"Saatnya aku pergi, semoga kau yang dulu kukenal lekas kembali"
Azrina Nazla Mecca
Ding dong
Selamat siang dan selamat datang di Bandara Soekarno, disampaikan kepada para penumpang pesawat tujuan london agar segera bersiap.
Kurang lebih pengumuman yang terdengar di Bandara seperti itu
Rina yang sedari tadi sudah tiba di bandara hanya menghayal entah apa yang dipikirkannya.
"Nak, bersiaplah untuk berangkat" Ujar Braham, Abinya yang membuyarkan lamunannya
"Abi, do'ain Rina yah" Ujar Rina memeluk Abinya
"Pasti sayang, fokuslah dengan misi pertukaran pelajarmu lupakanlah dia" Ujar Braham yang masih memeluk anak perempuannya itu
Rina melepaskan pelukannya lalu terdiam, lama ia menjawab harapan Abinya "I...in syaa ALLAH Abi" Ujarnya dengan bibirnya yang bergetar menahan Tangisnya
Rina beralih pada Umminya. Umminya yang sedari dua hari yang lalu selalu mengeluarkan air mata karena ulah orang itu. Rina menatap Umminya sendu "Kak Amrul entah apa yang pantas aku katakan kepadamu, entah apa yang pantas kulakukan padamu. Kau telah menyakitiku terlebih Malaikatku. Aku mengatakan membencimu tapi hati ini berkata lain" bertuturlah batin Rina.
Rina melangkah pelan tapi pasti ke arah Ummi dan Abangnya. Dia memeluk Umminya sangat erat "Ummi Rina pasti akan kesepian di sana, tidak ada yang menemani Rina, mengelus Kepala Rina saat akan tidur" Ujarnya dengan tangis yang semakin deras
"Sabar sayang, kamu pergi untuk mengejar Cita-citamukan? Kejarlah sesungguh-sungguh mungkin, lupakan segala pahit yang ada di sini" Ujar Lina, Ummi Rina
Setelah memeluk Umminya Rina beralih pada abang kesayangannya. Ia langsung tertawa tapi tawa yang hambar. Ia langsung mencubit Hidung mancung milik abangnya.
"Rina pasti akan sangat Rindu dengan kebiasaan Rina untuk mencubit hidung ini" Ujarnya sambil tersenyum
"Jangan tersenyum kalau itu hanya senyum paksa" Ujar Aswad sambil menarik adiknya ke pelukannya
Tak lama setelah mereka Mengucapkan salam perpisahan, Darwis dan Diana datang dari kejauhan
"Bi... bukannya itu Om Darwis yah?" Ujar Aswad yang melihatnya, Rina sontak berbalik melihatnya
"Assalamu'alaikum"
"Wa'alaikumussalam warahmatullah"
"Kalian ngapain di sini?" Tanya Darwis
"Ngantar Rina om" Jawab Aswad
"Loh Rina mau kemana? Besokkan Perni______"
Ucapan Darwis terpotong oleh Braham "Pernikahan apa yang kau maksud Darwis?" Ujarnya dengan wajah yang menyiratkan kekesalan
"Apa maksudmu Braham, ya pastilah pernikahan anak kita"
"Pernikahan anak kita?? Kau belum tau apa yang anak kau lakukan di belakang kita semua? Hah?!" Ujar Braham yang telah terselimuti Emosi
KAMU SEDANG MEMBACA
AMRA
SpiritualAnshary Amrullah & Azrina Nazla Mecca Azrina Nazla Mecca Seorang gadis yg memiliki manik mata yg indah, menutup auratnya dgn syar'i dengan perilakunya yg baik sehingga di senangi oleh banyak orang, gemar perlajaran Fisika. Menjaga pandangannya saat...