedikit
"Siku kak Amrul terluka" Lanjut Rina membuat Amrul memeriksa Sikunya
"Iya Rul, goresannya panjang dan dalam" Ucap Reno mengecek luka Amrul
"Ini mah harus dijahit kak" Ucap Salah seorang anggota pria
"Gw antar ke UKS yah, biar dokternya ngejahit" Ucap Romi memegang dengan Amrul
"Dokter UKS sedang tidak hadir kak" Ucap salah satu anggota perempuan
"Biar Rina yang ngejahit kak" Ujar Ida membuat semua orang melihat kearah Rina
"Eh, a...aku?" Ucap Rina Gugup
"Kamu bisa jahit luka Rina?" Tanya Reno tidak percaya
"I...iya kak Rina pernah belajar" Ucap Rina
"Baiklah ikut ke UKS yuk" Ajak Romi
"Baiklah kak" Ucap Rina menyetujui

Saat di perjalanan, Mengantara Amrul ke UKS. Romi dan Reno di panggil oleh Pak Dodi untuk mengangkat Meja ke ruang kelas yang baru, terpaksa Rina yang mengantar Amrul ke UKS.

"Maaf yah, saya selalu menyusahkan kamu" Ucap Amrul pada Rina yang ada di sampingnya
"Iya kak, ini juga sebagai balas budi Rina ke kaka karena udah bantu Rina ngambil buku waktu diperpus" Ucap Rina sambil tersenyum dan menatap ke depan.
"Makasih" Bisik Amrul mendekat sedikit ke telinga Rina. Membuat Rina menunduk malu, dia tau saat ini mukanya memerah menahan malu.

"Ya ALLAH, kuatkan hati hamba yang lemah ini, hanya kepadamu sang pemilik hati hamba meminta perlindungan dan kesucian" Batin Rina

"Ya ALLAH, Amrul sudah dapat siapa yang akan Amrul perjuangkan dalam do'a di sepertiga malam ku, AZRINA NAZLA MECCA, kau sudah menjadi bagian dari Do'aku" Batin Amrul tersenyum

_________
'Afwan Teman** Partnya Pendek😇
Happy Reading🌹
Jangan Lupa Follow ya... Nanti in syaa ALLAH saya follback🌟

AMRATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang