Rencana Dua Teman Lama

1.5K 87 0
                                    

Pagi ini Rina di antar ke sekolah oleh ayahnya, Saat ini adalah hari pertama Rina duduk di bangku kelas 11 setelah melewati beberapa ujian yang dia bangga mendapatkan nilai yang sangat memuaskan. Rina mendapat peringkat pertama seangkatannya, itu sangat membuatnya bangga dan bersyukur bahwa ALLAH masih selalu menyertainya dan mengabulkan segala do'anya.

Rina tersenyum ke arah Braham "Abi, Rina sekolah dulu yah" Ujar Rina mencium punggung tangan Braham.

Tatapan teduh Braham pada Rina"Iya sayang, hati-hati dan belajar yang rajin yah" Ujar Braham mengusap pucuk kepala Rina anak kesayangannya.

"Assalamu'alaikum Abi, hati-hati di jalan" Ujar Rina keluar dari mobil lalu melampaikan tangan kepada Abi nya.

Rina tampak ceria pagi ini melangkahkan kakinya masuk ke sekolahnya, dengan semangat yang membara dia memasuki kelas barunya dan menemui teman-temannya.

"Assalamu'alaikum teman-teman" Sapa Rina dengan senang nya.

"Wa'alaikumussalam warahmatullah" Ujar sahabat Rina tidak kalah senang bertemu dengan Sahabatnya lagi.

"Ahh... Rina kangen" Ujar Putri dengan nada manja pada Rina

"Aku juga Kangen kok" Ujar Rina lembut sambil memeluk sahabatnya itu

Ida yang diam sedari tadi akhirnya bersuara "Jadi ceritanya aku dilupain nih??" Ujar Ida memasang Muka sedih

"Cup cup, maaf Ida. Sini sini peluk" Ujar Putri membujuk Ida layaknya seorang Ibu membujuk anaknya yang sedang sedih.

Bel istirahat berbunyi membuat pasa siswa(i) berhamburan untuk mengisi perut yang sudah lama mengomel untuk diisi. Teman-teman kelas Rina sudah menuju ke kantin lain halnya dengan Rina dia tak bergeming di tempatnya.

Ida menepuk pundak Rina yang sedang serius membaca bukunya "Rina, ke kantin yuk" Ajak Ida

Rina menoleh ke arah Ida "Nggak deh, kalian ke kantin aja dulu. Aku mau ke perpus" Tolak Rina dengan lembut

Wajah Ida melemas "Baiklah, aku ke kantin dulu yah" Ujar Rina menepuk pundak Rina pelan

"Putri ke kantin yuk" Lanjut Ida mengajak Putri

Ida melambaikan tangannya Kepada Rina "Dah, kita ke kantin dulu yah" Ujarnya di balas anggukan oleh Rina

Tak lama Kedua sahabatnya itu ke kantin Rina beranjak untuk ke perpustakaan belajar persiapan Olimpiadenya yang tinggal H-20.

"Permisi Pak, bapak liat ibu neli?" Ujar Rina pada Pak Dodi

"Eh Rina, Ibu Rina tidak masuk nak katanyanya dia sedang tidak enak badan" Ujar Pak Dodi

"Tapi dia menitip pesan untukmu, kamu tidak akan ikut pembelajaran di kelas sepekan ini dia menyuruhmu untuk fokus belajar di perpustakaan untuk persiapan olimpiademu" Lanjut Pak Dodi Panjang

"Baiklah pak, sekarang ini saya ingin menuju ke perpustakaan, tapi saya tidak tahu siapa yang akan menjadi mentor saya" Ujar Rina

"Ohh mentor kamu mungkin sudah menunggumu di perpustakaan" Ujar Pak Dodi

"Baiklah nak, saya akan masuk ke kelas. Semangat belajarnya Pertahankan juara Umum sekolah kita" Ujar Pak Dodi menyemangati

"In syaa ALLAH pak, Rina akan berusaha" Ujar Rina sambil mengangguk

Dengan penuh tanda tanya Rina melangkahkan kakinya menuju perpustakaan, dia bertanya-tanya siapa yang akan menjadi mentornya? Apakah seorang laki-laki atau perempuan? Dia akan sangat tidak nyaman jika mentornya seorang laki-laki.

Rina memegang ganggang pintu "Assalamu'alaikum" ujar Rina dengan suara yang kecil sampai tidak terdengar oleh orang yang ada

Rina menuju rak buku khusus Buku Olimpiade dan buku teori Fisika untuk dia gunakan belajar.

AMRATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang