Garis Takdir Ilahi

230 26 0
                                        

Kini Amrul telah kembali kerumahnya setelah kurang lebih 2 pekan berada di Rumah sakit. Dari rumah sakit hingga rumahnya, tak sekalipun senyuman luntur dari wajahnya. Dia senang bisa kembali lagi ke rumahnya dan beraktivitas walaupun hanya aktivitas yang ringan saja. Dan tentu yang membuatnya bahagia adalah hari inipun ia akan berkunjung ke rumah Rina

"Ya Allah, rencanamu sunggu begitu Indah. Setelah semua kejadian yang ada, engkau memberiku kesempatan ini lagi" Dalam hati Amrul berucap

Darwis dan Diana yang melihat Amrul begitu berseri bahagia juga ikut senang bahwa putranya diberi kesempatan untuk memperbaiki segalanya.

"Bahagia bener putra Abi, senyumnya merekah terus" ujar Darwis sambil menyetir mobil

Amrul menatap Abinya sebentar lalu tersenyum lagi

"Ohiya Abi, persiapan sebentar sore ke rumah Rina udah siap?" Tanya Amrul

"Belum" ujar Darwis berniat mengerjai putranya

"Loh kenapa belum bi?" Ujar Amrul

"Yaudah nanti antar amrul buat beli persiapan-persiapannya" lanjut Amrul

"Eeeh... udah. Semuanya sudah siap sayang, Abi mu cuma bercanda itu" ujar Diana

"Mmm... Abi mulai yah" ujar Amrul sedikit kesal

Darwis tertawa "hahaha, Jangan kesal begitu mukanya nak, nanti Rina gak mau lagi" ujar Darwis

"Astagfirullah Abi, doanya kenapa gitu sih!?" Ujar Amrul

Darwis dan Diana terkekeh melihat tingkah anaknya yang sudah gak sabar meminang wanita yang didambakannya. Dan didambakan oleh mereka juga.

Kini Amrul, Diana dan Darwis telah sampai di rumah mereka. Mereka disambut oleh kerabat Amrul yang senagaja datang untuk acara lamarannya sore nanti.

"Kamu langsung istirahat ya nak, supaya sebentar sore tambah vit lagi" ujar Diana pada Amrul

"Baik Umi, Amrul duluan ke kamar"

Selepas Amrul menyapa setiap kerabatnya, dia langsung menuju ke kamarnya untuk beristirahat.

Dilain tempat kini Rina begitu sibuk mengurus pasien ambulans di UGD. Lagi-lagi seragam dan jilbabnya mendapat banyak cipratan darah dari pekerjaannya.

"Suster, siapkan ruang operasi I" perintah Rina kepada salah satu suster

"Kau ikutlah dengannya" perintahnya pada salah satu dokter muda

Saat akan bersiap mengganti baju seragamnya dengan baju O.K. Rina mendapat telfon dari Lina.

"Assalamu'alaikum Umi"

"Wa'alaikumussalam sayang" jawab Lina di seberang sana

"Ada apa umi?"

"Tidak ada apa-apa, umi cuma mau ngingettin sebentar kamu cepat pulang yah. Keluarga Amrul akan datang ke rumah" ujar Lina

"Iya umi, ini juga pasien terakhir hari ini yang Rina tangani kok"

"Umi mau nitip sesuatu gak?" Lanjut Rina

"Gak ada sayang, semuanya udah dibeli sama abang kamu" ujat Lina

"Abang ada dirumah umi?" Tanya Rina antusias

Aswad mengambil telfon umi nya "Iya dong abang pulang, masa ia adek abang yang cantik mau lamaran abangnya yang ganteng gak datang" ujar Aswad bangga

"Hahaha... kalau Rina cantik sih setuju. Kalau abang ganteng kayaknya masih perlu dubicarakan lagi" ujar Rina

"Yeeeeh nih anak, syukur-syukur ini abang mau balik buat lamaran kamu" ujar Aswad sedikit kesal

AMRATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang