-9-

752 45 8
                                    

❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️

Sebuah lagu tengah mengalun di pendengaran seorang gadis melalui headset yang terpasang di kedua kupingnya, sebagai upaya terakhir melenyapkan kekesalan dalam dirinya. Dia duduk di deretan terdepan bangku sebuah kelas dengan diapit dua orang pemuda di kedua sisinya. Tak ada siapa-siapa selain mereka bertiga ditambah seorang ibu guru muda cantik yang baru saja masuk.

...."Cinta Amora"

"ada bu"

...."Dani Prasetya"

...."saya bu"

"Fathan Gavin Adyatma"

....."yes, that's me "

Ibu guru itu baru saja mengecek ketiga siswa bimbingannya, "untuk hari ini dan seterusnya, saya yang akan menjadi guru private kalian khusus kelas ramedial matematika menggantikan ibu Karen, jadi jika menemui kendala kalian bertiga bisa langsung menghubungi saya" lanjut wanita itu.

"bisa kita mulai sekarang bu" ketus Cinta yang tak ingin banyak membuang waktu di tempat itu tanpa salah satu sahabatnya

"ya tentu" ibu guru itu membagikan tiga lembar kertas pada ketiga siswanya "jika kalian dapat menyelesaikannya dengan tepat, ini dapat menuntaskan dan memperbaiki nilai-nilai kalian..."

Ketiganya terpelongo menatap lembar tes di hadapan masing-masing, "ujian?? setelah dua kali pertemuan?? yang benar saja bu.."

Cinta baru saja ingin protes namun suara hatinya baru saja disampaikan oleh Fathan.

"kalau kalian belum dapat menyelesaikannya maka kita akan terus bertemu di minggu-minggu berikutnya sampai pemahaman dan nilai kalian mencapai standar. dan jika kalian tidak ingin mengikutinyapun tidak jadi masalah, tahun depan kalian bertiga masih akan tetap menjadi siswa kelas sebelas.." jawab santai bu guru cantik itu menanggapi protes ketiga siswa bimbingannya

Cinta hanya berdecak kesal namun tak ingin membuang waktu ia mulai memberanikan diri menatap deretan angka-angka berpangkat yang membuat otaknya seketika berasap..

"psstt.."

Cinta melirik ke sumber suara, Fathan dengan wajah super konyolnya seolah tak memusingkan tes di hadapannya "jujur gue mulai terbiasa dan nyaman dengan kalian berdua di kelas ramedial ini, apalagi pembimbingnya sekarang bu Silvy..." ucap Fathan sedikit berbisik menatap Cinta dan Dani bergantian

"iya.. lo yang terbiasa, dan sebentar lo gue buat binasa.." ucap Cinta mencoba meredam emosinya

"ck. udah kerjakan! biar kita bisa pulang cepat" Dani yang merasa akan tercipta perang dunia lagi di kelas itu berusaha melerai kedua kubu tersebut

Dari bangkunya bu Silvy memperhatikan keributan itu, ia masih bersabar dengan menatap tegas ketiga siswanya secara bergantian.

"Cin, pernah nggak kepikiran kalo kita berdua ini telah ditakdirkan untuk selalu bersama.. ekskul musik, kelas ramedial matematika.." ucap Fathan kembali tanpa mengindahkan tatapan bu Silvy. Ia selalu merasa terpuaskan apabila berhasil membuat Cinta kesal

Dan benar saja usaha Fathan berhasil, emosi Cinta terpancing. Jika dilihat dengan kemampuan mata batin mungkin saat ini kepala Cinta telah ditumbuhi dua buah tanduk iblis...

BUG~~~ PRANK~~~

Sebuah kotak pensil melayang ke arah Fathan, beruntung pemuda itu sempat menghindar dan benda itu hanya mendarat dan berhamburan di mejanya hingga menimbulkan keributan.

"kalian berdua kesini..!!" dan akhirnya kesabaran bu guru cantik itupun telah habis. Cinta berdiri dengan malas menuju ke meje bu Silvy disusul oleh Fathan di belakangnya

TWINSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang