Enjoy with my story ☕______________________________________
"Assalamualaikum.""Waalaikumsalam."
Zahra mengakhiri panggilan teleponnya.
"Maraneh ikut urang!" ajak Rasyid.
"Kemana?" tanya Rusdi dan Rusydan bersamaan.
"Ayo, ikut aja." Mereka pun mengikuti Rasyid.
Sekarang mereka hendak pergi ke café yang telah Zahra kirimkan alamatnya. Sebelum mereka pergi, mereka izin terlebih dahulu kepada pembimbing sekaligus wali kelas mereka yaitu pak Ucok. Mereka menjelaskan alasan ingin pergi dari penginapan dengan rinci dan jelas. Beliau pun mengerti situasinya dan memberikan mereka izin untuk keluar komplek penginapan.
Sesampainya di café, Trio Sengklek segera menghampiri Zahra dan Hana yang tengah menenangkan Echa yang duduk di pojok paling belakang.
Tanpa basa-basi, Rasyid langsung bertanya, "Ra, kok bisa sampe gini?"
"Aku juga gak tau," jawab Zahra dengan mata yang berkaca-kaca.
Rasyid melihat ada gelas yang isinya berwarna kuning kecoklatan. Kemudian dia mencium bau dari gelas tersebut. Setelah mencium baunya, dia mencoba mengingat nama minuman tersebut.
Kok kayaknya gue kenal sama bau minuman ini, ya. Kayaknya ini bau rose tea atau long ice island tea deh.
"Tadi Echa pesen apa?" tanya Rasyid.
"Apa ya? Aku gak ingat. Na, tadi Echa pesen apa?"
"Tadi Echa pesen long ice island tea kalo gak salah," jawab Hana berusaha mengingat minuman yang Echa pesan.
Kan bener.
Rasyid menghela nafas pasrah. "Pantes. Minuman tersebut yang bikin Echa meracau gak jelas kayak gini."
"Tapi kan itu cuma teh," sergah Zahra.
"Meski dibilang cuma teh, tapi ngandung alkohol. Sedikit banyak, minuman yang mengandung alkohol pasti memabukkan. Apalagi bagi orang yang pertama kali mencobanya." Rasyid menjelaskan sedikit panjang lebar.
Hana dan Zahra mulai menitikkan air mata. Mereka tak tega melihat Echa seperti ini.
"Terus gimana ini? Echa bakal baik-baik aja, 'kan, Syid?" tanya Hana khawatir dengan terisak.
"Tenang aja, Echa bakal baik-baik aja. Dosis alkoholnya gak tinggi," jawab Rusdi mencoba menenangkan Hana.
"Cukup dikasih air hangat, terus istirahat, besok juga udah pulih lagi," tambah Rusydan.
Hana menatap Rasyid. Sepertinya dia masih tidak percaya terhadap ucapan Rusdi dan Rusydan.
"Tenang aja. Apa yang mereka ucapin, bener kok."
"Terus sekarang gimana?" tanya Zahra.
"Dan, gendong Echa!" perintah Rasyid pada Rusydan.

KAMU SEDANG MEMBACA
Pil Pahit Hijrahku
Spiritual⚠️Zona campur aduk; baper, kesel, sedih, kocak, bahagia, semuanya bersatu. _________________________________________ Rasya Hanifah. Seorang gadis yang kerap kali dipanggil Echa itu memiliki kisah yang cukup unik. Berawal dari ia yang telat ke sekola...