Hidangan makan malam telah tersaji di atas meja makan. Kedua keluarga tersebut tengah sibuk tertawa di ruang keluarga. Rina yang dari tadi pipinya sudah seperti kepiting rebus karena Amrullah yang selalu tersenyum lembut kepadanya saat Rina mendapatinya mencuri pandang.
"Tampaknya makan malam sudah siap, kita makan dulu lalu membicarakan perihal yang akan kita bahas" Ujar Braham mengusulkan.
"Seperti bagus juga kalau kita makan dulu, berhubung perut ku ini sudah beberapa kali mengajakku untuk mengisinya" Ujar Darwis dengan Candanya membuat kedua keluarga tertawa terbahak bahak
"Kau sama sekali tak berubah Darwis" Ujar Braham berdiri merangkul teman lamanya itu
"Dasar para orang tua" Lirih Diana ummi Amrul
"Kita Udah tua tapi masih seperti umur 20 tahun" Canda Darwis membuat semuanya tertawa terbahak bahak
"Sudah sudah om, kita makan yuk. Rina udah lapar" Lerai Rina dengan Cengingiran nya membuat smua orang tertawa tak terkecuali Amrul yang tertawa kecil namun manis.
Keadaan yang tadinya seru akan tawa tawa mereka kini menjadi sunyi, hanya suara senduk dan piring yang bertumbukan secara efektif. Setelah selesai makan Rina, Lina dan Diana membereskan piring piring yang akan di cuci, dan para pria? mereka kembali bersenda gurau di ruang keluarga. Lagi lagi Darwis membuat semua orang tertawa terbahak bahak dengan sikapnya yang humoris.
Setelah mereka bertiga selesai dan kembali ke ruang keluarga, Darwis menghentikan perihal bercandanya.
"Baiklah, mereka sudah datang. Kita lanjut bersenda guraunya nanti aja" Ujar Darwis membuat Desiran jantung Rina berdetak lebih cepat
"Bismillah, langsung saja Braham. Maksud kedatangan kedua kami ini adalah untuk membicarakan kelanjutan masalah perjodohan anak kita atau Lamaran untuknya." Ujar Darwis
Deg! Rina tak menyangkanya "Lamaran? Rasanya jantung ini ingin lepas dari tempatnya" Desiran batin Rina
"Jadi apa bekal mu Nak untuk membimbing anakku ini?? " Ujar Braham Memberi pertanyaan
Amrul tersenyum "In syaa ALLAH Abi, bacaan 30 Juz, Amrul juga tahu tetang ilmu fikih, dan in syaa ALLAH Amrul akan membimbing Putri Abi dengan adab bimbingan Rasulullah pada istri istrinya" Ujar Amrul Mantap
Rina gugup dan terkesima atas jawaban Amrul yang dengan mantapnya.
Braham tersenyum bangga mendengar jawaban Amrul "Apa yang akan kau berikan saat Akad Nanti?"
"In syaa ALLAH, Amrul akan membacakan Surah Ar-Rahman, An-Nisa, dan Hadis tentang pernikahan" Jawab Amrul semakin mantap
Braham, Darwis, serta Diana dan Lina tersenyum haru dan bangga atas Jawaban Amrul.
"Baiklah saya menerima lamaranmu" Ujar Braham Mantap
"Tapi, kita serahkan keputusan terakhir pada Rina. Apakah dia menerima atau tidak" Ujar Braham menatap putrinya
"Bagaimana sayang??" Ujar Diana
Rina yang hanya diam menunduk membuat semua orang penasaran dengan keputusannya, membuat Amrul menggepalkan tangannnya karena gugup.
Kini Rina menganggat kepalanya melihat semua orang, dengan sekali tarikan Napasnya "bismillah, karena ALLAH saya menerima lamaran ini" Ujar Rina TegasMereka menghembuskan napas lega "Maa syaa ALLAH, Alhamdulillah" Ujar Semuanya
"Baiklah sekarang tanggal pernikahannya" Ujar Darwis tiba tiba
Kini Rina dan Amrul melongo tak percaya, Amrul pikir mereka akan berkunjung lagi untuk membicarakan soal tanggal dan lainnya.
"Saran saya, kita serahkan soal itu pada anak-anak saja" Ujar Braham di setujui oleh Darwis
KAMU SEDANG MEMBACA
AMRA
SpiritualAnshary Amrullah & Azrina Nazla Mecca Azrina Nazla Mecca Seorang gadis yg memiliki manik mata yg indah, menutup auratnya dgn syar'i dengan perilakunya yg baik sehingga di senangi oleh banyak orang, gemar perlajaran Fisika. Menjaga pandangannya saat...