-10-

694 54 5
                                    

❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️

Kelas ramedial matematika Cinta berakhir dengan dikumpulkannya hasil tes miliknya, Fathan serta Dani. Gadis itu bergegas meninggalkan kelas menyusul Dani yang keluar lebih dulu dengan terburu-buru.

"Dani gue pulang dengan lo ya.." ujar Cinta

"bukannya tadi Icot nawarin diri buat ngantar lo" tolak Dani dengan alasan yang menurutnya tak akan menyinggung perasaan Cinta

"ih najis.., gue pulang bareng lo pokoknya"

"eeeemm tapi Cin......Sisi udah nungguin, gue terlanjur janji mau pulang bareng dia tadi.." ujar Dani seolah menyesal

"Sisi siapa? seingat gue nggak ada teman kita nama Sisi"

"eh itu, anak kelas 10..."

"gebetan lo ya?"

"eeeh...." Dani menggaruk tengkuknya yang tak gatal" iy-yaa" katanya tersenyum canggung

Cinta mendengus kesal "ya udah....... sana pergi"

"lo pulang ma Icot aja" kembali Dani menyarankan

"NGGAK!!"

Cinta berjalan mendahului Dani dengan mengulum wajah kesalnya. Ia berjalan menuju gerbang sekolah sembari mencoba menghubungi ayah dan abangnya untuk menjemputnya di sekolah. Namun tak ada satupun dari panggilannya yang mendapat jawaban..

"hhfffft..coba gue punya pacar, nggak kaya gini nasib gue" gadis itu bermonolog seraya menatap lalu lalang kendaraan di depan gerbang sekolahnya. Dan pandangannya terhenti pada seorang pemuda yang baru saja turun dari kendaraan roda duanya. Pemuda itu berjalan menghampiri Cinta dangan sebuah senyum ramah di wajahnya.

"teman Caly kan?" tanya pemuda itu ketika telah berdiri di hadapan Cinta, "gue Alde" lanjutnya kemudian mengulurkan tangannya

"eh iya....."  Cinta menerima uluran tangan Alde dan memperkenalkan dirinya, "gue Cinta....., nyari Caly? kayaknya dia udah pulang dari tadi"

"oooh. kalau Carys udah pulang belum?" tanya Alde lagi

"Carys....., biasanya jam segini dia masih di ruang redaksinya. mau gue anterin??" tawar Cinta

"ah nggak usah. biar gue nunggu aja di sini. kalau berjodoh pasti ketemu"

"ha ha.. iya bener" ujar Cinta dengan tawanya yang terdengar dipaksakan

"gue nunggunya di motor aja" Pemuda itu berbalik meninggalkan Cinta menuju CB100 1976 kendaraan roda dua antiknya

Sepeninggal Alde, Cinta bergegas meraih ponselnya berniat  menghubungi Caly untuk mengabari bahwa dia baru saja bertemu dengan siapa.... namun baru saja ia akan menekan tombol dial panggilan seseorang menghampirinya....

"lo tadi pasti maksa Dani biar bisa pulang bareng, yakan??"

"....." Cinta melirik sekilas dan menemukan Fathan dengan senyum bodohnya seperti biasa

"sorry, gue lupa bilang ke lo kalo si Dani udah janjian mau pulang ma gebetannya" ujar Fathan dengan senyum mengejeknya "maaf banget ya..." namun tanpa raut penyesalan

Satu hal yang ingin sekali dilakukan Cinta saat ini adalah menelan hidup-hidup pemuda itu, tapi ia memilih untuk tidak terpancing. Dia tau Fathan hanya akan semakin senang kalau dirinya kesal.. "makasih atas perhatian lo. Dan asal lo tau aja, gue tetap bisa nyampe di rumah dengan selamat walau tanpa Dani atau siapapun.." ujarnya setenang mungkin

"ooooo gittu. tadinya gue mau ngajak lo pulang bareng" Fathan memperlihatkan sebuah kunci di depan wajah Cinta "tapi karena lo udah punya tumpangan lain...ya udah"

TWINSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang