-13-

602 36 12
                                    

❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️

"gue mencintai Carys yang pernah gue temui di sini enam tahun lalu, bukan seseorang yang mengaku sebagai Carys.."

.

.

beberapa detik berlalu hingga akhinya Carys mampu mencerna kalimat Alde. Seluruh persendiannya seolah lemas, dia tak berbalik atau berkata sepatah katapun. Carys berusaha mengatur pernafasannya untuk menyeimbangi datak jantungnnya yang menggila... hingga,

"maaf" akhirnya satu kata dari mulut Carys memecah kesunyian di antara mereka...

.

.

<> <> <> <> <> <> <> <> <>

Caly Pov~~

Pukul tujuh lewat lima menit dan aku masih terjebak macet. Hari ini bisa dipastikan nasibku berakhir di lapangan basket yang panas, ruang ganti anak-anak sepak bola yang jorok atau mungkin lebih mengenaskan lagi adalah toilet...menjadi petugas kebersihan menemani pak Cecep. Fix...

Tapi aku adalah Caly. Tak ada salahnya mencoba peruntungan hari ini. Begitu lolos dari kemacetan, aku memacu baby blue seperti ini adalah arena balap.. sepuluh menit gerbang akan ditutup dan jarak bukanlah masalah untukku.

Namun seketika sebuah mobil yang cukup familiar bagiku melintas dengan kecepatan tinggi di sisiku. Redblood... Shit!!

I really miss him...

Baiklah, tak ada salahnya menyapanya terlebih dulu sebelum aku tiba di sekolah. Dan tentu saja dia menikmati aku yang berusaha mendahaluinya. Tak ada celah yang dapat ku terobos, kuakui dia memang ahli di jalan ramai... tapi aku Caly, jangan menantang jika tak ingin berurusan denganku!!

Berbahaya, sangat liar, masalah lagi....tapi aku tak peduli. Aku berhasil mensejajarkan posisi kami, dan akan segera menikungnya. Kecepatan melampaui batas dengan perhitungan tipis...

"Yeeaaaa, gu-ee CAL-LY..." teriakku kegirangan ketika berhasil berada di depannya, namun sayangnya kebahagiaan itu tak berlangsung lama, karena aku hampir saja menyerempet sebuah mobil jenis sedan berwarna silver.

Pengemudianya turun..

oh Shit!!

Aku menepi dan berhenti, tentu hanya bisa menatap kesal Ferrari merah itu melaju melambat seolah ingin mengejekku.

"CALYYY..!!"

"i-iya pak" jawabku tertunduk tak berdaya

"apa-apaan ini??" tanya Pak Setya, wakasek di sekolahku yang mobilnya hampir saja kutabrak

"iya pak, maaf... itu... aku... ng-gak sengaja" ujarku terbata-bata berusaha membela diri

Lelaki paruh baya itu hanya menarik nafas panjang meredam kemarahannya "susul bapak ke sekolah, dan langsung ke ruangan bapak"

"baik pak.."

.

.

"kebut-kebutan di jalan itu sangat melanggar aturan lalulintas, ditambah kamu belum punya surat izin berkendara. apa belum cukup kasus balap liarmu sebelumnya?! sudah untung bapak tidak kembali memperkarakan kasusmu di kantor polisi... dan lagi-lagi bapak akan kirim surat pemberitahuan ke orang tuamu dan mempertegas,,, mulai besok dan seterusnya kamu di antar ke sekolah tidak boleh membawa kendaraan sendiri. paham?!!" ocehan pak Setya membuat kupingku lelah

TWINSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang