-14-

574 30 10
                                    

❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️

Waktu baru menunjukan pukul delapan malam, jalanan masih sangat ramai. Caly bukan gadis yang takut dengan keramaian jalanan bahkan justru dia sangat menikmati apabila membuat kekacauan di jalanan, namun kali ini berbeda ia merasa terlalu gugup menatap lalu lalang kendaraan di sekitarnya dan hanya duduk diam dalam bocengan pemuda itu. Kedua tangannya melekat di kedua sisi tubuh Alde, meremas ujung jaket seseorang di hadapannya itu.

Kebisuan menemani setengah jam perjalan mereka membelah keramaian jalan raya, hingga sepeda motor itu berbelok memasuki sebuah gang sempit di pinggir kota. Alde memarkirkan kendaraan roda duanya itu di sisi sebuah jalan di bawah sebuah pohon rindang. Alde melepas helmnya lalu membantu Caly melepas helmnya, keduanya masih tetap dalam diam mereka.

"lo nggak seharusnya mengikuti kemauan Carys begitu aja.." ucap Caly akhirnya sebagai kalimat pemungkas berusaha melepas rasa canggung di antara mereka. Alde meliriknya sekilas, namun tak membalas omongan gadis itu... ia mengaitkan helm mereka berdua di sisi motornya.

Tanpa menghiraukan tatapan Caly, pemuda itu beranjak memasuki sebuah bangunan tidak jauh dari tempat ia memarkir motornya. Caly kesal merasa diabaikan namun tetap mengikuti kemana pemuda itu melangkah.

Sepintas dari luar tempat itu terlihat seperti tumpukan alat-alat otomotif yang ditata dengan rapi, dan ketika mereka memasukinya Caly baru menyadari itu adalah sebuah cafe. Mungkin tepat jika dikatakan cafe bertema otomotif. Satu buah motor yang dapat diperkirakannya berusia lebih tua dari ayahnya terpanjang di satu sudut ruangan itu.

Tak ada pengunjung lain hanya mereka berdua

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tak ada pengunjung lain hanya mereka berdua. Sebuah drum besi yang disulap sedemikian rupa menjadi meja-meja unik pelengkap cafe tersebut. Caly cukup terpukau dengan pemandangan itu, Alde melihat tatapan penuh minat Caly "gimana??" tanyanya

"hmm... this is -wooow... gue nggak kepikiran di sekitar sini ada cafe seunik ini" ungkap Caly

"duduk yuk!" ajak Alde sembari tersenyum puas

Mereka duduk, lalu seseorang datang menghampiri mereka.. "Alde rupanya, gue kirain siapa tadi. Aneh liat lo bawa cewek" lelaki itu berucap sembari mengedipkan sebelah matanya menggoda Alde

Alde hanya tersenyum kikuk.. "ah iya Cal, kenalin ini sahabat gue sekaligus pengusaha muda pemilik cafe ini --Gio" ucap pemuda itu memperkenalkan sahabatnya pada Caly

"berlebihan lo De.., gue masih pelajar sama kaya kalian" Gio menanggapi kalimat Alde kemudian mengulurkan tangannya "Gio.."

Caly menerima uluran tangan Gio "Caly" ucapnya tersenyum ramah

"so..... dia pacar? gebetan? atau.........." tanya Gio melirik Alde

"teman" jawab Caly cepat-cepat tak ingin membuat Alde bingung menjawab pertanyaan Gio, karena akan lebih baik jika itu dari mulutnya sendiri dari pada dari mulut Alde

TWINSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang