❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️
"......sebenarnya gue nggak begitu peduli di urutan keberapapun, di posisi manapun, gue hanya ingin ada di hati lo"
Caly menatap Rey sejenak, ia seperti ingin mengucapkan sesuatu namun kalimat itu tertahan dan berakhir dengan sebuah tarikan nafas panjang. Caly segera berdiri " ayo balik. anak-anak pasti nyariin kita" ucapnya lalu melempar kunci mobil ke tangan Rey.
Rey membawa mobil itu melaju perlahan di antara lereng-lereng perbukitan, sedikit ekstrim namun ia dapat melewatinya dengan cukup santai seperti sudah terbiasa. Caly cukup kagum sebab terkadang ia sendiri akan kewalahan melaui jalur itu, hingga seringkali Cinta harus menjerit ketakutan jika sedang ikut bersamanya.
"semua hobi lo benar-benar ekstrim" ungkap Rey setelah menyadari Caly terus menatapnya
Gadis itu tertawa "dan lo mungkin satu-satunya orang yang mampu bertahan dan beradaptasi dengan hobi ekstrim gue"
"trus, apa itu artinya lo udah mulai suka dengan gue. apa gue boleh sedikit berharap?"
Caly hanya berdecak lalu mengalihkan tatapannya, "perhatikan jalur lo, setelah bukit ini belok ke kanan dan kita sampai" ucapnya
Mereka akhirnya tiba di gerbang base camp paralayang "ternyata cukup dekat" ujar Rey lalu memarkirkan Jepp itu ke area parkir. Dan saat itu pengunjung lain sedang berdatangan. Seketika tempat itu menjadi semakin ramai.
"kalau kita landing di tempat seharusnya akan memakan waktu hampir satu jam untuk balik lagi ke sini. banyak keuntungan landing di tempat favorit gue..." jelas Caly sembari mereka berjalan masuk ke take off area menemui Jef dan Pian untuk pamit.
Sepanjang perjalanan kembali ke vila Caly tertidur pulas, sesekali Rey menatap gadis itu dan tersenyum bahagia. Dia tak pernah membayangkan sebelumnya untuk menjadi sedekat ini dengan Caly, apalagi ketika Caly berkali-kali mengatakan dirinya istimewa. Semua seperti mimpi, dan dia tak ingin terbangun dari mimpi indah itu.
Ketika memasuki halaman vila, Caly terbangun dan turun setelah mobil terparkir. Beberapa teman mereka menyambut dengan protes karena pergi tanpa mengajak.
"percaya deh, kalian nggak akan sanggup terbangun dini hari dan terbang melayang di udara saat suhu mendekati titik beku.." jelas Rey melebih-lebihkan
Caly hanya tertawa "Rey benar. sore hari lebih bagus, Zee bisa ngantar kalian" ucapnya
"dan lo nggak akan ikut lagi?" tanya Zee yang tengah sibuk di meja makan menyiapkan sarapan untuk enam belas mulut
Caly menggeleng "siang ini gue harus balik karena mommy akan Jerman" jawabnya ke Zee
Semua menatap kecewa ke Caly. "lalu liburan ini?" tanya Dinda
"kalian akan tetap melanjutkannya... tuan rumahnya kan masih di sini" ujar Caly dengan mata yang mengedip ke Zee
Zee hanya tersenyum dan menggeleng "bangunkan yang lain. kita sarapan" ucapnya
Usai sarapan mereka bersiap-siap untuk jalan-jalan mengunjungi beberapa tempat indah di sekitar vila yang telah dijanjikan Zee. Rey kembali tertidur di sofa karena kelelahan dan Caly membantu bibi pengurus vila itu membereskan sisa kekacauan sarapan pagi teman-temannya.
"gue ikut lo pulang siang ini.." ujar Cinta yang tiba-tiba telah berdiri di sisi Caly "boleh yaah.."
"nggak. lo pulang dengan gue, di mobil gue" interupsi Zee "Caly akan pulang bersama Rey"
Cinta langsung menatap Caly meminta penjelasan...
"hm?" Caly justru menatap Zee dengan bingung
"iya kan Cal..?!!" tanya Zee yang sesungguhnya adalah sebuah perintah
KAMU SEDANG MEMBACA
TWINS
FanfictionCaly dan Carys adalah dua saudara kembar yang mencintai satu orang pemuda bernama Alde. Namun Alde hanya mencintai Carys tapi memilih menjadi pacar Caly.