-15-

608 28 6
                                    

❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️

Aku memiliki pengetahuan terbatas mengenai olahraga basket😅. Jika kalian menemukan kekeliruan, mohon diluruskan aja dan di maklumi... 😅😅😅

<> <> <> <> <> <> <> <> <>

Carys baru saja terbangun dan ketika membuka mata hal pertama yang dilihatnya adalah Caly, gadis itu terlelap di sisinya. Ia tersenyum tipis, pemandangan yang indah setelah melewati malam yang berat. Carys menjulurkan lengannya menyingkirkan helai rambut yang menutupi wajah adik kembarnya itu. Terkadang Carys berharap usia mereka terpaut jauh agar dia dapat memperlakukan Caly seperti adik kecilnya yang harus ia lindungi. Karena pada kenyataannya selama ini Caly lah yang selalu berperan sebagai pelindung bagi dirinya.

Gerakan kecil Carys membuat Caly ikut terbangun, ia membuka mata perlahan...

"goedemorgen.." sambut Carys

Caly berusaha mengumpulkan kesadarannya, menatap sekeliling dan menyadari ia tertidur di kamar Carys karena menunggui saudaranya itu yang sempat collapse semalam.. Sebuah mesin EKG yang tersandar di dinding tidak jauh dari ranjang tempatnya berbaring, mengingatkan ia akan malam panjang yang baru saja dilalui Carys.

Caly mendesah "kirain gue udah di surga sekarang nyusulin lo.." ujarnya sarkas

Carys tertawa, ia berusaha untuk bangkit namun dada kirinya terasa nyeri seketika. Ia meringis dan menyingkirkan beberapa kabel elektroda yang tertempel di dadanya. Caly bergegas bangkit dan mencegahnya "stop it Car!!... kata mommy lo nggak boleh turun dari tempat tidur sampai dokter Rama balik buat ngecek keadaan lo"

"EKG nya juga udah dimatiin.. i'm okey" protes Carys

"no!!!"

"ck.. bawel" Carys kembali menyusup ke balik selimutnya lalu disusul Caly. Di bawah selimut mereka berbaring berhadap-hadapan.

"diagnosa dokter Rama lo kelelahan dan stres, banyak pikiran" ujar Caly memandangi wajah pucat Carys

"teruuuss?..." Carys berusaha menahan tawa melihat Caly mengkhawatirkannya

"nggak usah kebanyakan belajar. nggak belajar juga lo bakal jadi profesor. hitung, udah berapa buku yang lo baca sampai saat ini. nanti kalo lo udah nikah, suami lo pasti cemburu... dia pasti bilang -kawin aja kamu sama buku-bukumu, sekalian minta aja anak sama buku-bukumu itu-.."

Tawa Carys pun pecah ... "gue minta anak?! apa sih??!.... pertama, gue nggak bercita-cita jadi profesor. kedua, gue belum kepikiran buat berkeluarga terlalu dini apalagi punya anak.... gue ingin keliling dunia.."

"keliling dunia??"

"iya. gue akan sembuh dan berkeliling dunia" tatapan Carys menerawang selimut tebal yang melapisi tubuh mereka.

"....." Caly ingin mengucap sesuatu tapi Carys sepertinya butuh untuk didengarkan bukan untuk didebat

Keduanya sempat terdiam untuk beberapa saat..

"tapi itu jika.... jika ada seorang manusia normal yang rela memberikan jantungnya secara sukarela ke gue" ucap Carys lalu tersenyum getir

"akan ada..." ujar Caly meyakinkan Carys

Carys berbalik menatap dalam Caly.. hatinya perih, matanya memanas....

"sampai saat itu tiba, gue mau lo bertahan..." lanjut Caly

Carys hanya sanggup mengangguk, air mata menggenang di kedua matanya....

"janji" Caly mengulurkan jali kelingkingnya

TWINSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang