Membuat Rina dan Amrul melotot kaget karena penuturan Orang Tua mereka tadi
Amrul memandang Rina yang tengah memandangnya dengan Nanar, seakan mengatakan "bisakah kau mengakatan pada mereka untuk menunggu waktu yang tepat?"
Rina membatin dengan pandangannya terus terhadap Amrul. Dia sudah tidak peduli dengan kebiasaannya untuk menundukkan pandangannya.Braham berdehem "Jadi bagaimana keputusan kalian??" Tanya Braham pada Rina dan Amrul
Rina memutar tubuhnya menghadap pada Braham "Abi, bisa Rina shalat istikhorah dulu?" Tanya Rina pelan takut Abi nya menolak permintaannya
Braham tersenyum manis pada Anaknya "Tentu bisa sayang, abi dan om Darwis tidak memaksamu untuk menerima ini jika kau tidak mau. Iyakan Darwis? Ujar Braham dan diangguki oleh Darwis
Braham memperbaiki posisi duduknya "baiklah kalau seperti ini Abi dan om Darwis memberikan waktu untuk kalian berdua untuk mencurahkan semua isi hati kalian pada pencipta kalian" Ujar Braham disetujui oleh kedua belah pihak
Setelah memperbincangkan semua isi hati mereka kepada Rabb-Nya, Rina dan Amrullah pagi ini memberitahu keputusan atau jawaban mereka masing-masing kepada orang tuanya.
Rina dan Amrullah yang duduk di meja makan tepat di depan Abi nya masing-masing dan berbeda tempat "Abi dengan mengucapkan bismillah saya menerima perjodohan ini" Ujar Rina dan Amrul serentak walaupun kenyataannya mereka dipisahkan oleh jarak.
Kembali melaksanakan rutinitasnya di sekolah, Rina kini sedang melangkahkan kaki nya menuju kelas dengan mood yang sangat bagus karena pertanyaan yang ada di hatinya selama ini telah terjawab oleh Rabb-Nya semalam melalui mimpinya.
Datang Ida mengagetkan Rina "Hei!!" Kejut Ida
Rina hanya memandangnya dan tersenyum lembut kepada sahabatnya tanpa mengucapakan apapun. Membuat sahabatnya itu terukir tanda tanya besar di kepalanya
Tepat saat akan membelok masuk ke kelas nya Rina bertemu tatapan oleh Amrul, mereka bertatap sangat lama. Entah kemana kebiasaan Rina yang selalu menundukkan pandangannya.
"Semoga nanti aku bisa membimbingmu menuju jannah-Nya, Aamiin" Amrul membatin
"Aamiin" Rina membatin menjawab Do'a Amrul seakan dia tau apa yang tengah Amrul fikirkan
Rina tersenyum dan lebih dulu memutuskan pandangan tersebut dan terus mengucapkan astagfirullah dalam hatinya.
Tepat di jam istirahat, Rina langsung menuju ke perpustakaan dengan buku-buku tebal yang telah ia siapkan untuk belajar bersama Rere untuk Olimliadenya.
Rina melangkanhkan kakinya masuk ke perpustakaan dengan mata yang mencari-cari keberadaan seseorang yang akan mengajarinya, tiba-tiba ponsel miliknya berdering membuatnya terperanjat kaget.
Melihat nama yang terpampang di layar ponselnya adalah nama seseorang yang tengah dia cari, tanpa menunggu lama Rina menganggat Telfon dari Rere.
"Hallo, Assalamu'alaikum" Ujar Rere di seberang sana
"Wa'alaikumussalam warahmatullah" Jawab Rina
"Aduh, maaf ya Rin, hari ini kita tidak bimbingan dulu yah. Soalnya hari ini aku lagi tidak enak badan" Ujar Rere
Rina dengan raut wajah kecewa "mmm... baiklah kak nggak papa, pekan depan kakak bisa kan?" Ujar Rina
"Iya, aku usahain... lombamu tinggal dua pekan lagi kan?" Tanya Rere
"Iya"
"Baiklah, kita bisa selesaiin materi bahasannya pekan depan" Ujar Rere, lalu menutup telfon dengan sepihak
Karena terlanjur Rina berada di perpustakaan dia berfikir jika dia kembali dan menuju kantin menghampiri sahabat-sahabatnya, maka keadaan kantin sekarang tidak mendukung untuknya pasti kantin akan full dengan pembeli. Maka dia memutuskan untuk menetap membaca buku kesukaannya yaitu Menuju ALLAH melalui Fisika.
Waktu demi waktu, Rina menghabiskannya waktunya membaca buku kesukaannya. Dia sangat kagum dengan segala nikmat yang ALLAH berikan kepada Hamba-Nya, dengan membaca isi buku itu dia merasa luluh akan cinta ALLAH yang sangat besar padanya. Dia masih diberi kesempatan untuk selalu berkumpul bersama dengan keluarganya yang utuh dan masih banyak kenikmatan lain yang dia sangat bersyukur masih diberi kesempatan untuk merasakannya.
Ada satu hal yang menarik untuk Rina saat membaca sebuah subtema buku tersebut yaitu Jodoh itu seperti besaran dan satuan.
Dia bertanya-tanya, Jodoh?? Besaran ??? Satuan??? Hubungannya apa? Wajahnya seakan menyiratkan itu semua.
Maka dari itu Rina sangat ingin mengetahui isi pembahasan judul tersebut, tapi dia di kagetkan oleh suara bel masuk yang membuatnya harus segera meninggalkan Perpustakaan.
Saat di perjalanan, Saking terburu-burunya Rina untuk kembali ke kelasnya, di depan koridor kelas IPS, Rina di tabrak seseorang sehingga buku tebal yang dia bawa terjatuh kelantai bersamaan dengan dia jatuh dilantai dan meringis kesakitan.
Dia mendongak melihat siapa yang menabraknya, ternyata Dia...
Rina buru-buru mengumpulkan Buku-bukunya yang jatuh
Dia menyusun Buku yang di pungutnya tadi bersama Rina lalu memberikannya "Ini bukunya, maaf yah" Ujar Amrul
Ya, laki-laki yang menabrak Rina Adalah Amrullah Anshary yang notabenya sekarang adalah calon suaminya.
"I..iya" Ujar Rina tersenyum
Amrul membisik "Calon Istri hati-hati jalan ke kelas yah" Ujarnya sambil berlalu dengan senyum kemenangan
Membuat pipi Rina menunjukkan semburat merah yang indah.
"Apa itu benar kak amrul? Yang sudah berani membuat perempuan terbang akan ucapannya?" Batin Rina sambil menaikkan satu alisnya heran dan tersenyum
Malam ini keluarga Amrul akan datang ke rumah Rina untuk membicarakan soal perjodohan mereka selanjutnya, sambil menunggu keluarga Amrul datang, Rina membaca buku nya yang tidak sempat dia selesaikan tadi pas di perpustakaan.
Rina membaca buku tersebut dengan senyum yang tak pernah luntur dari bibirnya
Yang dapat ia petik ialah, Semua orang tidak perlu khawatir untuk tidak mendapatkan jodoh karena ALLAH sudah mengurus semuanya saat kita masih sebuah zigot yang merupakan hasil vertilisasi Sperma dan ovum.
Jodoh itu sudah dipasangkan oleh ALLAH semuanya di dunia ini. Seperti pada besaran dan satuan, yang dimana besaran memiliki satuannya masing-masing dan tak pernah tertukar. Contohnya hawa diciptakan untuk menemani dan menyempurnakan kehidupan Nabi Adam a.s, satuan pun juga seperti itu diciptakan untuk menemani besaran agar terciptanya segala kesempurnaan yang ada dalam ilmu fisika, maka setiap manusia pun pasti sudah ALLAH siapakan kekasih hatinya kelak yang akan menemani dan menuntunnya menuju kesempurnaan untuk mencapai Jannah-Nya. Sama hal nya yang di alami Rina sekarang, ALLAH memilihkan Amrul sebagai imam untuknya dan sebagai panutan untuk anak-anaknya kelak.---------
Maaf baru bisa publis teman-teman, soalnya hari-hari sebelumnya banyak agenda dan tugas yang harus ku kerjakan.Happy Reading
Maaf membuat menungguMohon kritik dan sarannya
Jangan lupa vote dan comment.
Syukran jazakumullahu khairan
-------
Cintai Dia dalam diammu, cukuplah sekedar menyebut Namanya dalam Do'amu. Karena ALLAH tau kamu mencintainya meski tak ada yang tau...
Sama seperti aku dan dia
Amrullah Ashary

KAMU SEDANG MEMBACA
AMRA
SpiritualAnshary Amrullah & Azrina Nazla Mecca Azrina Nazla Mecca Seorang gadis yg memiliki manik mata yg indah, menutup auratnya dgn syar'i dengan perilakunya yg baik sehingga di senangi oleh banyak orang, gemar perlajaran Fisika. Menjaga pandangannya saat...