Sudah sebulan lamanya setelah kejadian pahit yang diterima Rina.
Dia yang dulunya periang sekarang lebih banyak diam.Seperti biasa Rina melakukan kewajibannya yaitu mengabdi sebagai seorang dokter. Dia berusaha menjalani hari-harinya seperti biasa dengan tujuan untuk melupakan kejadian pahit sebulan lalu. Untuk mengingatnya saja membuatnya merasa ada yang mencekal nafasnya.
Jam kerja Rina telah selesai malam ini, saatnya dia berganti shif dengan dokter yang lain. Dalam perjalanan pulang di bawah langit malam dengan taburan bintang nan banyak, Rina menyusuri jalan di perkotaan menuju rumahnya. Sampai tiba tepat dihadapannya sebuah mobil yang tertabrak truk berkelajuan tinggi membuatnya mengerem dengan terkejut.
Brukk
Mobil yang tertabrak ikut terdorong melekat pada kepala mobil truk dengan sangat jauh.
Sontak para pengendara berkerumun untuk mengecek dan berusaha mengeluarkan korban yang ada.
"Astagfirullah" ujar Rina yang masih berada dalam mobilnya menetralisir perasaan terkejutnya.
Rina bergegas turun dari mobilnya dan berlari menuju kerumunan kecelakaan tersebut. Tak lupa ia membawa peralatan yang mungkin ia butuhkan untuk memberikan pertolongan pertama.
"Permisi pak, ibu, izinkan saya lewat saya dokter" ujar Rina melewati kerumunan
Tepat dihadapannya seseorang yang tak asing baginya, seseorang yang selama ini ada dalam hatinya, memenuhi hatinya di ruang yang khusus.
"K-kak Amrul" Ujar Rina dengan bergetar
Kakinya terasa melemas melihat apa yang ada dihadapannya, serasa tak percaya apa yang ia lihat. Rina tersadar dengan seseorang yang memegang tangannya.
"N-nak, tolong selamatkan Amrul" ujar Darwis dengan setengah kesadarannya
"Om Darwis, bertahanlah. Rina akan memberikan pertolongan pertama untuk kak Amrul. Ku mohon pertahankan kesadaranmu" ujar Rina
Darwis tersenyum "Om gak apa-apa nak" ujar Darwis dengan lemah
"Tolong siapapun hubungi ambulans!" Teriak Rina kepada kerumunan agar salah satu dari mereka menghubungi ambulans
"Kak Amrul, kak amrul, apa kak amrul dengar suara Rina? Kak Amrul" Ujar Rina untuk mengecek kesadaran Amrul
Amrul membuka matanya sedikit lalu tersenyum pada Rina.
"Kak amrul jangan tutup matanya, pertahankan kesadarannya kak, Ku mohon. Rina akan menahan pendarahannya ku mohon tetaplah buka mata mu" ujar Rina dengan penuh khawatir.
Rina yang masih berusaha meminimalkan pendarahan yang keluar dari kepala Amrul, akhirnya 3 ambulans datang.
Ambulans yang pertama langsung mengangkut Darwis, membantunya bangkit berdiri karena tak begitu parah. Sedangkan Rina memasangkan ventilator untuk Amrul
"Korban membutuhkan ventilator" ujar Rina kepada petugas ambulans
Dengan cekatan Rina memasang ventilator pada Amrul kemudian membantu petugas ambulans lainnya untuk mengecek keadaan sopir truk tersebut.
"Oh Ya Allah, pasien membutuhkan operasi" gumam Rina
"Cepat bawa pasien ini ke rumah sakit lalu lakukan CT Scan pada kakinya" ujar Rina
Rina segera kembali ke mobilnya lalu dengan kelajuan cepat mengikuti ambulans di depannya.
-----
Sesampainya di rumah sakit, para perawat segera membawa brangkar tiga korban tersebut. Rina yang masih mondar mandir di depan UGD kebingungan dokter siapa lagi yang akan ia hubungi.
KAMU SEDANG MEMBACA
AMRA
DuchoweAnshary Amrullah & Azrina Nazla Mecca Azrina Nazla Mecca Seorang gadis yg memiliki manik mata yg indah, menutup auratnya dgn syar'i dengan perilakunya yg baik sehingga di senangi oleh banyak orang, gemar perlajaran Fisika. Menjaga pandangannya saat...