❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️
Caly meringkuk di bawah selimut menutup seluruh bagian tubuhnya sambil menatap layar ponselnya yang menampilkan foto-foto dirinya usai tabrakan malam itu. Rasa penasarannya bukan pada siapa yang dengan brengseknya mengunggah gambar dirinya itu melainkan pada pemuda pengendara Ferrari yang sama-sama malam itu terlibat kecelakaan bersamanya. Caly terus mengamati foto tersebut, wajah yang tersembunyi apik di balik helm balapnya... Karena paniknya Caly malam itu ia sampai melupakan pemuda itu, bahkan ketika dia berada di rumah sakit pemuda itu pun sama sekali tak menampakan diri.
tok~ tok~ tok~
Seketika Caly menutup kepalanya dengan bantal mengabaikan ketukan tanpa jedah pada pintu kamarnya. Sudah beberapa hari ini dia memutuskan untuk diam dengan seluruh penguni rumah, bahkan Carys sekalipun...., tak beranjak dari kamarnya dan hanya sesekali ke dapur jika ia sedang menginginkan sesuatu untuk dimakan. Dan ketika ada seseorang yang mencoba menerobos pertahanannya seperti saat ini, ia akan memilih memberontak dengan cara acuh dengan siapapun yang menunjukan kepedulian terhadapnya.
"Cal....buka donk, ini gue -sama Cinta... nggak kangen apa lo ma kita" suara ketukan di luar kamarnya berganti ucapan memohon seseorang.
Caly menyibak selimutnya dan detik berikutnya ia bangun dengan tergesa-gesa menuju pintu kamar, lalu membukanya. Kedua sahabatnya langsung berhamburan menuju Caly ketika pintu terbuka.
"Cal, gue kangen sama lo.....lo nggak beneran kan balik lagi ke Belanda?" ujar Cinta dengan gaya memelas alay nggak jelasnya
Caly memutar bola mata malas. Zee berjalan menuju ke sisi jendela ruangan itu, ia menyibak tirai penutupnya dan seketika cahaya menyeruak masuk. "cahaya matahari pagi itu baik untuk kesehatan...., gini kan bagus. terang. nggak kaya di penjara" ucapnya kemudian memandang Caly yang saat ini lebih terlihat seperti mayat hidup baginya
"kenapa kalian baru datangnya sekarang?" tanya Caly menatap kesal pada kedua sahabatnya itu
"karena ini hari minggu.. lo ngeharap apa sih, kemarin-kemarin itu kita mesti ke sekolah. kita ini anak sekolahan -yah setiap harinya mesti ke sekolah.." ucap Zee berlaga tidak peduli, kemudian tersenyum jail
"oh gittuuu....." kesal Caly
"nggak kok Cal. kita tuh selama lo diskors ngadain investigsi, nyari tau siapa yang udah ngehambur foto-foto lo ke sosmed" ucap Zee menjelaskan
"dan hasilnya?" tanya Caly walau sebenarnya ia sama sekali tidak peduli
"gue belum begitu yakin sih. Tapi semua bukti mengarah pada dia, --Jian. Dia selama ini kan nggak suka ma kita bertiga terutama lo, terus dimalam kejadian ada yang liat dia berkeliaran di TKP... untuk apa coba, kalau bukan untuk nyari moment buat ngejatuhan lo. itu dugaan gue..." ungkap Zee
"kita belum bisa buat perhitungan dengannya karena kita nggak punya bukti kuat. tapi kita bisa culik dan sekap dia, paksa dia mau ngaku" Cinta menambahkan dengan laga sok-sok benarnya
"ah udahlah. gue nggak peduli kok..." Caly berjalan ke sisi ranjangnnya lalu merebahkan diri dan menatap langit-langit kamar..
"tapi Cal---"
"gue hanya penasaran sama redblood, siapa ya dia..?" ujar Caly seolah bermonolog memotong ucapan Cinta, "kata daddy gue....dia yang bertanggungjawab atas semua kejadian malam itu, sampe gue sama sekali nggak berurusan di kantor polisi. kasus ditutup dan nggak ada yang tau dia siapa" sambungnya
"bagus donk.... seenggaknyakan gue nggak jadi punya temen mantan napi" ucap Zee menggoda Caly
"ssss..." Caly mendesis kesal, kemudian melayangkan boneka bantal ke sahabatnya itu "....gue harus tau siapa dia. apa tujuan dia dibalik semua ini?" tegasnya kembali

KAMU SEDANG MEMBACA
TWINS
FanfictionCaly dan Carys adalah dua saudara kembar yang mencintai satu orang pemuda bernama Alde. Namun Alde hanya mencintai Carys tapi memilih menjadi pacar Caly.